Cirebon Waterland Ade Irma Suryani

Menurut Google Maps (yang mengutip foto2 dari kamera HP BY JO / ekonomitakserius@gmail.com): foto Cirebon Waterland Ade Irma Suryani jepretan BY JO berhasil dilihat oleh lebe dari 350k kali, sjak 2 taon lalu (berarti 2022). Mungkin artinya lokasi neh menarik hati mereka, dan ada kemungkinan untuk berkunjung, bahkan menginap.

Posted in Uncategorized | Leave a comment

WASPADA, guys: ganjil genap diperluas SEPTEMBER 2019

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai menerapkan kebijakan perluasan ganjil genap di DKI Jakarta pada hari ini, Senin (9/9/2019). Perluasan ganjil genap ini akan diterapkan di 25 ruas jalan kawasan Jakarta. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, tidak hanya jalan raya, 28 gerbang tol di Jakarta pun ikut terkena perluasan ganjil genap. Baca juga: Perluasan Ganjil Genap, Pengamat: Jakarta Tetap Macet dan Kualitas Udara Masih Buruk “Sebelumnya, pembatasan sistem ganjil genap tidak berlaku pada segmen persimpangan terdekat sampai dengan pintu tol atau sebaliknya,” kata Liputo beberapa waktu lalu di Jakarta. Sekarang, mobil berpelat nomor berbeda dengan tanggal dan akan keluar dari jalan tol atau masuk tol pada waktu penerapan ganjil genap bisa dikenai sanksi.

Ganjil genap diberlakukan dari Senin sampai dengan Jumat, kecuali hari libur, pada pukul 06.00-10.00 dan pukul 16.00-21.00 WIB. Penindakan dimulai pada 9 September 2019.

Berikut daftar gerbang tol yang dikenai ganjil genap berdasarkan data Dinas Perhubungan DKI Jakarta:

1. Jalan Anggrek Neli Murni sampai masuk Tol Jakarta-Tangerang (Jl. Slipi / S. Parman)

2. Off ramp Tol Slipi/Palmerah/Tanah Abang sampai Jalan Brigjen Katamso (Jl. Slipi)

3. Jalan Brigjen Katamso sampai Gerbang Tol Slipi 2 (Jl. Slipi)

4. Off ramp Tol Tomang/Grogol sampai Jalan Kemanggisan Utama (Jl.Slipi)

5. Simpang Jalan Palmerah Utara-Jalan KS Tubun sampai Gerbang Tol Slipi 1 (Jl. Slipi)

6. Jalan Pejompongan Raya sampai Gerbang Tol Pejompongan Jl. (Jl. S. Parman/Senayan)

7. Off ramp Tol Slipi/Palmerah/Tanah Abang sampai masuk Jalan Tentara Pelajar (Jl. S. Parman)

8. Off ramp Tol Benhil/Senayan/Kebayoran sampai masuk Jalan Gerbang Pemuda (Jl. Senayan/S. Parman)

9. Off ramp Tol Kuningan/Mampang/Menteng sampai simpang Kuningan (Gatot Subroto)

10. Jalan Taman Patra sampai Gerbang Tol Kuningan 2 (Gatot Subroto)

11. Off ramp Tol Tebet/Manggarai/Pasar Minggu sampai simpang Pancoran (MT Haryono)

12. Simpang Pancoran sampai Gerbang Tol Tebet 1 (MT Haryono)

13. Jalan Tebet Barat Dalam Raya sampai Gerbang Tol Tebet 2 (MT Haryono)

14. Off ramp Tol Tebet/Manggarai/Pasar Minggu sampai Jalan Pancoran Timur II (MT Haryono)

15. Off ramp Tol Cawang/Halim/Kampung Melayu sampai simpang Jalan Otto Iskandardinata-Jalan Dewi Sartika (MT Haryono)

16. Simpang Jalan Dewi Sartika-Jalan Otto Iskandardinata sampai Gerbang Tol Cawang  (MT Haryono)

17. Off ramp Tol Halim/Kalimalang sampai Jalan Inspeksi Saluran Kalimalang (DI Panjaitan)

18. Jalan Cipinang Cempedak IV sampai Gerbang Tol Kebon Nanas (DI Panjaitan)

19. Jalan Bekasi Timur Raya sampai Gerbang Tol Pedati (DI Panjaitan)

20. Off ramp Tol Pisangan/Jatinegara sampai Jalan Bekasi Barat (DI Panjaitan)

21. Off ramp Tol Jatinegara/Klender/Buaran sampai Jalan Bekasi Timur Raya (DI Panjaitan)

22. Jalan Bekasi Barat sampai Gerbang Tol Jatinegara (DI Panjaitan)

23. Simpang Jalan Rawamangun Muka Raya-Jalan Utan Kayu Raya sampai Gerbang Tol Rawamangun (DI Panjaitan)

24. Off ramp Tol Rawamangun/Salemba/Pulogadung sampai simpang Jalan Utan Kayu Raya-Jalan Rawamangun Muka Raya (DI Panjaitan)

25. Off ramp Tol Rawamangun/Salemba/Pulogadung sampai simpang Jalan H Ten Raya-Jalan Rawasari Selatan (DI Panjaitan)

26. Simpang Jalan Rawasari Selatan-Jalan H Ten Raya sampai Gerbang Tol Pulomas (DI Panjaitan)

27. Off ramp Tol Cempaka Putih/Senen/Pulogadung sampai simpang Jalan Letjend Suprapto-Jalan Perintis Kemerdekaan (DI Panjaitan)

28. Simpang Jalan Pulomas sampai Gerbang Tol Cempaka Putih (DI Panjaitan)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Catat, Ini 28 Gerbang Tol yang Terkena Perluasan Ganjil Genap Hari Ini”, https://megapolitan.kompas.com/read/2019/09/09/06045221/catat-ini-28-gerbang-tol-yang-terkena-perluasan-ganjil-genap-hari-ini?page=all.
Penulis : Cynthia Lova
Editor : Irfan Maullana

Posted in jalan-jalan dan kulineran | Leave a comment

peta jalan kasar: MUDIK lwat JALUR TENGAH (4)

BEKASI – Hingga akhir Agustus 2019, progres pekerjaan konstruksi Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) oleh anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC), telah mencapai 95,11%.

Angka ini masih sesuai dengan target pekerjaan konstruksi Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) yang selesai pada akhir September 2019.

 Baca Juga: Tol Layang Japek Beroperasi saat Natal dan Tahun Baru

Pekerjaan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) ini menyisakan 5% dari seluruh total konstruksi. Adapun sisa pekerjaan yang cukup kritikal dalam proyek ini adalah ketergantungan masalah penyelesaian relokasi Menara Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) di KM 17 yang harus diselesaikan dalam periode waktu yang sangat ketat.

“Untuk mengatasi sisa pekerjaan tersebut, Jasa Marga akan lebih ketat dalam memonitor dan mengendalikan proses penanganan SUTET di km 17, serta lebih luas lagi melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait agar didapat metode pelaksanan pekerjaan yang lebih cepat dan aman. Selain itu, juga menyelesaikan sisa pekerjaan lainnya seperti Erection SIG, pengaspalan, dan expansion joint secara masif semuanya ditargetkan selesai pada bulan September ini,” kata Direktur Pengembangan Usaha Jasa Marga Adrian Priohutomo dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Senin (9/9/2019).

 Baca Juga: Pembebasan Dikebut, Tol Japek II Selatan Beroperasi 2021

Sementara itu, Direktur Utama PT JJC Djoko Dwijono menargetkan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) ini dapat digunakan secara fungsional pada akhir tahun 2019.

“Kami akan optimalkan sisa waktu untuk menyelesaikan sisa pekerjaan yang ada. Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) kami targetkan dapat digunakan secara fungsional pada akhir tahun untuk mendukung pelaksanaan arus mudik Libur Natal & Tahun Baru 2019 dan beroperasi penuh pada awal tahun 2020,” tambah Djoko.

Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) merupakan ruas jalan tol yang membentang dari Cikunir hingga Karawang Barat (Sta 9+500 s.d. Sta 47+500) dengan total panjang jalan 36,4 Km. Jalan tol ini berfungsi untuk menambah kapasitas Jalan Tol Jakarta-Cikampek eksisting yang saat ini kerap mengalami kepadatan.

Jakarta detik- Mudik Lebaran 2019 tinggal menyisakan hitungan minggu. Bagi para pemudik di Jawa, jalan tol dipastikan menjadi rute favorit tahun ini karena tersambungnya jalan bebas hambatan tersebut dari ujung barat Pulau Jawa hingga ke Surabaya dan Malang.

Jika pada tahun lalu pemudik masih melewati tol Trans Jawa dengan sebagian rutenya bersifat fungsional atau darurat, maka tahun ini semua ruas yang dilewati sudah berbayar. Dengan kebijakan elektronifikasi jalan tol, maka semua transaksi di gerbang tol akan menggunakan uang elektronik.

Untuk itu, penting bagi para pemudik menyiapkan saldo uang elektronik yang cukup saat memulai perjalanan mudik nanti. Hal ini mengingat tarif tol Trans Jawa untuk rute terjauh mencapai Rp 775.500. Saldo maksimal uang elektronik sendiri mencapai Rp 2 juta seperti yang telah ditetapkan Bank Indonesia.

Dikutip detikFinance dari data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Jumat (10/5/2019), berikut daftar tarif tol trans Jawa untuk kendaraan golongan I berdasarkan rutenya:
1. Merak-Probolinggo Rp 775.500
2. Merak-Cirebon (via GT Kanci) Rp 192.000
3. Merak-Cirebon (via GT Palimanan) Rp 180.000
4. Merak-Semarang Rp 397.500
5. Merak-Solo Rp 474.500
6. Merak-Surabaya Rp 723.500
7. Merak-Pasuruan (Grati) Rp 775.500

8. Jakarta-Probolinggo Rp 727.500
9. Jakarta-Cirebon (via GT Kanci) Rp 144.000
10. Jakarta-Cirebon (via GT Palimanan) Rp 132.000
11. Jakarta-Semarang Rp 349.500
12. Jakarta-Solo Rp 426.500
13. Jakarta-Surabaya Rp 675.500
14. Jakarta-Pasuruan Rp (Grati) Rp 727.500
15. Jakarta-Merak (via JORR) Rp 63.000

16. Probolinggo-Surabaya Rp 52.000
17. Probolinggo-Solo Rp 301.000
18. Probolinggo-Semarang Rp 383.000

Catatan:
1. Tarif hanya sampai dengan Pasuruan (Grati), tol Pasuruan-Probolinggo hingga saat ini belum bertarif.
2. Tarif di atas belum didiskon jika nantinya BUJT menerapkan diskon tarif tol saat waktu hari mudik tertentu.

 

 

tarif diskon tol 2018

Subang – Polisi dan petugas terkait mulai menyiapkan rekayasa lalu lintas arus balik dengan sistem satu arah (one way) di Tol Cipali arah Jakarta. Pengendara di rest area pada jalur arah sebaliknya diminta bersiap meninggalkan rest area.

Pengumuman ini disampaikan petugas di rest area 102 Tol Cipali, Selasa (19/6/2018). Rencananya pemberlakuan one way akan dibagi dua tahap untuk memastikan jalur Jakarta ke Palimanan bersih dari kendaraan untuk dipakai arus balik.

“Bisa saja Dauwan-Palimanan kita bagi dua. Bisa saja mulai dari KM 82 atau mana terserah situasional. Tapi yang jelas sampai Palimanan, Palimanan pun tadi saya katakan bisa saja kalau masih pada di sebelum Palimanan atau antrean panjang di gate Palimanan bisa saja ditambah mundur ke Pejagan atau Brebes,” ujar Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Royke Lumowa di rest area KM 102, Subang, Jawa Barat.

Dari KM 82, sistem one way akan diberlakukan di KM 68 gerbang Tol Kalihurip ke KM 47 Tol Karawang Barat. Kemudian one way juga diberlakukan di KM 29 Tol Cikarang Utama ke arah Cawang.

“Tahapannya tidak sekaligus Palimanan-Cawang, tapi ada penggalan-penggalan secara berangsur-angsur, secara bertahap. Pertama adalah penggal Cikarut gate sampai ke Jakarta Cawang atau Cikunir. Itu di clearing dulu, arus dikurangi pelan-pelan yang jalur keluar, betul-betul bersih baru dialirkan one way dari Cikarut ke Cawang,” terang Royke.
(fdn/imk)

 

SEMARANG, KOMPAS.com – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan jalur tol fungsional sudah bisa digunakan mulai Jumat (8/6/2018) pukul 06.00 WIB. Untuk memperlancar mudik Lebaran 2018, pemerintah mengoperasikan tak kurang dari 438,83 kilometer ruas tol Trans-Sumatera dan Trans-Jawa. “Jalur tol fungsional kami tinjau bersama Bapak Menteri PUPR dan Pak Kapolda serta Kakorlantas, besok pukul 06.00 WIB sudah bisa digunakan,” kata Budi saat mendampingi Presiden Joko Widodo meresmikan terminal baru Bandara Ahmad Yani di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (7/6/2018). Budi memastikan, kondisi tol yang dioperasikan secara fungsional untuk mudik Lebaran kali ini akan lebih baik dari Lebaran tahun sebelumnya. (Baca: Serunya Menjajal Jalur Mudik Tol Trans Jawa)   Bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sejumlah fasilitas telah disiapkan untuk menunjang kebutuhan para pemudik yang melalui tol fungsional, di antaranya rest area temporer yang dibuat tiap 10 kilometer sepanjang tol fungsional. Rest area temporer yang dimaksud memiliki fasilitas tempat istirahat, toilet, dan tempat sholat yang dibuat lebih luas. PT Jasa Marga (Persero) menempatkan rest area temporer itu di satu dari dua jalur tol fungsional.  Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) yang dirangkum Kompas.com, ruas tol Trans-Sumatera yang dibuka fungsional meliputi Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Paket 1 (SS Bakauheni-SS Sidomulyo), Paket 2 (SS Sidomulyo-SS Lematang), Paket 3 Branti-Metro, dan Paket 4 Gunung Sugih-Terbanggi Besar sepanjang 88,44 kilometer. Kemudian, Tol Palembang-Indralaya Seksi 2 dan 3 (Pamulutan-Indralaya) sepanjang 14,18 kilometer dan Tol Medan Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT) Seksi 1 SS Tanjung Morawa-SS Parbarakan sepanjang 10,75 kilometer. Terakhir, Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung sepanjang 22 kilometer. (Baca: Tol Sumo Paling Siap Sambut Mudik Lebaran 2018) Sementara itu, ruas tol Trans-Jawa yang dibuka fungsional yaitu Tol Pejagan-Pemalang Seksi 3 dan 4 (Brebes Timur-Pemalang) sepanjang 37,3 kilometer, Tol Pemalang-Batang sepanjang 39,2 kilometer, dan Tol Batang-Semarang sepanjang 75 kilometer. Berikutnya, Tol Semarang-Solo Seksi 4 dan 5 (Salatiga-Kartasura) sepanjang 32,54 kilometer, Tol Solo-Ngawi Segmen Kartasura-Sragen dan Segmen Sragen-Ngawi sepanjang 86 kilometer, dan Tol Ngawi-Kertosono Seksi IV (Wilangan)-Kertosono) sepanjang 39,05 kilometer. Terakhir, Tol Kertosono-Mojokerto Seksi IV (Bandar-Batas Barat) sepanjang 0,9 kilometer, dan Tol Gempol-Pasuruan Seksi 2 (Rembang-Pasuruan) sepanjang 6,6 kilometer.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Mulai Besok Pagi Tol Fungsional Bisa Digunakan”, https://ekonomi.kompas.com/read/2018/06/07/181952726/mulai-besok-pagi-tol-fungsional-bisa-digunakan.
Penulis : Andri Donnal Putera
Editor : Kurniasih Budi

bird smallest

 

PROBOLINGGO, KOMPAS.com – Tim Merapah Trans Jawa Kompas.com telah tiba di Probolinggo, Jawa Timur, setelah melakukan perjalanan panjang dari Jakarta sejak Sabtu (2/6/2018).  Hingga hari ini, Rabu (6/6/2018), Tim Merapah Trans Jawa telah melintasi 15 ruas tol operasional, dan fungsional dengan total panjang 807,5 kilometer. Kru yang terlibat dalam perjalanan reportase mudik tahun 2018 sebanyak tujuh orang yang terdiri dari tiga jurnalis, dua videografer, satu fotografer, dan satu bagian umum. Di sepanjang perjalanan, kami menemukan banyak hal menarik, seru, istimewa, dan berbeda yang bisa kami ceritakan kepada pembaca. Mulai dari jalanan yang gelap, kondisi fisik jalan yang berbeda di antara satu segmen dengan segmen lainnya, masjid yang berdiri kokoh di tengah jalan tol, hingga jalur off road yang masih berupa gundukan tanah. Kendaraan melintas di Tol Pemalang-Batang, Jawa Tengah, Sabtu (2/6/2018). Tol tersebut akan difungsionalkan pada arus mudik lebaran 2018.(MAULANA MAHARDHIKA) Saat melintasi tol fungsional Pemalang-Batang, di beberapa titik kami berkendara di tengah kegelapan. Hanya sinar rembulan, dan lampu jauh yang menjadi penerang kami melintasi tol sepanjang 39,2 kilometer tersebut, seraya memperhatikan perangkat peta digital agar tidak tersesat. Tak hanya itu, berhubung status ruas Tol Pemalang-Batang masih fungsional, ada sejumlah titik dengan perbedaan elevasi cukup tajam, sehingga kami harus konsentrasi penuh memperhatikan kondisi fisik jalan. Hal serupa kami dapati di ruas Tol Batang-Semarang. Perbedaan elevasi fisik prasarana jalan menjadi hal penting yang harus diwaspadai.  Ada saat, kami bisa berkendara dengan laju 80 kilometer hingga 100 kilometer per jam, namun tiba-tiba harus menurunkan kecepatan hingga 40 kilometer per jam karena perbedaan elevasi tersebut. Pasalnya, jika diteruskan berkendara dengan kecepatan konstan, yang terjadi adalah keterkejutan tiba-tiba. “Awalnya jalan mulus memancing kami memacu gas sekencang mungkin, tetapi tiba-tiba permukaan jalan di depan tidak semulus dan selevel sebelumnya. Ini yang harus diwaspadai oleh pemudik,” tutur Alsadad Rudi, salah satu kru Merapah Trans Jawa Kompas.com. Suasana Masjid Jami Baitul Mustaghfirin di tengah ruas Tol Semarang-Batang, Seksi V Kaliwungu-Krapyak di Kelurahan Beringin, Kecamatan Ngaliyan, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (3/6/2018). Masjid berwarna hijau dengan struktur dua lantai itu masih digunakan warga sehari-hari untuk beribadah dan Jalur Tol Batang-Semarang saat ini tengah dipersiapkan sebagai jalur fungsional saat mudik Lebaran 2018.(Maulana Mahardhika) Yang menarik dari ruas tol ini adalah ketika kami tiba di Seksi 4 dan 5, terdapat Masjid Baitul Jami Al Mustaghfirin yang berada persis di tengah-tengah Tol Batang-Semarang. Masjid bersepuh hijau pupus ini berdiri kokoh dan menajdi saksi bisu percepatan pembangunan infrastruktur di sekitarnya. Cuaca terik Salah satu kru lainnya, Wahyu Adityo Prodjo, mengatakan tantangan terbesar dan terberat mengikuti perjalanan reportase mudik adalah berpuasa di tengah cuaca yang terik, dan kondisi lalu lintas yang tak terduga. “Kami harus berkendara di tengah-tengah himpitan truk dan kendaraan lainnya yang tidak mematuhi rambu dan marka jalan saat keluar dari jaringan Tol Trans Jawa menuju ruas Jombang-Mojokerto,” kata Wahyu. Sementara itu, saat menjejaki ruas Tol Gempol-Pasuruan Seksi III, kami merasakan bak menjajal medan off road. Sejumlah kendaraan melintas Gerbang Tol Colomadu proyek jalan Tol Salatiga-Colomadu di Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (4/6/2018). Terhitung mulai 8 Juni 2018 aatau H-7 Lebaran, Jalan tol fungsional tersebut sudah dapat dilalui pemudik.(MAULANA MAHARDHIKA) Menurut Alsadad, perjalanan reportase mudik kali ini merupakan pengalaman yang mengasyikkan, karena bisa merasakan jalan tol yang mulus bak di sirkuit, dan sekaligus jalan tol bergelombang, dan juga jalan berdebu. Upaya jurnalistik terlengkap  Merapah Trans Jawa tahun ini merupakan program kali ketiga yang dilaksanakan atas kerja sama Kompas.com dengan Datsun Indonesia dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Titik 0 keberangkatan dilakukan di Kantor Pusat PT Jasa Marga (Persero) Tbk, kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.  Foto udara ruas jalan Tol Gempol-Pasuruan di Jawa Timur, Selasa (5/6/2018). Tol Gempol-Pasuruan sudah beroperasi dan dapat dilintasi para pemudik.(KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG) Dalam sambutannya, Pemimpin Redaksi Kompas.com Wisnu Nugroho mengatakan Merapah Trans Jawa merupakan upaya jurnalistik untuk menyajikan informasi secara lengkap, aktual, akurat, kredibel, dan tepercaya tentang perkembangan infrastruktur konektivitas jelang mudik Lebaran. “Program ini adalah panduan mudik yang kami sajikan dengan kemasan menarik dan interaktif. Kami harap dengan mengikuti Merapah Trans Jawa, masyarakat dapat mempersiapkan perjalanan mudiknya dengan matang,” tutur Wisnu. Laporan lengkap reportase perjalanan mudik bisa dibaca di tautan ini.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Serunya Menjajal Jalur Mudik Tol Trans Jawa”, https://properti.kompas.com/read/2018/06/06/183804821/serunya-menjajal-jalur-mudik-tol-trans-jawa.
Penulis : Hilda B Alexander
Editor : Hilda B Alexander

 

Emoticons0051

TEMPO.CO, Semarang – Jalan Tol Fungsional yang membentang dari Brebes Timur hingga Surabaya sebagian besar masih dalam tahap penyelesaian pengerjaan kontruksi agar dapat dilalui pada saat puncak arus mudik 2018 yang diperkirakan mulai 8 Juni 2018.

Dari tinjauan lapangan Tempo di masa pra-mudik pada 1-4 Juni 2018, kondisi ruas-ruas tersebut masih memberatkan kendaraan pribadi yang ingin melintas. Khususnya jalur tol fungsional dari Pemalang-Batang, Batang-Semarang, Salatiga-Colomadu.

Seksi 1 Batang-Tulis Tol Batang-Semarang, Jawa Tengah, misalnya, baru terdiri dari sebuah lajur beton selebar hampir 11 meter. Lajur yang muat diisi 3 mobil berjajar itu rencananya baru dibuka untuk pemudik pada H-7 hingga H+7 masa Lebaran. Saat disambangi Tempo, tumpukan material dan angkutan berat masih memenuhi lajur tersebut.

Baca: Puncak Arus Mudik 2018 H-6, 46 Persen Gunakan Mobil Pribadi

Roso, salah seorang pekerja konstruksi di ruas yang dibawahi PT Jasamarga Semarang Batang tersebut, menyebut adanya tolo-tolo atau tiang pemisah yang akan ditempatkan di sisi luar jalan beton tersebut. “Sekarang masih banyak gundukan tanah dan aktivitas eskavator, jadi belum dipasang,” ujarnya saat ditemui Tempo di lokasi, Jumat, 1 Juni 2018.

Proyek pekerjaan ruas tol fungsional Batang-Semarang 2 Juni 2018. TEMPO/Ridian Eka Saputra

Tol Batang-Semarang ini menjadi satu dari lima ruas fungsional utama yang bisa digunakan sementara oleh pemudik. Dari Brebes Timur hingga Semarang, pemerintah menyediakan jalur bebas hambatan darurat sepanjang 150 km. Sekitar 132 km dari jalur tersebut berupa lapisan beton (rigid), sisanya sudah beraspal maupun masih sekedar jalan tanah.

Meski hanya sepanjang 6 kilometer, Seksi 1 Tol Batang-Semarang masih rawan untuk dilewati roda empat. Bagaimana tidak, lajur beton fungsional itu lebih tinggi 10-15 sentimeter dari jalan tanah di sisi kiri dan kanannya. Meski telah melalui tahap perkerasan kaku (rigid pavement) pun, lajur itu pun belum rata dan dipenuhi bebatuan.

Baca: Inilah Pentingnya Kondisi Ban yang Prima Saat Mudik 2018

Juru Bicara bagian Umum PT Jasamarga Semarang Batang, Andy Susilo, mengatakan kondisi Seksi 2 Tulis-Weleri tak jauh berbeda dari Batang-Semarang. Namun, perlintasan pemudik Tulis-Weleri akan terhambat oleh pembangunan Jembatan Kali Kuto seberat 2.400 ton. “Jembatan itu penghubung ke Seksi 3 Weleri-Kendal hingga tol-tol selanjutnya ke Semarang,” ucap Andy.

Konstruksi jembatan tersebut baru rampung 75 persen, menyisakan pemasangan plat jembatan dan rangka penghubung jalan. Hingga target penyelesaiannya, yaitu H-2 Lebaran, ujar Andy, pemudik akan diarahkan ke jalur arteri selama beberapa hari. “Bisa keluar ke wilayah Gringsing (Batang) sejauh 500 meter, lalu kembali ke seksi tol berikutnya, menuju Semarang.”

Sejumlah pekerja mengerjakan konstruksi jalan raya di ruas tol Batang-Semarang tepatnya di sekitar Jembatan Kalikuto yang menghubungkan Gringsing dan Wleri, Jawa Tengah, 2 juni 2018. TEMPO/Ridian Eka Saputra

Aktivitas puluhan truk pasir pun masih terlihat di tol fungsional Pemalang-Batang milik anak usaha PT Waskita Toll Road, Sabtu lalu. Beberapa lajur di Pemalang-Batang sudah melewati pengaspalan tahap pertama, namun ada pula yang hanya berupa lantai beton tipis (lean concrete) setebal 5 cm.

Petugas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) PT Pemalang Batang Toll Road yang berjaga di lokasi, Gusnayo, mengatakan pengecoran beton tengah dikebut hingga masa penghentian proyek pada 5 Juni 2018. “Kami masih memasang lapis agregat. Nanti pemudik melintas satu arah di jalan beton dan aspal itu, tak pakai jalur tanah,” tuturnya.

Baca: Toyota Hadirkan 304 Layanan Mudik, Simak Lokasi dan Fasilitasnya

Calon pemudik di ruas Salatiga-Colomadu yang menjadi bagian dari Tol Solo-Ngawi, diimbau tak memacu kendaraan lebih dari 40 km/jam. “Kontur jalannya belum rata,” kata Staf Sumber Daya Manusia dan Umum (SDMU) PT Jasamarga Solo Ngawi, Hudja Arafuddin, pada Tempo, 4 Juni 2018.

Adapun Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi, mengaku masih menemui perlintasan jalan umum di sejumlah tol fungsional. Jalur tersebut kerap dipakai menyeberang oleh masyarakat lokal di sekitar pembangunan tol. “Itu harus ditutup aksesnya supaya tidak mengganggu kelancaran arus mudik,” ujarnya.

YOHANES PASKALIS PAE DALE | WAWAN PRIYANTO

doraemon

Jakarta detik – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan kesiapan infrastruktur jalan tol dan non tol tahun 2018 relatif lebih baik dari tahun sebelumnya. Meski demikian, kelancaran pada saat mudik Lebaran tidak hanya ditentukan oleh sarana dan prasarana jalan, namun juga pengaturan lalu lintas dan perilaku pengendara sendiri.

Untuk itu pengendara diharapkan bisa bijak dalam menentukan strategi mudiknya tahun ini. Di antaranya penentuan waktu mudiknya, jalur mudikdan tentunya kebijakan berkendara.

“Kondisi jalan nasional saat ini kondisinya 90% mantap. Selain itu, jalan tol yang dapat digunakan pada mudik tahun ini, lebih panjang dibandingkan dari tahun lalu. Tol dari Merak ke Pasuruan sepanjang 995 Km, 760 km telah operasional dan sisanya 235 Km telah fungsional,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan resminya seperti dikutip Sabtu (2/6/2018).

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mengatakan dengan masa libur yang panjang, para pemudik memiliki kesempatan untuk secara bijak memilih moda transportasi untuk mudik baik jalan, pesawat dan kereta.

Apabila memilih transportasi jalan, kata Herry TZ, juga terdapat banyak pilihan selain jalan tol yakni jalan arteri nasional baik lintas utara, tengah, dan selatan kondisinya cukup baik. Untuk jalur Pantai Selatan banyak pilihan destinasi wisata pantai yang bisa dikunjungi yang lokasinya tidak jauh dari jalan arteri.

“Para pemudik juga perlu memilih waktu mudik yang tepat, jangan bersamaan dengan puncak mudik. Untuk mendorong distribusi lalu lintas, ada diskon tarif tol pada 13-14 Juni dan 18-19 Juni 2018. Uang elektronik perlu disiapkan. Untuk tarif tol Jakarta-Surabaya saat ini Rp 344.000. Bank Indonesia telah menaikan batas saldo uang elektronik menjadi Rp 2 juta,” kata Herry TZ.

Titik-titik kemacetan di jalan tol yang terjadi pada arus mudik tahun 2017 seperti di Gerbang Tol Cikarang-Utama juga diantisipasi dengan adanya petugas pembawa mobile reader untuk mempercepat transaksi. Pekerjaan pembangunan jalan tol layang Cikampek akan dihentikan pada H-10 dan akan menggeser beton pembatas (median concrete barrier) sehingga jalur yang digunakan maksimal.

Jalan tol fungsional yang dapat dilalui pemudik tanpa dikenakan tarif adalah Tol Brebes Timur-Pemalang (37,3 Km), Pemalang-Batang (39,2 Km), Batang-Semarang (75 Km), Salatiga-Kartasura (32 Km), Solo-Sragen (36 Km), dan Wilangan-Kertosono (37 Km). Tempat istirahat dan penerangan juga disiapkan pada ruas tol fungsional meski tidak selengkap yang ada pada ruas tol operasional.

“Pada ruas Tol Brebes-Timur-Sewaka (Pejagan) dan Solo-Sragen meski fungsional, namun kondisi jalannya seperti ruas tol operasional karena sudah siap diresmikan. Untuk ruas tol lainnya sebagian rigid pavement dan lean concrete. Dalam pelaksanaan dilapangan, rekayasa lalu lintas menjadi kewenangannya Korps Lalu Lintas Polri,” jelas Herry.

Titik kritis yang perlu menjadi perhatian pemudik adalah di Jembatan Kali Kuto yang direncanakan baru bisa dilalui pada H-2 Lebaran. Sehingga sebelum itu kendaraan akan diarahkan keluar melalui jalan Pantura Jawa sejauh 500 meter dan masuk kembali ke ruas tol. Untuk Jembatan Kali Kenteng di ruas tol Salatiga-Kertasura yang belum selesai pembangunannya, Kementerian PUPR dan pengelola jalan tol telah mempersiapkan jalan alternatif melintasi bagian bawah jembatan.

Pada ruas jalan arteri nasional, perbaikan Jembatan Cincin Lama atau Widang pada ruas jalan Babat-Lamongan ditargetkan bisa dilalui pada H-10 Lebaran. Perhatian juga diberikan Kementerian PUPR untuk titik-titik rawan longsor dengan menyiagakan personil dan alat berat sebanyak 80an Posko Lebaran, misalnya, yang tersebar di berbagai provinsi di Pulau Jawa.

Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja mengatakan untuk jalan nasional di Pulau Jawa telah disiapkan Lintas Utara Jawa sepanjang 1.341 Km, Lintas Tengah Jawa sepanjang 1.197 Km dan Lintas Selatan Jawa sepanjang 1.405 Km.

“Jalan tol bukan satu-satunya jalur untuk mudik. Pemudik dihimbau untuk tidak terlalu euforia untuk menggunakan jalan tol pada saat mudik nanti. Pemudik dari Utara yang menuju Selatan bisa menggunakan berbagai jalur arteri. Misal dari Bogor-Sukabumi-Pelabuhan Ratu, Bandung-Soreang-Ciwidey-Cidaun, Bandung-Nagreg-Tasik-Ciamis-Banjar-Pangandaran. Lalu dari Brebes Timur-Prupuk-Bumiayu menuju Purwokerto sudah lebih lancar karena empat flyover telah selesai sehingga mengurangi kemacetan pada perlintasan kereta api,” kata Endra.

Adapun Kementerian Perhubungan memprediksi pada arus mudik Lebaran 2018, jumlah masyarakat yang akan menggunakan bus sebanyak 8 juta orang, sepeda motor sebanyak 8,5 juta orang dan mobil pribadi sebanyak 3,72 juta orang. Untuk pembatasan operasional truk diberlakukan mulai H-3 atau tanggal 12-14 Juni 2018 dan 22-24 Juni 2018.

(eds/ang)

merah putih

 

Bisnis.com, JAKARTA — Badan usaha jalan tol bersepakat menurunkan tarif jalan tol selama arus mudik dan balik libur Lebaran pada periode waktu tertentu.

Dalam rapat antara seluruh badan usaha jalan tol (BUJT) dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono disepakati bahwa rata-rata diskon tol akan diberikan sebesar 10% pada periode 13—14 Juni, 15—17 Juni, 18—19 Juni, dan 8—23 Juni.

Mewakili BUJT, Sekjen Asosiasi Tol Indonesia (ATI) Sunarto Sastrowiyoto menjelaskan bahwa pada periode 13—14 Juni dan 18—19 Juni akan diterapkan pada seluruh tol yang dikelola tujuh BUJT.

Tujuh BUJT tersebut ialah PT Jasa Marga (Persero) Tbk., PT Hutama Karya (Persero), PT Waskita Toll Road, PT Nusantara Infrastructure Tbk., PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk., PT Jakarta Lingkar Barat Satu, dan PT Margabumi Matraraya.

“Jadi, seluruh tol yang dikelola oleh ketujuh BUJT ini akan menerapkan diskon 10% pada periode 13—14 Juni dan 18—19 Juni,” katanya dalam konferensi pers di Kementerian PUPR, Kamis (31/5/2018).

Sementara itu, pada 15—17 Juni 2018 diskon tol 10% akan diterapkan pada ruas tol yang dikelola Astra Infra Toll Road, yakni tol Tangerang—Merak, Cikampek—Palimanan, dan Jombang—Kertosono.

Adapun, pengecualian diskon tol akan diterapkan pada tol Bekasi—Cawang—Kampung Melayu (Becakayu) yang dikelola PT Waskita Toll Road. Perusahaan ini akan memberi diskon tol sebesar 28% pada periode 8—23 Juni 2018.

Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto menyatakan bahwa pengecualian pemberian diskon tol yang lebih besar pada tol Becakayu karena mempertimbangkan alasan promosi tol yang sejumlah ruasnya sudah mulai beroperasi sejak November 2017 tersebut.

“Untuk Becakayu sekaligus mempromosikan. Jadi, kami memanfaatkan momen ini untuk memperkenalkan kepada masyarakat,” ujar Arie.

Dengan pemberlakuan diskon tol pada waktu yang berbeda oleh BUJT, Arie meyakini trafik lalu lintas akan terdistribusi sehingga tidak akan membuat penumpukan pada hari puncak mudik dan balik Lebaran.

Adapun, Arie kembali menegaskan bahwa penerapan diskon tol tersebut merupakan inisiatif dari BUJT sehingga payung hukum tidak diperlukan.

 

 

Berikut ini daftar jalan tol yang akan memberlakukan diskon tol pada 13—14 Juni dan 18-19 Juni:

I. Jalan tol PT Jasa Marga Tbk. (pemberlakuan diskon akan diterapkan di seluruh tol yang dikelolanya)

  • Cawang—Tomang—Pluit
  • Jakarta—Cikampek
  • Palimanan—Kanci
  • Semarang—Solo
  • Ngawi—Kertosono
  • Surabaya—Mojokerto
  • Medan—Kualanamu—Tebing Tinggi

II. Jalan tol PT Hutama Karya

  • Akses Tanjung Priok
  • Bakaheuni—Terbanggi Besar
  • Palembang—Indralaya
  • Medan—Binjai

III. Jalan tol PT Waskita Toll Road

  • Kanci—Pejagan
  • Pejagan—Pemalang

IV. Jalan tol PT Nusantara Infrastructure Tbk.

  • Makassar seksi 4
  • Ujung Pandang Tahap I dan II

V. Jalan tol PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk.

  • Cawang—Tanjung Priok—Jembatan Tiga/Pluit
  • Soreang—Pasirkoja

VI. Jalan tol PT Jakarta Lingkar Barat Satu

  • JORR W1 (Kebon Jeruk—Ulujami)

VII. Jalan tol PT Margabumi Matraraya

  • Surabaya—Gresik

Daftar jalan tol yang akan memberlakukan diskon tol pada 15—17 Juni 2018:

VIII. Jalan tol Astra Infra

  • Tangerang—Merak
  • Cikampek—Palimanan
  • Jombang—Kertosono.

Daftar jalan tol yang akan memberlakukan diskon tol pada 8-23 Juni 2018:

IX. Jalan tol PT Waskita Toll Road

  • Bekasi—Cawang—Kampung Melayu

Sumber : Kementerian PUPR

big-dancing-banana-smiley-emoticon

Posted in jalan-jalan dan kulineran | Leave a comment

peta jalan kasar: MUDIK lewat JALUR TENGAH

SERIUS MAEN SAHAM BERLABA

INFO TOL CIPALI 2015

 

kuliner khas Tegal, Pekalongan, dll di Pantura

Merak – Semarang 2017, lewat jalan TOL

big-dancing-banana-smiley-emoticon

Bisnis.com, JAKARTA–Pemerintah mulai memetakan daerah-daerah yang rawan kemacetan untuk meningkatkan kelancaran dan keamanan para pemudik pada tahun ini.

Deputi I Kepala Staf Kepresidenan Darmawan Prasodjo mengungkapkan peningkatan arus kendaraan sudah akan berlangsung dari akhir Mei hingga awal Juni 2019. Puncaknya diperkirakan akan terjadi pada 31 Mei 2019.

“Sesuai amanat Bapak Presiden Jokowi, pelaksanaan arus mudik harus meningkat dan lebih baik dari tahun ke tahun. Apalagi, sekarang jalan tol Trans Jawa sudah tersambung,” katanya, dikutip dari keterangan resminya, Jumat (26/4/2019).

Adapun, potensi kerawanan dan kemacetan arus mudik 2019 diperkirakan akan terjadi pada ruas tol Jakarta Cikampek, terutama pada persimpangan Cikunir dan gerbang tol Cikarang Utama. Untuk itu, antisipasi sudah dilakukan sejak dini dengan berbagai skenario di lapangan.

Simpang Cikunir menjadi titik kritis pertama arus kendaraan dari arah Jakarta menuju Cikampek, karena titik ini menjadi pertemuan arus kendaraan dari arah Rorotan maupun Jatiasih yang akan bergerak ke timur.

Selain itu, di titik ini juga terjadi pertemuan tiga proyek besar yakni pengerjaan LRT Jabodetabek, kereta cepat, dan jalan tol layang (elevated tol).

Tim Kantor Staf Presiden pada 24 April 2019 turun ke lapangan dan mendapatkan penjelasan dari PT Waskita Karya dan PT Adhi Karya terkait titik kritis tersebut. Untuk mengatasi potensi kemacetan, sedang dilakukan pembuatan ramp tambahan di gerbang Cikunir, serta pengembalian lajur jalan dari 2 lajur akibat adanya pembangungan proyek, dikembalikan lagi menjadi 4 lajur.

“Kami datang ke lapangan untuk memastikan bahwa pekerjaan tersebut terus dikebut sehingga diperkirakan dapat diselesaikan pada akhir Mei 2019,” jelasnya.

Dengan pembuatan ramp dan penambahan lajur jalan serta diperkuat oleh rekayasa marka jalan, persimpangan Cikunir diharapkan tidak akan mengalami penyumbatan pada saat arus kendaraan menjelang mudik makin meningkat.

Sementara itu, Bambang Riyanto, Direktur Operasional PT Waskita Karya menargetkan pengerjaan pembuatan ramp dan penambahan lajur jalan di titik Cikunir akan rampung pada Mei tahun ini.

Untuk gerbang tol Cikarang Utama yang selama ini menjadi sumber kemacetan di jalur Jakarta-Cikampek, pemerintah optimistis persoalan itu bisa dipecahkab mulai tahun ini. Caranya adalah menggeser gerbang Cikarang Utama (km 30) ke arah timur di km 70 daerah Cikopo.

Dengan penggeseran tersebut, arus antrean akan semakin lancar karena memecah sistem pembayaran.

“Penggeseran gerbang tol Cikarang Utama diharapkan akan mengurangi beban jalan sampai dengan 60% karena sudah terpisah antara pemudik yang akan menuju ke Bandung dan pemudik yang menuju ke Cirebon,” kata Direktur Utama PT Jasa Marga Desi Arryani.

Sebaliknya, di jalur jalan tol Trans Sumatera, pemerintah sudah mewaspadai adanya kemacetan di ujung jalan tol Terbanggi Besar. Oleh karena itu, sejak saat ini antisipasi terhadap potensi kemacetan tersebut sudah dicari jalan keluarnya.

merah putih

 

Bisnis.com, JAKARTA– Menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 1440, Jalan Tol Trans Jawa, Tol Trans Sumatera, Jalan Tol di wilayah Kalimantan dan Sulawesi siap dilintasi pada pelaksanaan arus mudik Lebaran 2019.

Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan, Set. BPJT  Ranto Parlindungan Rajagukguk mengatakan bahwa terkait dengan masa lebaran tahun ini semua jalan tol yang sudah dioperasikan akan dioperasionalkan. Namun, ada beberapa ruas yang beroperasi secara fungsional.

“Hanya saja ada beberapa ruas yang akan fungsional seperti ruas tol Pandaan-Malang, kemarin sudah kita laik fungsi namun sampai saat ini belum di fungsikan secara resmi,” ujarnya pada di Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (22/4/2019).

Ranto menambahkan bahwa, wilayah sulawesi yakni tol Manado-Bitung dan tol Balikpapan-Samarinda akan diopsionalkan dengan pertimbangan lalu lintas yang tidak ramai.

Selain itu, untuk di Sumatera seperti tol Bakauheni-Terbanggi Besar akan dioperasionalkan secara  penuh, tetapi tol Terbanggi Besar- Kayu Agung akan difungsionalkan.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) telah merampungkan pembangunan Jalan Tol Trans Jawa mulai dari Merak hingga Probolinggo yang sudah tersambung yaitu sepanjang 964 Km.

Terbagi mulai dari ruas tol Tangerang Merak sepanjang (73 Km), Jakarta Tangerang (27 Km), Tomang Cawang (12,8 Km), Jakarta Cikampek (72 Km), Cikampek Palimanan ( 116 Km), Palimanan Kanci (26 Km), Kanci Pejagan (35 Km), Pejagan Pemalang (57,5 Km), Pemalang Batang (39 Km), Batang Semarang (75 Km), dan Semarang Seksi A & B (14 Km).

Selanjutnya ruas tol Semarang -Solo (72,6 Km), Solo Ngawi (90,1 Km), Ngawi Kertosono (87 Km), Kertosono Mojokerto (40,5 Km), Surabaya Mojokerto (34 Km), Surabaya Gempol seksi Waru Gempol (27 Km), Gempol Pandaan seksi Gempol IC Gempol JC (2 Km), Gempol Pasuruan (34,2 Km), dan Pasuruan Probolinggo Timur (31,3 Km). Untuk jalan tol Pandaan Malang seksi I-lll sepanjang 30,6 Km yang menghubungkan wilayah Surabaya Malang, saat mudik lebaran 2019 direncanakan akan beroperasi fungsional tanpa tarif.

Sementara Jalan Tol di wilayah Pulau Sumatera dalam mendukung arus mudik lebaran tahun 2019, yaitu Jalan Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni Terbanggi Besar telah beroperasi sepanjang 140,41 Km, Terbanggi Besar Pematang Panggang Kayu Agung direncanakan fungsional (189,20 Km), Selanjutnya, ruas jalan tol Palembang Indralaya (21,93 Km), Medan Binjai Seksi ll dan III Heme Binjai (10,46 Km), Medan Binjai Seksi I Segmen Helvetia Jl. Veteran beroperasi fungsional (2,8 Km), mas Medan Kualanamu -Tebing Tinggi (62,11 Km), Belawan Medan Tanjung Morawa (42,7 Km).

Selain jalan tol Trans Jawa dan Trans Sumatera, jalan tol di wilayah Sulawesi yang sudah beroperasi yaitu Ujung Pandang Seksi I dan II (6,05 Km) dan Makassar Seksi IV (11,6 Km). Kemudian untuk yang difungsionalkan dalam mendukung pelaksanaan mudik lebaran 2019 yaitu jalan tol Manado Bitung (Ss. Sukur Ss. Kauditan) sepanjang 18 Km. Kemudian jalan tol di wilayah Kalimantan yaitu jalan tol Balikpapan Samarinda seksi 1-3 yang juga difungsionalkan sepanjang 70,5 Km.

Sementara, Kementerian PUPR Bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) telah menyiapkan sebanyak 159 gerbang tol mulai dari Merak hingga Probolinggo yang terdiri dari 1.341 gardu tol. Pembayaran dilakukan melalui sistem transaksi Non-Tunai (Uang Elektronik) dan integrasi sistem transaksi jalan tol. Di setiap gardu tol direncanakan juga dilengkapi dengan fasilitas mobile top up dan penjualan kartu perdana Uang Elektronik.

animated-rocket-and-space-shuttle-image-0032

Sharing soal KEMACETAN REST AREA TOL CIPALI

well, aye mah dah beneran capek waktu berhadapan ekor kemacetan sebelum REST AREA Tol Cipali sekira Km 106. nyaris frustrasi, dah pengen tidur di Subang aza. Ekh, pas aye keluar tol di arah Subang, ketemu Mini Market. Lumayan bisa ke toilet, beli mamin n bobo di dalam kendaraan. Aye cek google maps dari kota Subang k tol Sadang Purwakarta, ternyata BIRU. Jadi dine n bobo, sesudah agak segar aye lanjutkan perjalanan ke arah kota Subang n melanjutkan jalan k tol Sadang. Petunjuk jalan jelas, walo hari makin gelap, karna jelang tengah malam.

Kecepatan kendaraan lumayan bisa dipacu. Naek turun seh, n berkelak-kelok. Tapi SEPI bingit.

Sekira 1 jam kemudian aye nyampe di tol Sadang. Lalu lanjut ke arah tol Cikampek- Jakarta. Ekh, lumayan sepi. Tiba di tol Cikampek, emang seh langsung padat. Tapi keuntungan aye: perjalanan ke km 66 itu SEPI n  memotong jalan tol Cikampek s/d km 66 (padahal perbatasan antara tol Cikopo n Cikampek dimulai pada km 71).

Ekh, di km 50-an, Polri menerapkan CONTRA-FLOW. Kemacetan cuma sekira 15 km, lalu lancar bingit s/d toldalkot Jakarta.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Operator jalan tol Cikampek-Palimanan (Cipali) PT Lintas Marga Sedaya (LMS) mengapresiasi koordinasi dengan semua pemangku kepentingan, Dishub, Kemen PUPR, Kakorlantas, PJR, Polres Wilayah yang telah bekerja keras menjamin keamanan dan keselamatan, kelancaran serta kenyamanan pengguna jalan tol pada arus mudik dan balik 2017.
Hal ini terlihat dari kenaikan pengguna jalan tol Cipali di kisaran 13-15% dibanding tahun sebelumnya.
“Sejauh ini, penyelenggaraan mudik dan arus balik di tahun 2017 telah berjalan lancar dan lebih baik dari tahun sebelumnya terutama dari segi keamanan di jalan,” jelas Firdaus Azis, Wakil Presiden Direktur LMS, Minggu (2/7/2017).

Kedepannya, jelas Firdaus, LMS akan terus mengadakan koordinasi dengan para pemangku kepentingan, khususnya terkait penyediaan rest area di sepanjang jalur arus balik dengan operator jalan tol lainnya sehingga tidak menyebabkan penumpukan di rest area Cipali seperti yang terjadi tahun ini.
“Sejak meningkatnya tren arus balik mulai dari 29 Juni 2017 (H+3), kami telah mengoptimalkan gardu di GT Palimanan Utama sampai dengan kapasitas maksimal yang dioperasikan berdasarkan kondisi dan kebutuhan di lapangan. Sore ini kami mengoperasikan 19 gardu untuk arah Jakarta, dan 7 gardu untuk arah Cirebon,” tambah Azis

 

merah putih

 

Jakarta – Pembangunan ruas Jalan Tol Salatiga-Kartasura ditarget rampung sebelum Lebaran tahun depan. Saat ini, ruas tol yang termasuk ke dalam Jalan Tol Semarang-Solo Seksi IV dan V ini telah memasuki 98,8% dalam tahap pengadaan lahan, dan 27,26% dari segi pembangunan konstruksi.

“Kini pengerjaan tengah fokus terhadap pengolahan tanah dan infrastrukturnya seperti drainase, irigasi, juga underpass,” ujar Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dalam keterangan resmi seperti dikutip Selasa (26/9/2017).

Basuki berharap, pembangunan ruas Jalan Tol Salatiga-Kartasura bisa dirampungkan sebelum Lebaran tahun 2018 sehingga tidak lagi dijadikan sebagai jalur mudik darurat. Ia juga optimis bahwa jalur tol Trans Jawa akan selesai pada akhir tahun 2018.

“Saya ingin, mudah-mudahan mudik Lebaran jalan tol ini sudah sampai Solo. Secara fungsional, jadi bukan darurat lagi. Targetnya Trans Jawa pada tahun 2018 sudah operasional semua,” tuturnya.

Dengan rampungnya seksi IV dan V tersebut, maka Jalan Tol Semarang-Solo sepanjang 72,64 km pun bisa ditempuh secara penuh. Waktu tempuh perjalanan dari Semarang ke Solo pun nantinya hanya membutuhkan 1,5 jam saja.

Direktur Utama PT Solo Ngawi Jaya David Wijayatno bilang, pekerjaan fisik saat ini terus dikebut agar memenuhi target yang telah ditetapkan. Untuk itu, pihaknya menerapkan sistem kerja tiga shift dalam sehari atau non stop 24 jam.

“Targetnya harus operasional tahun depan, jadi konstruksi harus beres tahun ini,” terang David. (eds/dna)

big-dancing-banana-smiley-emoticon

 

TEMPO.CO, Subang – Dinas Perhubungan Kabupaten Subang, Jawa Barat, mengusulkan pengelola ruas jalan tol Cikopo-Palimanan (Tol Cipali) menambah fasilitas tempat istirahat. Fasilitas rest area perlu ditambah karena terbukti pengguna jalan tol terpanjang di Indonesia ini sangat membutuhkan tempat tersebut.

 

Saat mudik Lebaran dan arus balik, pengguna jalan tol Cipali mengalami antrean panjang di setiap rest area. Mereka selain mencari tempat istirahat karena kelelahan, ada yang datang untuk menambah bahan bakar dan sekadar mengecek kondisi kendaraan.

Baca: Arus Mudik dan Balik, Penumpang di Adisutjipto Capai 444 Ribu

 

“Caranya bisa dengan cara memperluas daya tampung tempat parkir di rest area dan menambah jumlahnya,” kata Rona Mairansyah, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Subang, dalam evaluasi pengamanan arus mudik dan balik Lebaran 2017 di Pojok Tutug Oncom Rumah Bata, Dawuan, Subang, Rabu, 5 Juli 2017.

 

Menurut Rona, pengelola tol Cipali bisa membangun parking bay, yang hanya menyediakan BBM, WC dan musala. “Idelnya parking bay dibikin setiap 10 kilometer. Saat ini jumlah parking bay maupun rest area di jalan tol berjarak sekitar 20 kilimeter”.

 

Baca: Menhub: Arus Mudik dan Balik Tahun Ini Berjalan Baik

 

Rona menjelaskan, penumpukan kendaraan di parking bay di jalur tol karena jaraknya berjauhan. Dengan solusi tambahan parking bay, Rona meyakini tidak akan terjadi penumpukan kendaraan di rest area. “Ini bisa mengurangi kemacetan,” kata Rona.

 

Ari, salah seorang warga Cirebon yang akan bersilaturahmi kepada keluarganya di Subang, mengaku harus menempuh waktu 8 jam dari gerbang tol Ciperna, Cirebon dan keluar di gerbang tol Cilameri, Subang. “Dalam kondisi normal, Ciperna-Cilaeri itu paling 90 menit,” ujar Ari.

Pada puncak arus balik yang terjadi pada H+5 dan H+6 Lebaran, kemacetan dan antrean panjang di jalan tol Cipali yang mencapai 80 kilometer. Antrean ini terutama di rest area 102 B di wilayah Subang hingga kilometer 183 B di wilayah Majalengka.

 

NANANG SUTISNA

iguana Malang 02

JAKARTA, KompasProperti – Hari Raya Idul Fitri sudah di depan mata. Bagi Anda yang tengah bersiap-siap mudik ke kampung halaman menggunakan kendaraan pribadi, ada sejumlah ruas tol yang bisa dilintasi, khususnya Trans-Jawa.

Tol Trans-Jawa yang saat ini pekerjaannya tengah dikebut pemerintah, bisa menjadi alternatif bagi Anda karena ada beberapa ruas yang telah beroperasi dan fungsional atau dibuka secara darurat.

Nah, jika Anda berangkat dari Bekasi menuju Surabaya, sebaiknya Anda menyiapkan anggaran minimal Rp 213.500 untuk membayar tarif tol.

Rinciannya, perhitungan ini dimulai dari Gerbang Tol (GT) Cikarang Barat sampai Cikampek yang menarik tarif Rp 10.500 dan Cikopo-Palimanan (Cipali) Rp 109.500.

Setelah melintasi Cipali, Anda melewati ruas Palimanan-Kanci dan dikenai tarif sebesar Rp 11.500.

Selanjutnya, Anda akan sampai di ruas Tol Kanci-Pejagan yang menarik tarif Rp 21.500. Kemudian, menyambung dengan ruas tol tersebut, yakni Pejagan-Brebes Timur/Kaligangsa bertarif Rp 21.500.

Keluar dari Brebes Timur, Anda akan melalui ruas tol yang baru fungsional sampai Gringsing. Untuk melewati ruas ini, Anda bebas biaya.

Keluar dari Gringsing, Anda akan melewati jalan nasional sehingga tidak diberlakukan tarif. Anda akan kembali membayar ketika masuk tol Semarang-Solo senilai Rp 13.500.

Setelah sampai di Solo, Anda akan menemukan Solo-Ngawi sepanjang 90,42 kilometer yang fungsional selama Lebaran, sehingga tidak dipungut biaya.

Berlanjut ke ruas Tol Ngawi-Kertosono, dari ketiga seksi yang dibangun, dua di antaranya yakni Seksi 1 Ngawi IC-Madiun IC Segmen Klitik-Sawahan dan Seksi III Caruban IC -Nganjuk IC khusus Segmen Purworejo-Wilangan dibuka secara fungsional.

Sedangkan untuk Kertosono-Mojokerto, ruas yang sudah operasional yakni Seksi 1 Bandar-Jombang, dengan tarif sebesar Rp 10.000.

Sementara tiga seksi lainnya masih bisa Anda gunakan pada Lebaran ini secara gratis karena statusnya fungsional.

Ruas terakhir yang Anda lewati adalah Tol Mojokerto-Surabaya, dengan tarif sebesar Rp 15.500, khususnya untuk seksi Krian-Mojokerto.

merah putih

Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah bersiap untuk melakukan pra Feasibility Study (FS) pembangunan jalan tol Bawen-Yogyakarta.

Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kementerian PUPR Rido Matari Ichwan mengungkapkan pembangunan jalan tol ini bagian dari master plan pengembangan lokasi wisata Candi Borobudur hingga 2025.

“Tahun depan kita akan mulai, pertama dengan kajian melalui FS, setelah itu nanti akan proses pelelangan, tol ini sekitar 100 kilometer (km),” papar Rido di Kantornya, Jumat (28/10/2016).

Rido memperkirakan, proses FS selesai sekitar enam bulan. Dengan demikian diharapkan akhir 2017 proses pelelangan dapat dimulai.

Sebenarnya dalam master plan, Rido menuturkan, memulai kajian untuk pembangunan‎ jalan tol Bawen-Yogyakarta ini baru akan dimulai 2018. Namun dari Kementerian Pariwisata mendorong pembangunan tol ini bisa dipercepat.

“Ini sebagai bagian dari tanggung jawab kita dalam mendukung pengembangan kawasan pariwisata, khususnya di Candi Borobudur,” ujar dia.

Seperti diketahui, Kementerian PUPR memiliki anggaran Rp 766 miliar dalam pengembangan kawasan wisata pada 2017. Anggaran itu akan difokuskan untuk pengembangan sarana infrastruktur di tiga kawasan pariwisata yaitu Danau Toba, Candi Borobudur dan Mandalika.

Saat ini Kementerian PUPR sendiri juga sudah memiliki peta jalan jangka panjang hingga 2025 mengenai hal-hala apa saja yang akan dikembangkan sesuai dengan peta jalan Kementerian Pariwisata dan pemangku kepentingan lainnya. (Yas/Ahm)

doraemon

Jakarta detik- Arus balik pemudik akan segera terjadi. Kemacetan parah arus balik di depan mata. Tapi ada jalur alternatif yang mungkin bisa dicoba.

Pembaca detikcom Dicky Rachman Adiputra dalam surat elektronik ke redaksi@detik.com, Jumat (8/7/2016) memberikan bantuan jalur alternatif.

Untuk arus balik diperkirakan jalur utara macet di Brebes dan jalur selatan macet di Nagreg, buat yang ingin mengindari kedua jalur tersebut maka solusinya adalah lewat jalur tengah,” jelas Dicky.

Menurut dia, jalur tengah ini sebenarnya adalah

jalur selatan namun setelah

sampai Ciamis tepatnya di alun-alun Ciamis

belok ke kanan ke arah Majalengka, dan setelah sampai di Majalengka

dapat masuk ke tol Cipali (pintu tol Kertajati Majalengka).

 

 

“Kampung halaman saya di Ciamis, semenjak adanya tol Cipali saya sudah sangat sering melewati jalur ini. Selain bisa lebih cepat daripada melewati Nagreg, jalur ini pun ternyata lebih pendek secara jarak. Dan yang paling utama adalah jalur ini lancar jaya, jalan bagus, dan belum banyak orang yang sadar bahwa jalur ini lebih cepat daripada ke Nagreg. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat,” ujar dia.

Anda mau coba?

 

ikon-analisis-gw

nyaris 50% manusia TIDAK SUKA BERSOSIALISASI

bila tidak bersosialisasi maka amat mungkin 50% manusia ini TIDAK SUKA JALAN-JALAN

bila 50% manusia ini TIDAK SUKA JALAN-JALAN, maka bisa dipastikan mereka TIDAK AKAN BACA BLOG gw ini, 😛

nah, bwat yang 50% sisa manusia yang SUKA BERSOSIALISASI, maka blog ini cukup berguna memberikan inspirasi, n kemudahan, karena setidaknya ada 30% yang SUKA JALAN-JALAN

dari 15% manusia yang suka berjalan-jalan n bersosialisasi tersebut, yang suka membaca blog jalan-jalan, termasuk blog gw, maka ada sekira 10% mengambil manfaat n kemudahan dari menimba informasi blog gw

sekira 1,5% manusia Indonesia n global, yang membaca blog gw, pasti lah tlah mendapatkan informasi lengkap cara menghadapi persoalan di perjalanan.

doraemon

tol trans jawa 2016

ezgif.com-resize

PURWAKARTA kontan. Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, menyatakan seluruh jalan alternatif di daerah tersebut sudah siap dilintasi pemudik pada musim mudik Lebaran 2016.

“Secara umum, seluruh ruas jalan yang biasa digunakan jalur mudik di Purwakarta sudah siap. Hanya tinggal beberapa titik saja yang masih dikerjakan,” kata Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan setempat Budhi Supriyadi di Purwakarta, Sabtu.

Ia mengatakan, perbaikan jalan yang menjadi wewenang pemkab hanya ruas jalan kabupaten. Jalan itu biasa digunakan sebagai jalur alternatif saat mudik lebaran.

Ruas jalan tersebut di antaranya jalur alternatif Maniis-Cikalong Kulon, Cikopo-Campaka serta jalan Warung Kadu-Pasawahan yang tembus menuju jalan provinsi Purwakarta-Wanayasa.

Untuk titik ruas jalan lain yang mengalami kerusakan, perbaikannya hanya membutuhkan penambalan hotmix. Untuk pengerjaan perbaikan secara menyeluruh akan dilakukan setelah lebaran.

Ia mengimbau agar seluruh pemudik yang akan pulang menuju kampung halamannya bisa memberikan informasi jika terdapat ruas jalan yang dianggap membahayakan.

Informasi itu dinilai penting untuk selanjutnya dimasukkan dalam data base. Sehingga ke depan dapat dilakukan perbaikan yang lebih memadai.

animated-rocket-and-space-shuttle-image-0026

Jakarta detik-Mulai hari ini, pemudik yang menggunakan Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Cikopo-Palimanan dan Palimanan-Kanci, Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang dapat menikmati layanan pembayaran lebih ringkas.

Pemudik yang melintas tol-tol tersebut dapat melakukan pembayaran dengan kartu e-payment berupa E-Tolldari 4 bank yaitu Bank Mandiri, BCA, BRI, dan BNI.

Pada cluster 1 Tol Jakarta-Cikampek, Cipularang, Padaleunyi, Cikopo-Palimanan E-Toll dari 4 bank sudah bisa dioperasikan. Sementara pada cluster 2 Tol Palikanci, Kanci-Pejagan, Pejagan-Brebes baru bisa menggunakan E-Toll dari 3 Bank yaitu BRI, Bank Mandiri, dan BNI.

“Cluster 1 ada 4 bank yang sudah kita bisa layani BNI BRI, BCA, Mandiri. Cluster 2 segera menyusul BCA sementara masih 3 Mandiri, BRI, BCA,” ujar Wakil Direktur PT Lintas Marga Sedaya (LMS), Hudaya Arryanto, di Gerbang Tol Palimanan, Cirebon, Senin (13/6/2016).

Pembayaran menggunakan uang elektronik diyakini dapat mempercepat aktivitas transaksi di gerbang tol. Dampaknya, antrean di gerbang tol pun dapat dikurangi sehingga pelayanan kepada pengguna tol lebih meningkat.

Sebagai informasi, untuk melewati ruas tol Jakarta-Palimanan, pengendara akan dikenakan biaya Rp 109.500 dengan rincian Rp 13.000 di ruas Cikarang Utama, dan Rp 96.000 di ruas Cipali.

“Tarifnya tetap Gol 1 Jakarta-Palimanan Rp 109.500 dan Rp 13.500 yang ruas punya Jasamarga tambah Rp 96.000 yang ruasnya LMS ,” lanjut Hudaya.

(drk/drk)

ezgif.com-resize

 

Bandung -Ujicoba integrasi sistem pembayaran pada ruas Tol Trans Jawa dimulai pada musim mudik Lebaran tahun 2016 ini. Dua jalan tol yang akan diintegrasikan pada musim mudik nanti, yakni untuk pembayaran Jakarta-Palimanan dan Cipali-Brebes.

“Cipali akan diresmikan minggu depan. Nggak tahu 13 atau 15 (Juni) tergantung kesiapan Pak Presiden, termasuk integrasi pintu tol yang akan menghapus empat pintu tol,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono usai menghadiri groundbreaking flyover Antapani, di Jalan Jakarta, Kota Bandung, Jumat (10/6/2016).

Sistem integrasi pembayaran tol ini dilakukan untuk mengantisipasi antrean kendaraan yang kerap terjadi di gerbang tol. Pemerintah akan menerapkan sistem integrasi pembayaran tol dengan sistem satu kali bayar dari Jakarta langsung Palimanan dengan banderol Rp 109.500. Para pengendara yang masuk dari Jakarta tidak perlu bertransaksi di Gerbang Tol Cikopo sehingga pembayaran bisa dilakukan di Tol Palimanan.

“Jadi nanti tinggal pintu tol Cikarang, Palimanan dan Brebes Timur, termasuk kita juga akan menambah gardu, ditambah dari 11 menjadi 23,” jelas Basuki.

Bukan tidak mungkin, kata Basuki, ke depannya sistem pembayaran tol tidak perlu lagi masuk ke dalam gerbang. Melainkan dengan sistem elektronik otomatis. Sistem pembayaran elektronik tersebut saat ini sedang disiapkan oleh pemerintah.

“Sebetulnya harusnya tidak perlu mengantre kalau pakai elektronik. Ini batch pertama perlu disiapkansoftware-nya,” tandasnya.

(avi/feb)

doraemon

TEMPO.CO, Bandung – Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan, Badan Pengelola Jalan Tol tengah mengkaji tiga rute alternatif rencana jalan tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya. “Ada tiga alternatif trase sementara yang sedang dibahas lebih lanjut, masing-masing mempunyai kekurangan dan kelebihan,” kata dia di Bandung, Rabu, 15 Juni 2016.

Iwa mengatakan, rute jalan tol itu mengerucut dengan pilihan titik awal tak lagi di pintu tol Cileunyi di jalan tol Padalarang-Cileunyi, tapi dari pintu tol KM149 di Gedebage yang kini tengah disiapkan sebagai akses menuju stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung. Pintu tol di KM149 itu saat ini kendati sudah rampung, tapi belum difungsikan menunggu rampungnya jalan akses menuju stadion yang disiapkan menjadi salah satu lokasi alternatif seremoni Pekan Olahraga Nasional XIX.

Iwa merinci masing-masing rute itu. “Alternatif pertama itu rencana gate tol itu nanti di Gedebage, Majalaya, Nagreg, Limbangan, Cibatu, Malangbong, Rajapolah, Tasikmalaya, Ciamis, dan Banjar,” kata dia.

Rute rencana trase pertama itu sudah dijajaki, dengan kesimpulan sementara memiliki kontur tanah berbukit, tidak rawan longsor, dan tidak memotong persawahan. Iwa mengatakan, taksiran biaya membangun jalan tol pada rencana trase alternatif pertama ini menembus Rp 5,14 triliun. “Biaya konstruksinya diperkiraan Rp 2,8 triliun, dan pembebasan lahan Rp 1,07 triliun,” kata dia. Selebihnya untuk membiayai konsultan, pembuatan dokumen Amdal, hingga biaya overhead proyek tol tersebut.

Iwa mengatakan, trase alternatif dua itu dengan rencana pintu tol berada di Gedebage, Majalaya, Nagreg, Limbangan, Cibatu, Kota Garut, Singaparna, Kota Tasikmalaya, Ciamis, dan Banjar. Hasil analisis sementara kontur tanah rute itu berbukit, tidak rawan longsor, memotong sawah, dengan tanah relatif lunak. “Biaya pembangunannya diperkirakan Rp 5,374 triliun, dengan biaya konstruksi jalan tol Rp 2,9 triliun,” kata dia.

Sementara trase alternatif ketiga dengan rencana pintu tol berada di Gedebage, Majalaya, Nagreg, Limbangan, Garut, Singaparna, Kota Tasikmalaya, Ciamis, dan Banjar. Hasil analisa sementara kontur tanah rutenya berbukit, rawan longsor, tapi tidak memotong saawah. Iwa mengatakan, taksiran biaya membangun jalan tol di rute itu menembus Rp 5,86 trilun, dengan biaya konstruksi pembangunan jalan tol mencapai Rp 3,14 triliun.

Iwa mengatakan, BPJT tengah menyiapkan rute detil dari masing-masing alternatif trase tersebut untuk dibandingkan dan dipilih salah satu yang terbaik. “Pedetilan terhadap tiga alternatif tersebut sampai pada titik koordinat trase,” kata dia.

Menurut Iwa, pemerintah provinsi Jawa Barat dan kabupaten/kota yang dilintasi jalan tol itu juga sudah diminta melakukan sinkronisasi rencana pengembangan infrastruktur jalannya untuk mendukung akses jalan tol tersebut. Daerah yang dilintasi jalan tol itu adalah Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, serta Pangandaran. “Harus ada sinkronisasi ini sebelum penyelesaian FS (Feasibility Study) jalan tol ini,” kata dia.

Iwa mengatakan, pemerintah daerah nantinya akan dilibatkan untuk membantu mempercepat penyediaan lahan jalan tol itu. Rencananya pembebasan lahan nantinya akan dibiayai pemerintah pusat, sementara konstruksi jalan tol itu dibiayai badan usaha yang nantinya akan ditunjuk pemerintah.

Dia berharap, jika proses perencanaan jalan tol itu berjalan lancar, pembebasan lahan bisa dimulai pada 2017 nanti. Konstruksi jalan tol itu direncanakan akan dibagi dalam sejumlah seksi yang dikerjakan berbarengan. “Mudah-mudahan pelaksanaannya bisa lebih cepat dengan adanya sinkronisasi rencana ini antara pusat dan daerah,” kata Iwa.

Iwa mengatakan, jalan tol ini digadang akan dimasukkan dalam salah satu proyek strategis nasional untuk penyelesaian kemacetan yang terjadi setiap tahun saat arus mudik dan arsu balik Hari Raya Lebaran. “Kalau ini selesai tidak ada lagi ritual tahunan macet di Nagreg, Gentong, sampai Malanbong,” kata dia.

Pemerintah juga berencana membangun jalan tol ini lebih panjang lagi. “Progam lanjutannya nantinya dari Banjar menuju Cilacap, sampai Jogja. Ini sebagai langkah awal,” kata Iwa.

AHMAD FIKRI

doraemon

Merdeka.com – Presiden Joko Widodo menginstruksikan penurunan tarif tol Jembatan Suramadu sebesar 50 persen. Keputusan tersebut diambil setelah Presiden Jokowi melakukan rapat dengan sejumlah menteri membahas pengembangan wilayah di Kaki Jembatan Suramadu. Dalam rapat itu turut hadir Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Walikota Surabaya terpilih Tri Rismarini.

“Untuk tarif angkutan Surabaya ke Madura dan sebaliknya, terdiri dari truk besar, truk sedang maupun sedan Presiden meminta diturunkan setidaknya 50 persen. Ini sudah sangat membantu masyarakat,” kata Seskab Pramono Anung saat konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (3/2).

Selain meminta diturunkannya tarif tol Suramadu, Pramono menjelaskan Presiden Jokowi menginstruksikan agar lahan yang berada di kaki jembatan Suramadu dikembalikan dan dikelola oleh Pemerintah Daerah. “Keputusan ini semoga menjadi kado awal tahun yang baik.”

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengapresiasi keputusan penurunan tarif oleh Presiden Jokowi tersebut. Sebab, sedari awal jembatan penghubung Pulau Jawa dan Madura yang diresmikan pada 2009 itu bertujuan untuk memberikan efisiensi bagi biaya transportasi warga.

“Itu kan pembangunan Suramadu ada utang yang harus dibayar dan pendapatan rata-rata per tahun adalah Rp 200 miliar, jadi sudah hampir lunas. Maka sebetulnya berapapun tarifnya, usul kami bebas karena sudah mau lunas. Tapi tadi dalam rapat diputuskan tetap membayar untuk fungsi pengaturan,” kata Soekarwo.

Sementara, Walikota Surabaya terpilih Tri Rismarini menjelaskan Presiden Jokowi juga menginstruksikan agar warga yang tinggal di sekitar Jembatan Suramadu mendapatkan kemudahan dalam mengurus kepemilikan tanah. Sebab, sejak 1979, para warga selalu mendapatkan kesulitan untuk mengurusnya.

“Selama ini masyarakat tidak bisa memproses hak tanahnya bahkan seluruh administrasi pertanahannya. Setelah rapat hari ini maka warga bisa mengurus hak tanahnya seperti masyarakat yang lain,” kata Risma.

bird

Jakarta -Sebelum musim mudik lebaran tiba, sistem pembayaran dua jalan tol, yakni Jakarta-Cikampek dan Cikampek-Palimanan harus sudah digabungkan. Lewat penggabungan ini, maka gerbang antar tol di dalam ruas ini harus dihapuskan.

Pemudik yang melintas di ruas ini cukup melakukan pembayaran satu kali saat keluar jalan tol. Namun demikian, bukan berarti kewajiban pengguna jalan tol untuk melakukan pembayaran akan dihilangkan.

Pengguna jalan tol akan dikenakan tarif akumulasi, alias hasil penjumlahan atas tarif di kedua ruas jalan tol yang dimiliki dua investor berbeda tersebut dan dilakukan dalam satu kali transaksi.

detikFinance mencoba merangkum biaya yang harus dibayar pengguna jalan tol golongan I dengan menggunakan daftar tarif normal yang berlaku saat ini di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Cikopo-Palimanan. Berikut daftarnya, masuk dari Pintu Tol Cikarang Utama:

  • Keluar di Kalijati Rp 36.000
  • Keluar di Subang Rp 45.000
  • Keluar di Cikedung Rp 68.500
  • Keluar di Kertajati Rp 84.000
  • Keluar di Sumber Jaya Rp 97.500
  • Keluar di Palimanan Rp 109.500

(dna/wdl)

valentineEVERYsmall

beritasatu:

Sumedang – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kempupera) menargetkan kontruksi pembangunan jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) sepanjang 61,6 kilometer untuk seksi 1 dan 2 dari Cileunyi sampai Sumedang sepanjang 29 kilometer bisa selesai pada akhir 2018 mendatang.

“Perkirakan normal selesai pada akhir tahun 2018. Rata-rata baru 60 persen, tapi kami upayakan untuk bisa dipercepat,” kata Dirjen Bina Marga Hediyanto Husaini, di sela acara Peninjauan proyek tol Cisumdawu, Sumedang, Jumat (18/12).

Hasil pantauan di lapangan, tol seksi 1 dan 2 ini Cisumdawu ini masih dikerjakan oleh kontraktor besar bekerja sama dengan kontraktor Tiongkok.

Hediyanto Husaini mengatakan, kontruksi jalan tol untuk seksi 1 dan 2 ini lebih berat, karena daerah gunung dan berbukit bukit. Gunung dan bukit itu harus dibelah terlebih dahulu, sehingga membutuhkan waktu panjang dibandingkan untuk seksi 3 sampai 6. “Medannya cukup berat, lihat kondisi tanah karena daerah pegunungan,” kata dia.

Jalan Tol Cisumdawu ini memiliki panjang 61, 675 kilometer yang terdiri dari 6 seksi yaitu seksi 1 mulai dari Cileunyi-Rancakalong sepanjang 12,025 kilometer, seksi 2 Rancakalong-Sumedang sepanjang 17,05 kilometer. Seksi 3 Sumedang-Cimalaka sepanjang 3,75 kilometer.

Seksi 4 Cimalaka-Legok sepanjang 8,2 kilometer dan seksi 5 Legok-Ujung Jaya 16,42 kilometer dan seksi 6 Ujung Jaya-Dawuan sepanjang 4,23 kilometer.

Dari keenam seksi tersebut, pemerintah akan mengerjakan sebanyak 2 seksi yaitu seksi 1 dan seksi 2. Sedangkan seksi berikutnya akan ditawarkan kepada investor untuk mengerjakannya.

Imam Muzakir/JAS

rose KECIL

detik: Jakarta – Musim mudik Lebaran tinggal menghitung hari. Tak lama lagi, pergerakan jutaan orang kembali ke kampung akan terjadi. Kendala yang selalu dihadapi dan berulang soal kemacetan.

Namun untuk Lebaran tahun ini ada yang baru dalam urusan jalur mudik. Tak lain bisa digunakannya jalur Tol Cikampek-Palimanan (Cikapali). Setelah tol ini resmi beroperasi, masyarakat dari Jakarta bisa tanpa henti melaju lewat tol hingga Brebes, Jawa Tengah.

Kira-kira berapa biaya yang dibutuhkan untuk biaya tol?

Dari Jakarta, perjalanan bisa dimulai dari Tol Lingkar Luar Jakarta (Jakarta Outer Ring Road/JORR). Setelah itu keluar di pintu tol Pejagan di Brebes, Jawa tengah. Total tarif tol yang harus dirogoh kocek pengguna Rp 138.000.

Total tarif itu menggunakan asumsi tarif tol terakhir yang berlaku saat ini. Kita coba simulasikan perjalanan dimulai dari daerah Fatmawati, Jakarta Selatan, dengan mobil golongan satu.

Pertama-tama, mobil memasuki jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (Jakarta Outer Ring Road/JORR). Tarif tol ini Rp 8.500.

Setelah itu, memasuki jalan tol Jakarta-Cikampek bayar lagi Rp 13.500. Sejauh ini total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 22.000.

Selesai melewati Cikampek, masuk ke gerbang tol Cikampek-Palimanan (Cikapali), tol dengan ruas terpanjang di Indonesia ini mematok tarif Rp 87.500. Jadi setelah 116,75 km dilewati, bayar Rp 87.500.

Selanjutnya masuk ke tol Palimanan-Kanci milik PT Jasa Marga Tbk. Di sini Anda bayar tol lagi Rp 4.500 di pintu keluar. Sudah Rp 114.000 dikeluarkan untuk bayar tol.

Tidak butuh waktu lama untuk melewati tol ini. Selanjutnya Anda masuk ke Tol Kanci-Pejagan yang dulu milik Grup Bakrie. Tarif tol yang sekarang dikuasai Grup MNC ini sebesar Rp 24.000.

Setelah keluar di pintu tol Pejagan, Brebes, total biaya yang sudah dikeluarkan untuk bayar tol sebesar Rp 138.000. Demikian biaya total yang dikeluarkan.

Anda siap menghadapi mudik?

peta TOL CIKAMPEK – PALIMANAN (yang diusulkan, tapi JELANG DIRESMIKAN pada AKHIR JUNI 2015):
tol cikampek palimanan 2015besar

peta jalur alternatif MUDIK 2014:

 

peta jalur alternatif mudik 2014… sebagai evaluasi TRANS JAVA 2014 yang gw lakukan sbb:

H-2: gw masuk tol Cikampek (sekira jam 6.30) lalu exit tol Jatiluhur, ke kiri masuk Kota Purwakarta menuju Pasar Rebo lalu ke kiri di Pasar tersebut mengarah ke Wanayasa-Segalaherang (gw terjebak macet sekira 5 jam), lalu ke luar ke arah Jalan Cagak menuju ke Kota Sumedang (sekira jam 1900 masuk hotel)

H-1: berangkat pagi sekira jam 0800 menuju Palimanan lewat Jatiwangi (sekira 5 jam) masuk tol Palimanan-Kanci-Pejagan, lalu sore berhenti di Pekalongan

H: berangkat pagi sekira jam 0800 (lancar jaya lewat Jembatan Comal 🙂 ) menuju Salatiga lewat tol lingkar luar kota Semarang-Bawen, semua jalur lancar jaya, kecuali karena terjadi sebuah kecelakaan di jalur Bawen-Salatiga, maka gw beralih lewat Magelang n pinggir Yogya, n Klaten (banyak candi n ada resto Ayam Bakar Kalasan) ke Solo, sore masuk hotel.

H+2: berangkat pagi, gw balik dari Solo lewat Boyolali ke taman wisata Kopeng dan kota Salatiga (makan Kupat Tahu Blabak), lalu ngebut ke Pusat Grosir Batik Sentono Pekalongan (sekira jam 1530) dan makan Soto Tauto Bang Dul (sampai dengan jam 1800), lalu lewat jalur alternatif buatan Polri sekira 2 jam lolos ke kota Pemalang (tidak melewati jembatan Comal) terus ke tol lingkar luar Cirebon ke Palimanan, terus melalui lingkar luar Indramayu dst s/d Tol Karawang Timur lewat jalur pemotor di Cikampek (walau pun gw nyetir mobil seh), lancar jaya (tapi gw banyak bobo di beberapa sbpu seh)

Ini 11 Kawasan Macet di Jabar dan Jateng
JUM’AT, 02 AGUSTUS 2013 | 06:54 WIB
Ini 11 Kawasan Macet di Jabar dan JatengTEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Perhubungan menyatakan secara umum, semua jalur yang disiapkan untuk arus mudik dan balik sudah dapat berfungsi. “Yang masih rawan macet itu jalur utara, Cirebon – Tegal,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Suroyo Alimoeso, melalui pesan pendek, Jumat, 2 Agustus 2013.Ia pun menyebut jalur selatan Jawa, yaitu di perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah rawan macet. Menurut Suroyo ada dua hal penyebab kemacetan, yaitu pasar tumpah dan persimpangan, baik dengan kereta maupun bukan.Kementerian Perhubungan menyebut setidaknya ada 12 titik kemacetan yang harus diwaspadai di sepanjang jalur mudik di pulau Jawa. “Salah satunya adalah Simpang Jomin,” kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S. Ervan.Sementara itu, sebelas titik kemacetan lainnya berada di:1. Pertemuan jalur alternatif untuk motor di Ciasem
2. Paliaman
3. Perlintasan sebidang kereta api (KA) di pintu keluar tol Pejagan
4. Cikampek – Simpang Cikopo
5. Ruas jalan Simpang Gadog – Puncak
6. Ruas jalan Rancaekek
7. Gentong – Limbangan
8. Ciregol, Bumiayu
9. Perlintasan Sumpiuh
10. Perlintasan Karanganyar
11. UngaranKementerian Perhubungan menyatakan akan ada pagar betis sepanjang Karawang – Cirebon selama masa mudik. “Sebanyak 9.000 aparat kepolisian disiapkan untuk pagar betis,” kata Direktur Keselamatan Transportasi Darat Kementerian Perhubungan, Hotma Simanjuntak.Ia menjelaskan, satu petugas kepolisian akan ditempatkan di setiap jalan sepanjang 1.500 meter jalur tersebut. Hotma menyebut ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian petugas yang berjaga di jalur mudik. Pertama, adanya “bottle neck”.Menurut Hotma, “bottle neck” biasa terjadi di sekitar stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), rumah makan, dan masjid. Kedua, jalur Cikampek – Simpang Jomin – Simpang Mutiara. Ia mengungkapkan, jalur segitiga emas itu rawan penumpukan arus kendaraan.”Kalau di situ macet, nanti kendaraan akan dialihkan ke Sadang,” ujarnya. Jika Sadang pun mengalami kemacetan, petugas akan mengarahkan kendaraan menuju Cileunyi. Ketiga, Hotma menuturkan, pemudik dengan motor yang melalui jalur Ciasem akan menyebabkan kemacetan.Lintas Karawang – Krasak – Cikalong akan dioperasikan sebagai jalur alternatif untuk pemudik yang menggunakan motor. Pada tahun lalu, kata Hotma, penyebab utama kemacetan ketika mudik adalah sikap pengemudi yang tidak bersabar dan tidak disiplin.Hotma pun menyebut dari tahun ke tahun ada cerita yang sama tentang mudik. “Sama ceritanya, Simpang Jomin selalu macet,” ucapnya.MARIA YUNIAR

reaction_1

Liputan6.com, Bandung – Pengadaan jalan tol Cisumdawu (Cileunyi, Sumedang, Dawuan) sudah memasuki tahap pembebasan lahan. Hal ini bertujuan agar proses pembangunan tol sendiri berlangsung dengan baik.

Direktur Utama PT Jasa Sarana, Soko Sandi Buwono mengaku, sebagai BUMD Provinsi Jawa Barat yang mengurusi pendanaan pengadaan Jalan Tol Cisumdawu, telah melakukan pembayaran uang ganti rugi (UGR) kepada pemilik tanah di Desa Citimun.

“Pada Senin (23 Juni) PT Jasa Sarana merealisasikan pembayaran uang ganti rugi (UGR) atas Desa Citimun yang telah melalui seluruh tahapan pengadaan tanah hingga tercapai musyawarah,” seperti keterangan tertulisnya, Selasa (24/6/2014).

Selain itu pada Agustus 2014 nanti, 1 desa lagi akan masuk tahap pengadaan. Sedangkan untuk penyelesaian sampai dengan Seksi VI, akan diselesaikan hingga pertengahan tahun 2015.

Dalam kesempatan itu Soko menuturkan Jalan Tol Cisumdawu ini akan terintegrasi dengan jalan tol yang sudah ada dan dapat dirasakan manfaatnya segera oleh masyarakat Bandung dan sekitarnya.

“Oleh karenanya, kami mengusulkan untuk diberi kesempatan menyelesaikan pendanaan pengadaan tanah Seksi 1, yakni dari Cileunyi hingga Tanjungsari, kami akan menyelesaikannya hingga Desember 2014,” pungkasnya. (Okan Firdaus/Nrm)

(Nurmayanti)
– See more at: http://bisnis.liputan6.com/read/2067884/pembebasan-lahan-tol-cisumdawu-masuk-tahap-pembayaran#sthash.0dk8DJQd.dpuf

long jump icon

Tol Cisumdawu Selesai 2014, Waktu Tempuh Bandung-Sumedang Hanya 15 Menit
Zulfi Suhendra – detikfinance
Kamis, 29/11/2012 13:21 WIB

Sumedang – Proyek tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan (Cisumdawu) tahap 1 mulai dibangun hari ini, diharapkan keseluruhannya selesai 2014. Jika total ruas tol ini telah rampung, diperkirakan waktu tempuh dari Cileunyi (Bandung) menuju Sumedang hanya 15 menit.

Hal tersebut diungkapkan oleh Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher) saat acara groundbreaking tol Cisumdawu di Sumedang, Kamis (29/11/12).

“(Jika sudah rampung) Bandung (Cileunyi) ke Sumedang hanya 15 menit Insya Allah, biasanya macet di Jatinagor dan Cadas Pangeran,” ungkap Aher.

Sementara itu Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto menargetkan proses pembangunan tol Cisumdawu tahap 1 yang menghubungkan Cileunyi-Rancakalong ini akan memakan waktu hingga 2 tahun.

“Direncanakan seluruhnya selesai pada tahun 2014,” ungkap Djokir.

Pembangunan ruas tol ini memakan biaya sebesar Rp 1,022 triliun yang berasal dari dana pinjaman dari pemerintah China dan dana APBN. “Dananya loan China 90%, dan APBN murni 10%.

Proses groundbreaking ini adalah untuk pembangunan tahap 1 dengan panjang 6,3 km dari keseluruhan panjang tol sekitar 60,28 km. Total dana yang dikeluarkan untuk pembangunan tahap 1 ini diperkirakan mencapai Rp 1,022 triliun. Pembangunan ini dilakukan oleh 3 kontraktor yakni PT Waskita Karya, PT Wijaya Karya, dan Shanghai Construction Group dari China.

Seperti diketahui, ruas tol Cisumdawu akan dibangun sepanjang 60,28 kilometer dengan kebutuhan anggaran sekitar Rp 5 triliun. Rencana konstruksi akan dibagi dalam enam seksi yaitu seksi satu CileunyinTanjungsari sepanjang 9,80 Km, seksi dua Tanjungsari Sumedang sepanjang 17,51 Km, Sumedang-Cimalaka 3,73 Km, Cimalaka-Legok 6,96 Km, Legok-Ujungjaya 16,35 Km, dan seksi enam Ujungjaya-Kertajati sepanjang 4 Km.

(zul/hen)

long jump icon

Kamis, 01 November 2012 | 10:48 WIB
Loan Agreement Tol dengan Cina Diteken Pekan Depan

TEMPO.CO, Jakarta – Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Djoko Murjanto, mengatakan pekan depan pemerintah akan menandatangani loan agreement dengan pemerintah Cina.

“Pekan depan, kami menandatangani loan agreement untuk pembangunan Jalan Tol Medan-Kuala Namu-Tebing Tinggi dan Tol Cisumdawu,” kata Djoko, usai penutupan Rapat Koordinasi Terbatas Kementerian Pekerjaan Umum, Rabu malam, 31 Oktober 2012.

Djoko menjelaskan, pinjaman luar negeri untuk pembangunan kedua ruas tol tersebut mencapai triliunan rupiah. Untuk Tol Cisumdawu, pinjaman diberikan sebesar Rp 1 triliun. Sedangkan untuk ruas Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi sebesar US$ 137 juta.

“Ini kabar baik, karena dana pinjaman tersebut sudah dianggarkan dalam pagu anggaran Kementerian Pekerjaan Umum 2012. Sehingga penyerapan anggaran Kementerian juga ikut meningkat,” kata Djoko.

Loan agreement sendiri sudah berulang kali diundur oleh pemilik dana lantaran ada perdebatan internal antara pemerintah Cina dan pihak Bank Exim, Cina, sebagai pemberi pinjaman. Karena itu, ia dan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto harus sering menghubungi pihak Cina agar mereka segera menandatangani loan agreement.

Dengan penandatanganan perjanjian itu, proses konstruksi kedua ruas tol dapat segera dilakukan. Djoko memperkirakan sekitar Desember kedua ruas tol itu dapat dilakukan ground breaking dan selesai dua tahun kemudian atau sekitar 2015.

Adapun Tol Cisumdawu merupakan ruas tol yang akan menghubungkan Bandung dengan Bandara Internasional Kertajati dan Tol Cikapali. Tol sepanjang 60 kilometer ini diharapkan akan mempersingkat waktu tempuh Bandung-Sumedang menjadi 15 menit, sekaligus mengantisipasi beban trafik jalan Cadas Pangeran.

Tol tersebut terbagi atas enam seksi dan dua kontrak pembangunan. “Kontrak pertama sudah dilelang,” kata Djoko. Penandatangan kontrak tersebut dilakukan pada 2 Desember 2011 dan sekaligus mengawali kerja sama pemerintah Indonesia dengan Kontraktor Shanghai Contruction Group.

Sedangkan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi merupakan ruas tol yang telah masuk dalam Public Private Partnership 2011. “Saat ini pembebasan lahannya sudah 55 persen dan siap dikonstruksi,” kata Djoko.

Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi merupakan salah satu akses jalan menuju Bandara Kualanamu, Sumatera Utara. Akses jalan lain menuju bandara tersebut adalah jalan non-tol yang saat ini masih dalam proses konstruksi dan siap dioperasikan tahun depan.

“Wakil Presiden sudah menginstruksikan bahwa Bandara Kualanamu harus diresmikan pertengahan tahun depan,” kata Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Hermanto Dardak, dalam acara yang sama. Oleh sebab itu, Kementerian Pekerjaan Umum juga mengebut pengerjaan jalan tol dan non-tol menuju Bandara Kualanamu.

RAFIKA AULIA

long jump icon

Dibiayai China, Tol Cisumdawu Sumedang Segera Dibangun
Panjang jalan tol di kawasan Sumedang itu mencapai 58,35 kilometer.
Kamis, 1 November 2012, 12:31 Arinto Tri Wibowo, Alfin Tofler

VIVAnews – Pemerintah segera merealisasikan pembangunan jalan tol Cisumdawu di Jawa Barat. Rencana pemasangan tiang pancang pembangunan jalan tol itu akan dipastikan setelah memperoleh pendanaan dari China.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Djoko Murjanto, mengatakan, bank ekspor impor China akan memberikan pinjaman senilai Rp1 triliun untuk pendanaan proyek tol itu.

“Mudah-mudahan pekan depan kami akan segera tanda tangani,” ujar Djoko ketika ditemui di Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Kamis, 1 November 2012.

Menurut Djoko, selama ini, pencairan pinjaman tersebut bermasalah, karena banyak pembahasan dan koordinasi antara pemerintah China dan Exim Bank of China.

Sepekan setelah penandatanganan perjanjian tersebut, dia menambahkan, Kementerian Pekerjaan Umum akan langsung melakukan peletakan batu pertama di jalan tol sepanjang 58,35 kilometer itu.

Sementara itu, pembebasan lahan di ruas jalan tol Cisumdawu, Djoko memperkirakan, sudah mencapai lebih dari 55 persen. Kementerian menargetkan, proses pemasangan tiang pancang jalan tol itu akan memakan waktu penyelesaian dua tahun anggaran.

Pembiayaan oleh bank China itu, dia menjelaskan, akan digunakan untuk pembangunan paket pertama. Sementara itu, untuk pembangunan paket kedua, menurut Djoko, baru akan digelar lelang setelah proses desain selesai.

Tol Cisumdawu itu dibagi menjadi 6 seksi, yakni Cileunyi–Tanjungsari (9,80 km), Tanjungsari–Sumedang (17,51 km), Sumedang-Cimalaka (3,73 km), Cimalaka-Legok (6,96 km), Legok-Ujungjaya (16,35 km), Ujungjaya-Kertajati (4,00 km)

Tol Cisumdawu itu dibagi menjadi 6 seksi, yakni Cileunyi–Tanjungsari (9,80 km), Tanjungsari–Sumedang (17,51 km), Sumedang-Cimalaka (3,73 km), Cimalaka-Legok (6,96 km), Legok-Ujungjaya (16,35 km), Ujungjaya-Kertajati (4,00 km).

long jump icon

Rabu, 15 Agustus 2012 | 10:29 WIB
Situs-situs yang Tayangkan CCTV Arus Mudik

TEMPO.CO, Jakarta – Pemerintah dan sebuah perusahaan swasta berlomba-lomba memasang kamera kamera pengawas alias closed-circuit television (CCTV) untuk memantau arus mudik. Ada ratusan kamera yang dipasang di berbagai titik penting jalur mudik. Di Pantura, kamera itu antara lain dipasang di Susukan, Winong, Tegalgubug, Tegalkarang, Palimanan, Plumbon, Plered, Kedawung, Gebang, dan Losari.

“Ada beberapa CCTV yang kami pasang di sepanjang jalur Pantura Kabupaten Cirebon,” kata Kepala Kepolisian Resor Cirebon, Ajun Komisaris Besar Asep Edi Suheri, kemarin. ,

Kamera CCTV juga dipasang di ruas tol Palimanan-Kanci (Palikanci). “Ada 17 CCTV yang kami pasang di sepanjang jalur ini,” kata Kepala Jasa Marga Cabang Tol Palikanci, Dadang Sumaryana.

Di jalur Nagreg, Polres Bandung memasang enam unit kamera pengawas. Kamera itu, menurut Kepala Polres Ajun Komisaris Besar Sandi Nugroho, antara lain dipasang di pintu gerbang tol Cileunyi, Batalion 330, Pamucatan, Ciaro, Jalan Cagak, dan Lingkar Nagreg.

Di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, kamera pengawas dipasang di 15 titik. “Pengoperasian CCTV itu terintegrasi dengan RTMC Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah DIY,” kata Kepala Humas Polda DIY Ajun Komisaris Besar Anny Pudjiastuti.

Di Surakarta, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Surakarta mengoperasikan kamera CCTV canggih bernama Intelligent Traffic System (ITS). Kepala Dinas Perhubungan, Yosca Herman Soedrajad, mengatakan kamera ini mampu mengatur nyala lampu pengatur lalu lintas sesuai dengan kepadatan kendaraan.

“Semakin panjang antrean kendaraan, nyala lampu hijau makin lama,” kata dia, Senin lalu. Kamera itu dipasang di persimpangan rawan macet, seperti persimpangan Sudirman, Manahan, Coyudan, Dawung, Panggung, dan Kerten.

Di Purwokerto, kamera dipasang antara lain di Terminal Purwokerto; perlintasan kereta api Sumpiuh, Banyumas; dan pertigaan Ajibarang, Banyumas. “Purwokerto menjadi simpul penting lalu lintas di Jawa,” kata Kepala Dinas Perhubungan Banyumas Abdullah Muhammad.

Di Jawa Timur, Polda setempat memasang kamera di 184 titik, termasuk di titik-titik rawan kecelakaan.

Untuk memantaunya Anda bisa mengunjungi link berikut:
departemen perhubungan BANTU ANTISIPASI PERJALANAN ANDA
Kamera CCTV versi Departemen Perhubungan

LEWAT MANA neh …
Daftar CCTV jalur mudik versi Lewatmana.com:

01. Cikopo Cikampek — Jalur Pantura
02. Jomin Pantura — Jalur Pantura
03. Sukasari Pamanukan — Jalur Pantura
04. Mundusari Pamanukan — Jalur Pantura
05. Kertasemaya — Jalur Pantura
06. Brebes Pantura — Jalur Pantura
07. Ketanggungan Brebes — Jalur Tengah
08. Tomo Raya Sumedang — Jalur Selatan
09. Cipacing Raya — Jalur Selatan
10. Limbangan Nagrek — Jalur Selatan

IVANSYAH | SIGIT ZULMUNIR | PITO AGUSTIN RUDIANA | DINI MAWUNTYAS | IKA NINGTYAS | UKKY PRIMARTANTYO | ARIS ANDRIANTO

Tips Mudik Lebaran 1 Syawal 1430H Mobil Pribadi Bandung – Malang lewat Jalur Tengah Jawa
Posted on 15 September 2009 by richocean

peta kasar jalan jakarta-tol cikampek-tol cipularang-purwakarta-cimalaka/sumedang-kadipaten-majalengka





peta kasar jalan majalengka-cikijing-ciamis-banjar


peta kasar jalan ciamis-wangon-banyumas-banjarnegara-wonosobo-dieng-temanggung

wangon kota 2015

peta kasar jalan temanggung-salatiga-surakarta/solo-yogya



peta kasar jalan salatiga surakarta ngawi jombang batu malang n balik ke grobogan-demak-semarang

g







Ban meledak, Rem blong, Inilah yang Harus Anda Lakukan!
Aris F. Harvenda | Jumat, 10 Agustus 2012 | 15:29 WIB

Jakarta, KompasOtomotif – Banyak hal tak terduga bisa terjadi selama melakukan perjalanan mudik. Berikut cara mengatasinya, bila mengalaminya, seperti yang ditututkan oleh Alvin Bahar, pembalap nasional dan juga kerap menjadi instruktur pada kursus safety driving.

1. Ban Meledak
Pertama, jangan panik! Pegang setir lebih kuat, pertahankan arah mobil tetap lurus. Jangan langsung melakukan perlambatan atau mengeremsecara mendadak, misalnya membebaskan pedal gas dan langsung menginjak rem. Rasakan dahulu sumber goyangan terbesar berasa dari mana (depan/belakang) untuk mengetahui ban yang pecah.

Jika yang pecah depan, langkah yang harus dilakukan harus ekstra hati-hati. Kurangi kecepatan dengan membebasakan pedal gas secara perlahan dan bertahap. Tujuannya, agar perpindahan bobot tidak terjadi secara ekstrem ke depan. Selanjutnya, aktifkan rem parkir secara bertahap untuk membantu mengurangi kecepatan. “Paling tidak, bila kecepatan 40 kpj, mobil baru dipinggirkan,” beber Alvin.

Bila yang pecah basn belakang, untuk memperlambat laju mobil bisa dilakukan lebih cepat dengan langsung melepas pedal gas dan melakukan pengereman. Jangan lupa memberi tanda sein ketika hendak berpindah jalur.

2. Rem Blong
Kondisi ini biasanya terjadi karena beberapa hal, antara lain yang kerap terjad, sirkuit minyak rem rem bocor, angin palsu (sirkuit rem ada udara karena terjadi pemuaian) dan suhuminyak meninggi.

Antisipasi pertama, kocok rem paling tidak 3 kali. Dibantu pula dengan mengaktifkan rem parkir hingga 50 persen. Jika hal tersebut tidak menyebabkan laju berkurang, langkah selanjutnya turunkan gigi ke posisi terendah secara berurutan.

3. Melewati Banjir
Jika terpaksa harus melintasi banjir, pastikan mobil Anda bisa lewat dengan aman. Perhatikan jika yang melintas serupa dengan mobil Anda. Jika yakin bisa lewat, jaga putaran mesin agak tinggi, di atas 2.000 rpm pada gigi rendah. Jangan melaju terlalu cepat. Setelah berhasil lewat, agar rem cepat kering, tekan pedal rem berulang-ulang beberapa saat sembari menjalankan mobil pada kecepatan rendah.

Dua puluh tips mudik ke Jawa naik mobil pribadi libur lebaran 1 Syawal 1430 H, berdasarkan pengalaman saya PP Bandung – Jawa 6 kali membawa mobil sendiri tanpa tidur non-stop. Seingat saya 3x saya bawa sedan Honda, 1 kali bawa Kijang, dan 2 kali bawa Zebra, dari masih bujang sampai punya istri 1 dan anak 2.

Pada awalnya saya bawa sedan Honda, sedih di jalan karena umumnya mudik pakai Kijang dan colt. Mobil berbadan besar, kalo sudah macet, lewat bahu jalan, yang jalannya jelek, lubang gede, tenang-tenang saja. Akhirnya saya bisa naik Kijang dan Zebra, rasanya seperti mudik karena sudah sama dengan mobil-mobil mudik yang lain. Sayang tahun ini saya tidak bisa mudik.

Jalur yang ditempuh :
Bandung – Sumedang – Majalengka – Cirebon (via Tol Kanci) – Brebes – Tegal – Bumiayu – Purwokerto – Purbalingga – Banjarnegara – Wonosobo – Temanggung – Ambarawa – Salatiga – Boyolali – Solo – Sragen – Ngawi – Madiun – Nagnjuk – Jombang – Mokokerto – Mojosari – Gempol – Purwosari – Malang.

Saya pernah potong lewat Tawangmangu ternyata tanjakannya sesuai peta, tinggi banget, akhirnya tak luat, balik lagi ke Madiun. Saya pernah lewat Kediri – Pujon, utk menghindari tol Lapindo Sidoarjo, ternyata pusing, gunung muter-muter lebih serem dibanding Cadas Pangeran, Sumedang.

Dua puluh tips ini berdasarkan pengalaman pribadi saya agar bisa mudik selamat dan lancar :

PERSIAPAN :
1. Tentukan hari pergi dan pulang mudik sesuai kemampuan dan kondisi
Jika mudik 2-4 hari sebelum hari Idul Fitri dan pulang 2-4 hari sesudah hari Idul Fitri, dijamin jalanan macet banget. Mudik 1 hari dan kembali 1 hari sesudah Idul Fitri sepi banget di jalan.
2. Tentukan jam berangkat
Jika anda biasa terkena sinar lampu mobil maka lebih baik berangkat malam, apalagi ngirit AC. Sebaiknya anda menguasai medan malam yang bisa sepi dan kurang dukungan logistik. Suasana boring banget.
Jika anda ingin melihat indahnya pemandangan selama perjalanan dan kurang tahan sinar lampu, berangkatlah siang hari, dengan catatan AC mobil bagus atau siap meleleh jika AC masalah.
3. Bawa mobil ke bengkel sekitar 1 minggu sebelum hari keberangkatan
Antrian bengkel masih sepi dan montir-montir masih penuh perhatian. Kalo kurang dari 5 hari, bengkel penuh banget dan montir-montir sudah capek lembur, kurang fokus, mau mudik juga.
Yang perlu dilakukan :
– Tune up (kalo perlu ganti busi, saringan udara, saringan bensin, air, aki, air radiator, ganti oli mesin + perseneleng + gardan), siap-siap macet + non-stop
– Cek rem (buka ban), siap-siap jalan menurun + pengereman mendadak
– Cek kampas kopling, siap-siap macet + nanjak
– Cek AC, siap-siap panas macet
– Cek karet wiper + lampu jarak dekat + jauh + sign, siap-siap hujan + malam
– Beli bola lampu cadangan + sekring + oli cadangan, siap-siap oli rembes
– Siapkan ban cadangan, angin penuh. Kembang ban jangan tipis
– Segitiga parkir, perangkat bongkar-bongkar secukupnya, dongkrak, kunci roda
Saya siapkan dana sekitar 1jt ke bengkel agar tidak perlu ke bengkel dadakan (palsu) di pinggir jalan dalam perjalanan.
4. Perhatikan para penumpang mobil
Jika cuma sendiri lebih sederhana. Jika bawa wanita, lebih butuh persiapan. Jika bawa anak-anak kecil dan bayi, butuh persiapan super extra. Pastikan penumpang mobil berangkat dalam kondisi sehat. Jangan memaksakan jika sakit terutama bayi dan anak-anak, anda bisa tidak jadi liburan tapi bisa nginep di rumah sakit di luar kota.
5. Bawa makanan kering + kue + air putih + susu + vitamin + obat secukupnya
Khusus anak-anak, saya bawa kasur lipatnya dan juga bantal kesayangannya. Hal ini sangat serius karena anak tidak bisa tidur di mobil, apalagi setelah sampai ke tempat tujuan. Bawa mainan kesayangan dan bahan-bahan bacaan karena akan sangat membosankan di perjalanan.
6. Bawa baju dan sejenisnya. Simpan di mobil yang tidak merangsang orang untuk mengambil.
Bawa uang tunai secukupnya (sekitar 1jt) untuk jaga-jaga terutama kalau mobil bermasalah dan kesulitan ATM di tengah jalan.
Jangan lupa bawa oleh-oleh yang awet. Sediakan tempat di mobil untuk bawa oleh-oleh balik karena biasanya diberi oleh-oleh dan menolak oleh-oleh merupakan hal yang kurang baik.
7. Siapkan peta, pelajari peta, jalan-jalan alternatif, cari info-info terutama jika anda jarang melewati rute itu
Bawa senter yg cukup, untuk baca peta saat malam maupun pemeriksaan mobil di malam hari. Jika mobil tidak memungkinkan antri dan menanjak, haram hukumnya melalui jalur itu meskipun lebih dekat, lebih baik sedikit memutar tapi pasti sampai.
8. Bawa kaset + CD + film karena di perjalanan sinyal radio AM apalagi FM kadang-kadang tidak ada sama sekali, untuk teman penumpang + sopir agar tetap terjaga. Jangan lupa bawa HP. Pengalaman saya lewat semua jalur mudik, sinyal TELKOMSEL tak kenal mati, suara tetap jernih bisa terus dipantau dari Malang sampai di mana. Ini bukan promosi Telkomsel, ini fakta lho yang saya pakai selama mudik 6 kali itu. Kalau tak punya charger di mobil, bisa charge di masjid-pom bensin, restoran bahkan di sekitar Tegal ada sewa charge HP Rp 1000. Siapkan uang receh untuk berbagai keperluan.
PERJALANAN:
9. Mulai perjalanan dengan tenang dan membaca doa. Siapkan STNK + SIM + KTP.
10. Boleh ngebut di jalan sepi namun tetap hati-hati karena jika macet, anda tidak sampai-sampai.
Boleh menyelip truk, tanki, kontainer, truk gandeng, bis namun tetap hati-hati sesuai kemampuan karena jika tidak, anda akan ikut konvoi lambat dan tidak sampai-sampai. Pengalaman saya menyelip bis, 2x bis memepet saya hingga pindah ke bahu jalan jalur yang berlawanan, untung masih hidup. Hati-hati di turunan dan tikungan di jalur yang anda kurang kenal, apalagi tanjakan merayap, kampas kopling ancaman utama.
11. Usahakan mengisi bensin tetap penuh terutama jika akan melewati jalur alternatif (apalagi malam hari) karena sulitnya pom bensin.
12. Istirahat secukupnya di pom bensin maupun saat makan dan sholat
Periksa kondisi mobil saat beristirahat, ban, dan air radiator. Jika ban terlalu panas, kemungkinan ada masalah dengan sistem rem. Jika mobil terlalu panas, kemungkinan ada masalah dengan radiator. Segera mampir ke bengkel dadakan di pinggir jalan. Hati-hati memilih bengkel dadakan.
13. Jika terpaksa mengemudi sambil flu / batuk, jangan minum obat flu / batuk yang bisa membuat ngantuk
14. Cara yang mudah untuk tidak tersesat adalah mengikuti bis-bis besar yang bertuliskan kota terdekat yang akan dilewati, ikuti jalan utama provinsi yg biasanya besar-besar, hotmix, dicat putih di tengah jalan.
15. Jika anda terpaksa lewat jalur alternatif, usahakan jangan memilih malam hari karena sepi, jalan kurang bagus, sedikit rambu, sedikit pom bensin, sedikit rumah penduduk, sedikit warung, apalagi jalur alternatif yg baru dibangun. Saya pernah lewat, sepi dan ngeri, hanya berdua dengan adik perempuan saya. Kapok.
16. Sesampai di tujuan, anda sebagai pengemudi jangan terlalu lelah, demikian juga rombongan
Tim harus tetap dalam kondisi baik saat kembali apalagi yang bawa mobil. Saya pernah berangkat 1 hari sebelum Idul Fitri, kembali malam hari setelah sholat Idul Fitri. Sempat main-main di Malang, sorenya badan mulai anget-anget tetap memaksakan pulang, akhirnya sampai Jakarta saya langsung sakit cacar. Kemungkinan kelelahan, daya tahan tubuh turun, dan ketularan cacar di luaran. Sehingga rencana lebaran selanjutnya berantakan.
17. Segera periksa mobil sesampai di tempat akhir kampung halaman agar jika ditemukan kerusakan yang serius bisa segera dibawa ke bengkel. Apalagi bengkel lagi susah-susahnya. Moga-moga jika sebelumnya sudah ke bengkel maka tidak perlu ke bengkel lagi. Namun kadang-kadang dalam perjalanan dapat terjadi yg tak terduga.
18. Jangan lupa belanja dan bawa oleh-oleh yg awet dan bisa menggembirakan orang-orang yang dikasihi di tempat asal. Sediakan tempat yg cukup di mobil sejak awal keberangkatan.
19. Lakukan kembali langkah-langkah yang sama seperti saat berangkat
Saat berangkat, jika menemui beberapa hal yang kurang baik agar dicatat sehingga bisa diperbaiki, dipersiapkan lebih baik saat kembali.
20. Kembali ke kota asal, berdoa sebelum berangkat
Jangan lupa foto dulu donk. 🙂

Semoga rekan-rekan yang mau mudik masih sempat baca. Yang sudah lebih mahir, moga-moga bisa menambahkan info-nya. Yang mudik tahun depan, moga-moga bisa juga bermanfaat.

bird smallest

 

Peta Jalur Alternatif Mudik Lebaran
Iman Herdiana – Okezone
Sabtu, 20 Agustus 2011 02:35 wib

BANDUNG – Arus mudik di Jawa Barat diprediksi akan mengalami kemacetan. Seperti diketahui, Jabar memiliki tiga jalur utama yakni jalur Pantai Utara (Pantura), jalur tengah, dan jalur selatan. Untuk mengurangi kemacetan, pemudik bermotor maupun mobil di tiga jalur ini akan dialihkan ke sejumlah jalur alternatif.

Kapolda Jabar Irjen Pol Putut Eko Bayuseno mengungkapkan, pemudik yang berasal dari arah Jakarta menuju Bandung via puncak bisa dilahkan melalui jalan alternatif yang melewati jalur Cibubur- Jonggol, Cianjur, hingga sampai di Jalan Raya Padalarang, Bandung.

Bagi pemudik dari arah Jakarta yang hendak melalui jalur Utara, kemungkinan akan terjebak kepadatan di daerah Jomin. Maka para pemudik di jalur ini akan dialihkan ke jalur alternatif Cikopo, Sadang, Subang dan Cijelag.

Sedangkan untuk jalur tengah, pemudik bisa melalui dua jalur alternatif, yakni jalur Sukamandi-Kalijati via Sadang dan jalur Pemanukan-Subang.

Untuk jalur Selatan yakni jalan di Bandung-Garut yang melewati Cileunyi, para pemudik bisa melalui jalur alternatif Jalan Parakan Muncang. Jalur alternatif lainnya untuk jalur selatan ini, pemudik bisa menggunakan Banjar-Malangbong- Limbangan-Cibatu-Kadungora-Cijapati dan Cicalengka.

“Bagi pemudik di jalur Selatan yang hendak mengarah ke Timur dapat menggunakan jalur alternatif Malangbong-Sumedang via Wado,” papar Kapolda.

Menurutnya, semua jalur alternatif yang ada bisa dilalui para pemudik bermotor ataupun mobil. Dia mengakui, tidak semua jalur layik karena ada beberapa yang memiliki kerawanan bencana ataupun rawan kecelakaan mengingat kondisi jalan yang tajam serta kurang bagus.

Untuk itu, dia mengimbau supaya pemudik yang menggunakan jalur alternatif bisa ekstra hati-hati termasuk mentaati peraturan lalu lintas.

“Sebaiknya saat mengendara janganlah ugal-ugalan yang dapat membahayakan diri sendiri serta merugikan pengendara lain. Sekali lagi saya tekankan dan mengimbau agar selamat menuju tujuan, pemudik harus mentaati peraturan lalu lintas,” ujarnya.
(abe)
Menelusuri Jalur Alternatif

Bila jalur-jalur utama yang tersedia benar-benar macet, dan sepanjang musim mudik lebaran hampir sering terjadi, ada baiknya pemudik memilih jalur alternatif Wanayasa-Jalan Cagak. Namun sekali lagi dengan catatan, “bila jalur utama macet total”. Seputar pintu tol Cikampek, diperkirakan menjadi daerah tersibuk seperti tradisi bila musim mudik. Pada saat itu, seluruh kendaraan dari Jakarta yang melewati tol Cikampek, baik tujuan Cirebon, Jateng ataupun Jabar seperti Bandung, Subang, Sumedang dan daerah-daerah lainnya, seluruhnya bermuara di situ.

Sebagai titik simpul dari sekian kota atau daerah tujuan, kemacetan menjadi satu kerawanan yang sangat terasa. Bagaimana tidak, berbagai jenis kendaraan umum seperti bus maupun pribadi, yang lewat tol Cikampek akan tertumpuk di daerah tersebut.

Pertigaan Cikampek merupakan titik tolak semua jalur yang keluar dari pintu tol. Ada dua jalur utama yang resultannya di pertigaan tadi, yakni arah utara jalur utama Pantura ke Cirebon dan Jateng. Ke selatan ke arah Padalarang-Bandung atau Subang.

Jalur utama terakhir terpecah dua di pertigaan Sadang. Pemudik bisa lurus jika ingin melewati jalur utama Cikampek-Purwakarta-Padalarang-Bandung, atau belok ke selatan di pertigaan Sadang menuju Subang melewati pabrik sebuah perusahaan besar Texmaco milik konglomerat Marimutu Sinivasan.

Dua jalur utama yang bertolak dari pintu tol dan pertigaan Cikampek, seperti dituturkan pegawai DLLAJR di Terminal Sadang, langganan macet. Terutama pada hari-hari makin mendekati Idhul Fitri mulai H-3 sampai H+3.

Kemacetan total sering terjadi pula di jalur utama Pertigaan Sadang menuju Subang. Lalu apa yang harus dilakukan pemudik bila di jalur itu mengalami macet total. Untuk pemudik jurusan Bandung, bisa lurus ke Purwakarta-Padalarang-Bandung. Namun bila jurusan Subang, tak ada jalan lain. Tinggal pilih, ingin berlama-lama terjebak macet yang melelahkan dan menjengkelkan, atau mencari jalur alternatif.

Jika skenario buruk (macet total ) terjadi, disarankan pemudik berlega hati melalui satu-satunya jalur alternatif yang tersedia. Tidak ada lain kecuali Wanayasa-Jalan Cagak-Subang dengan panjang mencapai 50 hingga 60 km. Jalur alternatif dan AMP kontroversi portal BIC.

Menuju jalur alternatif Wanayasa-Jalan Cagak-Subang dari pertigaan Sadang, sekitar 10 km ke arah kota Purwakarta. Memang agak melelahkan, tapi apa boleh buat dibandingkan kalau terjebak diantara deretan kendaraan dalam satu kemacetan total.

Jalur alternatif satu-satunya ini, bisa ditempuh dari pintu tol Dawuhan, 10 km sebelum pintu tol Cikampek. Tapi biasanya dilakukan pemudik yang berpengalaman, khususnya pemudik yang memang sudah hafal daerah tersebut.

Dari pintu tol Dawuhan, bisa lewat kawasan industri dan kompleks perumahan. Hanya saja, untuk mudik kali ini, jalur khusus kendaraan pribadi sedikit terhambat karena terhalang portal di pintu keluar perumahan BIC yang menurut Kasatlantas Polres Purwakarta, Lettu Pol. Drs Sopyan tengah diprotes jajaran Polwil Purwakarta maupun Pemda.

Pemasangan portal di BIC diprotes. Dan sudah kirim surat agar portal yang baru dipasang dibongkar kembali. Soalnya menghambat kelancaran arus lebaran.

Jalur BIC cukup strategis untuk mengantisipasi menumpuknya kendaraan bila terjadi kemacetan di pertigaan Cikampek maupun Sadang. Kendaraan tujuan
Bandung bisa langsung lewat tol Dawuhan tanpa harus lewat pertigaan Cikampek.

Bagi kendaraan pemudik yang akan menyusuri jalur alternatif Wanayasa-Jalan Cagak, mereka bisa menyusuri kompleks BIC lalu langsung ke arah Purwakarta tanpa melewati pertigaan Cikampek maupun Sadang yang langganan macet.

Jalur itu, selama ini dijadikan pembuang bila pertigaan Cikampek maupun Sadang macet. Bila ada portal, apalagi palang besinya yang sengaja dipasang pas badan mobil, pasti ada kelambatan. Kan harus pelan bila melewati palang besi.

Cukup beralasan bila jajaran Polwil Purwakarta geram dengan pemasangan portal yang dipasang belum lama ini. Dari pengamatan “PR”, kendaraan pribadi yang melalui palang besi mau tidak mau harus berhenti dan melaju pelan-pelan. Bila arus padat, berapa waktu terbuang hanya untuk melalui palang besi.

Wanayasa-Jalan Cagak-Subang Jalur alternatif ini boleh jadi pengobat satu-satunya bila terjadi kemacetan total di jalur-jalur utama pertigaan Sadang. Menyusuri jalur alternatif itu, walau mungkin lebih lengang, namun kehati-hatian sebagai prinsip utama pengemudi, harus tetap dipegang.

Sepanjang 50 sampai 60 km jalur alternatif, badan jalan lebih sempit dibanding jalur-jalur utama. Sekitar 7 sampai 8 m dengan jarak tempuh sekitar 1,5 sampai 2 jam dengan kecepatan normal antara 60 sampai 70 km per jam.

Jalur ini memang lebih layak bila dilalui kendaraan pribadi. Untuk kendaraan umum, apalagi jenis bus-bus berbadan besar, tentunya kurang pas karena selain badan jalan sempit, lokasi yang dilalui juga penuh tikungan dan naik turun. Ada baiknya, bus-bus tidak memaksakan melalui jalur ini.

Sebagaimana umumnya sebuah jalan yang menyusuri pegunungan, sepanjang Wanayasa-Jalan Cagak akan banyak ditemui belokan tajam, tanjakan atau turunan curam. Kondisi jalan sebaian besar sudah diaspal dengan kualitas relatif.

Badan jalan bergelombang juga akan banyak dijumpai di beberapa lokasi seperti antara km 7 sampai 25 lepas pasar Wanayasa. Daerah rawan macet, bila kendaraan berjalan tertib nyaris tidak ditemui, terkecuali di Pasar Wanayasa yang merupakan pusat kegiatan belanja sekaligus terminal angkot.

Ada baiknya tidak menjadikan ruas jalan ini sebagai ajang kebut-kebutan atau saling salip. Kondisinya tidak memungkinkan dan malah bisa celaka karena badan jalan sempit dan kondisinya tak semulus jalur-jalur utama.

Sepanjang jalur itu memang hampir tidak ditemui tempat beristirahat. Yang ditemui hanya perkampungan penduduk biasa atau perbukitan, ladang, sawah ataupun hutan jati dan perkebunan teh khususnya memasuki daerah Kabupaten Subang.

Sejauh ini tidak ada rambu lalu-lintas petunjuk jalan, kkhususnya di wilayah Purwakarta. Tidak ada penjelasan menyangkut ketiadaan rambu-rambu tadi, namun seperti dituturkan Kasatlantas Polres Purwakarta, Lettu Pol. Sopyan, jalur Wanayasa-Jalan Cagak memang tidak dipersiapkan khusus untuk arus mudik lebaran.

Jika pengemudi merasa lelah, hanya ada satu lokasi yang layak sebagai tempat peristirahatan, yakni sekitar km 30. Terdapat sebuah danau yang oleh masyarakat disebut Situ Wanayasa.

Suasana sekitar danau itu sejuk dan tenang, layak sebagai tempat istirahat sekedar melemaskan otot. Hanya saja, itu hanya bisa dilakukan pada perjalanan siang hari. Kalau malam, tentu kurang layak karena gelap kendatipun ada di tengah pemukiman.

Hanya sayang, di sekitar danau tidak dijumpai areal parkir memadai. Karena itu, bila istirahat, carilah tempat parkir yang tidak mengganggu kendaraan pemudik lain, apalagi jalan di sekitar danau, ada kerusakan yang kalau hujan penuh kubangan.

Tak jauh dari danau, sekitar 1 km sampailah di pertigaan terminal Wanayasa. Di pertigaan, pengemudi belok ke kanan menuju arah perbatasan Purwakarta-Subang sekitar 8 km.

Di sepanjang jalur alternatif Wanayasa-Jalan Cagak, ditemukan juga tempat rawan longsor. Karena jalurnya diperbukitan, bila hujan, pengemudi harus ekstra hati-hati, supaya tidak tergelincir dan mengalami kecelakaan.

Salah satu daerah rawan longsor di Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Sagalaherang, masuk Kabupaten Subang. Di salah satu tanjakan lepas jembatan perbatasan Wanayasa (Purwakarta)-Sagalaherang (Subang), ada lokasi bekas tanah longsor. Namun sekarang sedang dalam perbaikan berupa pembangunan tembok penahan tanah (TPT).

Di wilayah Subang, kondisinya lebih bagus daripada di Purwakarta. Apalagi 15 km sebelum sampai pertigaan Jalan Cagak, jalan sudah mulus lengkap dengan hot-mix. Teruslah dengan kecepatan normal, 1/4 jam kemudian, sampailah di Jalan Cagak.

Dari Jalan Cagak, karena sudah memasuki jalur utama tengah, pemudik tinggal pilih sesuai jurusan. Kalau ke Bandung tinggal belok kanan menyusuri panorama indah perkebunan karet sepanjang lokawisata Ciater-Tangkuban Perahu-Lembang. Tempat peristirahatan banyak didapati termasuk bila ingin membawa oleh-oleh buah-buahan nanas Subang atau sayur-sayuran Lembang.

Kemudian bagi pemudik jurusan Sumedang atau Cirebon, bisa belok kiri mengambil jalur alternatif Subang-Sumedang. Atau yang tidak ingin melewati kota Sumedang, bisa ke arah Pegaden dulu, nanti menuju jalur Bantarwaru-Cikamurang-Indramayu.

https://i0.wp.com/www.sman13bdg.sch.id/userfiles/crhcjb57.jpg
JARAK:
Jakarta, ID 106.8294
-6.1744
Wanayasa, ID 107.5556
-6.6825
Miles: 60.93
Kilometers: 98.05
Wanayasa, ID 107.5556
-6.6825
Jalancagak, ID 107.6833
-6.6833
Miles: 8.76
Kilometers: 14.10
Jalancagak, ID 107.6833
-6.6833
Cimalaka, ID 107.9461
-6.8119
Miles: 20.09
Kilometers: 32.33
Cimalaka, ID 107.9461
-6.8119
Majalengka, ID 108.2167
-6.8333
Miles: 18.61
Kilometers: 29.94
Majalengka, ID 108.2167
-6.8333
Cikijing, ID 108.3667
-7.0167
Miles: 16.31
Kilometers: 26.24
Cikijing, ID 108.3667
-7.0167
Ciamis, ID 108.3500
-7.3333
Miles: 21.89
Kilometers: 35.23
Ciamis, ID 108.3500
-7.3333
Banjar, ID 108.5333
-7.3667
Miles: 12.76
Kilometers: 20.54
Banjar, ID 108.5333
-7.3667
Pangandaran, ID 108.6500
-7.6833
Miles: 23.28
Kilometers: 37.46
Banjar, ID 108.5333
-7.3667
Banyumas, ID 109.2833
-7.5167
Miles: 52.38
Kilometers: 84.30
Banyumas, ID 109.2833
-7.5167
Wonosobo, ID 109.9000
-7.3667
Miles: 43.47
Kilometers: 69.96
Wonosobo, ID 109.9000
-7.3667
Salatiga, ID 110.5078
-7.3214
Miles: 41.74
Kilometers: 67.17
Salatiga, ID 110.5078
-7.3214
Surakarta, ID 110.8333
-7.5833
Miles: 28.70
Kilometers: 46.19
TOTAL JARAK
Jakarta – Surakarta (via Salatiga-Temanggung-Banyumas-Wangon-Ciamis-Cikijing-Cimalaka-Jalan Cagak-Wanayasa-Tol Cipularang-Tol Cikampek-Jakarta:494.11 KM

… sementara catatan lain: Jakarta – Solo = 477 km.
JAKARTA – PANGANDARAN: 283.89 KM
PANGANDARAN – WONOSOBO (Dieng): 191.72 KM

Jakarta – Surakarta (via Salatiga-Temanggung-Banyumas-Wangon-Ciamis-Cikijing-Cimalaka-Jalan Cagak-Wanayasa-Tol Cipularang-Tol Cikampek-Jakarta:494.11 KM

… sementara catatan lain: Jakarta – Solo = 477 km.
JAKARTA – PANGANDARAN: 283.89 KM
PANGANDARAN – WONOSOBO (Dieng): 191.72 KM

MINGGU, 05 AGUSTUS 2012 | 12:47 WIB
Cobalah Jalur Alternatif yang Lebar dan Mulus Ini

TEMPO.CO, Purwakarta – Buat pemudik asal Jakarta dan sekitarnya dengan tujuan Cirebon-Jawa Tengah dan Priangan Timur, ada jalur alternatif yang bisa Anda coba untuk menghindari macetnya jalur pantai utara (Pantura) Jawa.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Purwakarta, Ajun Komisaris Agus Wahyudin, mengatakan pemudik dapat mengambil jalur alternatif Ciganea-Purwakarta-Wanayasa-Jalan Jagak-Sumedang.

“Jalannya lebar dan mulus, kami jamin pemudik betah selama di perjalanan,” kata Agus di kantornya, Minggu, 5 Agustus 2012.

Menurut dia, jalur ini relatif lancar ketimbang jalur utama Pantura Karawang-Subang-Indramayu. Selain kondisi jalan yang lebar dan mulus, pemandangan di sepanjang jalan juga hampir sama seperti jalur Puncak Bogor-Cianjur.

Rute yang dapat dilalui untuk melintasi jalur alternatif ini, kata Agus, begitu keluar Jakarta, pemudik jangan keluar dari gerbang tol Cikopo. Mereka diminta masuk ke ruang Tol Cipularang di kilometer 86 lalu keluar melalui gerbang tol Jatiluhur/Ciganea.

Selepas pintu gerbang itu, kendaraan langsung diarahkan menuju ruas Purwakarta-Pasawahan-Wanayasa-Jalan Cagak dan lurus saja. “Jangan mengambil jalur kanan arah Ciater-Bandung,” katanya.

Saat berada di pertigaan Jalan Cagak, kendaraan dibelokan ke arah Kasomalang-Cisalak. Selepas Cisalak terus menuju Sumedang. Dari kota tahu itu, anda bisa menggunakan jalur selatan Malangbong-Tasik-Ciamis-Cilacap, tanpa harus melalui ruas Nagreg yang rawan kemacetan.

Agus menambahkan, dari Sumedang pemudik juga bisa masuk ke arah Cikijing-Majelengka-Tomo langsung menuju pintu gerbang Palimanan, Cirebon.

Berdasarkan pemantauan Tempo, Ahad pagi hingga siang ini, 5 Agustus 2012, jalur alternatif di atas, terutama di antara ruas Purwakarta-Wanayasa hingga tapal batas Subang, kondisinya sangat mulus.

Jalan agak berlubang memang ditemukan di ruas Serangpanjang, Subang. Tetapi, sedang dalam perbaikan dan dipastikan sudah selesai dikerjakan pada saat puncak arus mudik.

Kondisi alam pegunungan, cuaca yang teduh, dan warung penjaja kuliner modern, tradisional hingga makanan oleh-oleh khas pegunungan yang bertebaran, akan memanjakan para pemudik jika menyusuri jalur ini.

Kendati jarak tempuhnya memang lebih jauh dari jalur Pantura, Agus mengatakan, jalur alternatif ini jauh dari jebakan kemacetan. “Pemudik harus jeli dalam memilih jalur,” ujarnya.

Kusdinar, warga Kasomalang, Subang, yang saban hari bolak-balik rute Jalan Cagak-Kasomalang-Sumedang mengatakan kondisi jalur alternatif ini layak dilalui para pemudik. “Kondisi jalannya mulus dan nyaman untuk dilalui kendaraan,” katanya.

Suasana jalannya, lanjut Kusdinar, juga sudah ramai dan lampu penerangan jalan sudah memadai jika dilintasi kendaraan pada malam hari.

Jarak jalur alternatif Purwakarta-Wanayasa-Serang Panjang, perbatasan Purwakarta-Subang, sejauh 30 kilometer. Adapun jalur Serang Panjang-Sagalaherang-Jalan Cagak sekitar 15 kilometer. Ruas Jalan Cagak-Cisalak sepanjang 17 kilometer dan Cisalak-Sumedang sejauh 25 kilometer. Jika lancar, waktu tempuhnya diperkirakan hanya tiga jam.

NANANG SUTISNA
15 Agustus 2012 | 18:50 wib
Jalur Tengah Tersendat di Pagojengan

PADAT: Arus kendaraan pemudik di jalur Tegal-Purwokerto antara Pagojengan-Kretek Kecamatan Paguyangan, Brebes pada H-4 Lebaran Rabu (15/8) pukul 12.00, terpantau padat. (suaramerdeka.com/ Teguh Inpras)
BREBES, suaramerdeka.com – Memasuki H-4 Lebaran, Rabu (15/8), ribuan kendaraan pemudik mulai memadati jalur Tegal Purwokerto. Namun, laju kendaraan yang didominasi mobil pribadi dan sepeda motor itu harus tersendat di sejumlah titik.
Berdasarkan pantauan suaramerdeka.com pukul 11.00 WIB, ketersendatan lalu lintas (lalin) terjadi antara lain di perlintasan KA Karangsawah Tonjong, Pasar Linggapura. Sementara di Ciregol relatif lancar.
Adapun tingkat kepadatan lalin di jalur tengah Jateng ini terjadi di sepanjang Pagojengan-Kretek wilayah Kecamatan Tonjong, Brebes. Hal ini disebabkan oleh aktivitas buka tutup perlintasan KA dan pedagang di pasar Kretek.
Arus lalin menumpuk sepanjang jalur tersebut. Sikap egois sejumlah pengendara yang berusaha menerabas antrean memperparah keadaan.
Kapolres Brebes AKBP Kif Aminanto melalui Kapolsek Bumiayu AKP Sukoyo SH menyatakan pada H-4 Lebaran terjadi lonjakan kendaraan yang cukup berarti dibandingkan hari sebelumnya. “Lalu lintas padat tapi lancar,” katanya.
Rruas Pagojengan-Kretek merupakan titik paling krusial dalam pengamanan arus mudik dan balik Lebaran di jalur Tegal-Purwokerto. Menurutnya, antrean kendaraan sulit dihindari mengingat kondisi jalan sempit dan menanjak.
Belum lagi aktivitas pasar dan buka tutup perlintasan KA yang intensitasnya semakin meningkat. “Dengan volume kendaraan yang semakin meningkat, antrean kendaraan sulit untuk dihindari,” katanya.
Untuk pengamanan arus lalu lintas, didirikan Pos Pengaman Lebaran di Pintu Selatan Jalan Lingkar/terminal lama Pagojengan. Lokasi itu merupakan pertemuan kendaraan dari arah kota dan jalan lingkar Bumiayu. “Petugas bergerak mobile jika sewaktu-waktu terjadi kepadatan kendaraan,” katanya.
( Teguh Inpras Tribowo / CN33 / JBSM )

Posted in jalan-jalan dan kulineran | 5 Comments

C1LETUH, Sukabumi, WORLD CLASS GEOPARK

situs RESM1 Geopark Ciletuh

ada jalur jalan k Ciletuh dari pertigaan Simpenan yang BARU, jaraknya sekira 30 km aza, beraspal bagus walo mase banyak TANJAKAN TERJAL. Rute jalan yang lama lebe berliku-liku n lebe panjang, sekira 70 km. Jalur yang baru lebe banyak situs wisatanya!

peta gabungan copy

tujuan wisata @ GEOPARK CILETUH:
peta gabungan 2
AMFITEATER GEOPARK CILETUH:
peta gabungan amfiteater

Pemandangan yang sulit ditandingi di Bukit Panenjoan, Ciletuh, Sukabumi

Curug 45 meter

peta jalan kasar Cimanggu Bukit Panenjoan Ciletuh

peta jalan kasar Cimanggu Bukit Panenjoan Ciletuh B

 

peta jalan kasar Cimanggu Jl Simpenan

peta jalan kasar Jl Simpenan_Polsek Simpenan

peta jalan kasar Polsek Simpenan_Bukit Panenjoansome of details of the dirty roadmap of the destination of Bukit Panenjoan from Jl Simpenan, as follows:

peta jalan kasar Jl Simpenan_Polsek Simpenan B

peta jalan kasar Jl Simpenan_Polsek Simpenan C tvri

peta jalan kasar Jl Simpenan_Polsek Simpenan D pertigaan PALTILUpeta jalan kasar Polsek Simpenan_Bukit Panenjoan Bpeta jalan kasar Polsek Simpenan_Bukit Panenjoan Cpeta jalan kasar Polsek Simpenan_Bukit Panenjoan Dpeta jalan kasar Polsek Simpenan_Bukit Panenjoan Epeta jalan kasar Polsek Simpenan_Bukit Panenjoan F

INILAHCOM, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan geopark merupakan salah satu aspek penting bagi pengembangan pariwisata. Dalam Konferensi Nasional Geopark Indonesia tahun ini mengambil tema Pengembangan Geopark sebagai Jalan Baru Peningkatan Ekonomi Berkelanjutan.

“Geopark ini salah satu yang penting bagi kita semua, termasuk pengembangan pariwisata yang merupakan salah satu penyumpang penerimaan negara yang besar, bahkan bisa mengalahkan penerimaan negara dari sektor energi,” jelas Luhut, di Jakarta, Kamis (12/7/2018) saat membuka konferensi tersebut.

Geopark merupakan wilayah geografis terpadu dengan mengedepankan perlindungan lanskap dan situs geologi yang berkelanjutan dan menjaga keseimbangan antara konservasi, edukasi dan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Untuk mengoptimalkan pengembangan geopark di Indonesia diperlukan sinergi antar kementerian dan lembaga.

“Mari kita kerja secara terintegrasi agar pengembangan geopark ini bisa bagus dengan didukung oleh penelitian dari kementerian dan lembaga sehingga dapat memacu singkronisasi dan harmonisasi perkembangan pariwisata nasional kita sehingga kita berharap 20 juta turis tahun depan itu bisa dicapai dan bukan mimpi, itu keinginan kita semua,” tambah Luhut.

Mewakili Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Kepala Badan geologi, Rudy Suhendar mengatakan, Kementerian ESDM mendukung penuh pengembangan geopark di Indonesia. Sejak tahun 2008, Kementerian ESDM, melalui Badan Geologi telah memberikan kontribusi dalam inventarisasi, penyelidikan, penyedian data dan informasi potensi warisan geologi untuk mendukung pengembangan geopark.

“Hingga tahun 2018, Indonesia telah memiliki 4 (empat) kawasan Geopark Global UNESCO, yaitu Gunung Batur, Gunung Sewu, Ciletuh-Palabuhan Ratu dan Rinjani, serta 7 (tujuh) kawasan Geopark Nasional, yaitu Kaldera Toba, Merangin Jambi, Belitong, Maros-Pangkep, Raja Ampat, Bojonegoro, dan Gunung Tambora,” ujar Rudy seperti mengutip dari esdm.go.id.

Sebagai payung hukum pengembangan geopark, Rudy menambahkan, Kementerian ESDM saat ini tengah menyusun Rancangan Peraturan Presiden tentang Geopark, yang diharapkan dapat menjawab permasalahan terkait pengembangan geopark, khususnya dapat meningkatkan sinergitas antar Kementerian/Lembaga terkait di Pusat dengan Pemerintah Daerah, karena pembangunan dan pengelolaan Geopark melibatkan multi sektor.

Konferensi Geopark Indonesia I ini selain sebagai ajang pertemuan para stakeholders dalam percepatan pengembangan dan pemanfaatan kawasan Geopark di Indonesia, juga merupakan pemanasan Indonesia sebelum menjadi tuan rumah Asia Pacific Geopark Network Conference 2019 yang rencananya akan diadakan di Rinjani, Nusa Tenggara Barat.

Bersamaan acara konferensi ini diberikan secara simbolis sertifikat Geopark Global UNESCO kepada perwakilan Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Barat dan Jawa Barat untuk geopark Ciletuh-Palabuhan Ratu dan Gunung Tambora yang pada bulan April lalu ditetapkan sebagai bagian dari Geopark Global UNESCO pada sidang Executive Board Unesco ke 204, Komisi Programme and External Relations, di Paris, Perancis, Kamis (12/4) lalu.

Konferensi yang dilaksanakan kali ini dihadiri 450 peserta yang terdiri dari perwakilan pemerintah pusat dan daerah, BUMN, jaringan geopark Indonesia, akademisi dan peneliti, pegiat olahraga dan pemerhati lingkungan serta para pegiat industri kreatif dan khalayak umum.

merah putih

 

Jakarta Jakarta GLOBE. The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization announced on its website on Sunday (15/04) that it has accepted Mount Rinjani in Lombok, West Nusa Tenggara, and Ciletuh-Palabuhanratu in Sukabumi, West Java, as part of its Global Geoparks Network.

The network was established in 1998 to promote geodiversity through community-led initiatives, such as tourism, to enhance regional sustainable development.

According to Unesco, global geoparks also help monitor and promote awareness of climate change and natural disasters.

The two Indonesian sites, along with 11 others situated in Thailand, Vietnam, Japan, South Korea, China, Spain, Canada, Belgium, France and Tanzania, are included in the agency’s 2018 list of global geoparks.

“Uneso’s executive board today gave the Unesco Global Geopark label to 13 sites demonstrating the diversity of the planet’s geology,” the agency said.

The announcement sees Mount Rinjani and Ciletuh-Palabuhanratu Geopark joining a list of nearly 130 geoparks in 35 countries.

Indonesia’s Mount Batur in northeastern Bali and Mount Sewu Geopark in East Java were designated as Unesco Global Geoparks in 2015.

“I have just received news that Mount Rinjani has been selected as a Unesco Global Geopark during a Unesco executive board meeting,” Mount Rinjani Geopark general manager Chairul Mahsul said on Saturday, as quoted by state-run news agency Antara.

The selection of Ciletuh-Palabuhanratu Geopark was confirmed by West Java Governor Ahmad Heryawan, who said the process usually takes around 10 years after a park is submitted for Unesco’s consideration.

“Three years ago, the central government declared Ciletuh-Palabuhanratu a national geopark. We submitted it to Unesco for confirmation as a global geopark right after that, and now it has been accepted,” Ahmad was quoted as saying on Monday.

A map of Ciletuh-Palabuhanratu Geopark in West Java. (Image courtesy of the park’s official website) A map of Ciletuh-Palabuhanratu Geopark in West Java. (Image courtesy of the park’s official website)
The archipelago is littered with volcanoes that form part of the Pacific Ring of Fire – a string of seismically active regions around the edges of the Pacific Ocean.

This includes Puncak Jaya, one of the so-called Seven Summits – the highest mountains of each of the seven continents.

According to Antara, Mount Rinjani and Ciletuh-Palabuhanratu Geopark will be officially certified as global geoparks in a ceremony scheduled for September.

Mount Rinjani and Ciletuh-Palabuhanratu Geopark

According to Unesco’s website, Mount Rinjani has a rich and diverse landscape. It has varied forest types, ranging from savannah and semi-deciduous forests, to lower montane evergreen forests and tropical montane evergreen forests.

At 3,726 meters above sea level, it is Indonesia’s second-highest volcano and it has a 50-square-kilometer caldera, which contains Lake Segara Anak.

The 41,000-hectare geopark is surrounded by 66,000 hectares of protected forest, according to the park’s official website.

The site was proposed as a global geopark in 2008.

The 126,100-hectare Ciletuh-Palabuhanratu Geopark meanwhile, is spread over eight subdistricts and 74 villages.

The site is believed to contain the first land that formed on the western part of Java Island. It has the oldest rock formation, known as the Ciletuh Formation, which according the geopark’s official website, is very distinctive, unique and rare in terms of fossil tectonics.

The oldest rocks in the Ciletuh Formation are believed to have formed 134 million years ago, with unique shapes that resemble various animals, such as rhinos, turtles, frogs, dragons and bulls.

Besides the rock formation, the geopark also has several waterfalls, a turtle conservation area, caves and a Sundanese cultural center.

merah putih

Posted in jalan-jalan dan kulineran | 1 Comment

peta jalan kasar: MUDIK lwat JALUR TENGAH (3)

mudik lwat jalur tengah (2)

Jakarta detik – Pemerintah telah mengumumkan bahwa jalan tol Transjawa dari Merak hingga Surabaya bisa dilalui untuk mudik tahun ini. Meskipun ada beberapa ruas yang digunakan secara fungsional.

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) memandang tersambungnya tol Transjawa justru berpotensi menimbulkan kemacetan yang lebih parah dibanding tahun sebelumnya. Sebab para pemudik sebagian besar akan tetumpuk di jalur tol.

“Sangat mungkin kemacetan di jalan tol akan lebih parah daripada kemacetan mudik Lebaran tahun sebelumnya. Pemudik akan bereforia menggunakan jalan tol Transjawa sebagai jalur utama, apalagi diberikan diskon tarif tol,” kata Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi dalam keterangan tertulis, Minggu (20/5/2018).

Selain menumpuknya kendaraan, kata Tulus kemacetan juga kemungkinan akan dipicu keberadaan rest area. Antrian masuk rest area mempengaruhi lalu lintas di jalan tol Transjawa.

“Diperlukan management traffic yang lebih cerdas dan kreatif di rest area jalan tol, agar hal itu tidak terjadi,” tambahnya.

YLKI pun meminta Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, Korlantas Mabes Polri, pengelola jalan tol, dan dinas perhubungan setempat, untuk mengaudit keandalan rest area jalan tol untuk persiapan mudik Lebaran.

Berikut 6 poin yang diminta YLKI untuk diaudit:

1. Pastikan akses air bersih yang cukup untuk toilet, khususnya toilet umum untuk perempuan. Dan pastikan tidak ada antrian mengular di toilet perempuan, dan karena itu perlu portabel toilet untuk memangkas antrian itu. Maksimum antrian di toilet perempuan seharusnya tidak lebih dari 5 orang. Antrian panjang itulah yang memicu pemudik menjadi lebih lama berada di rest area.

2. Pastikan kondisi toilet bersih, dan dengan petugas jaga yang jelas. Pastikan juga apakah toilet itu gratis atau membayar. Konsumen perlu informasi yang jelas dan konsisten terkait hal itu. Jangan dinyatakan toilet gratis, tapi petugasnya minta uang kepada konsumen.

3. Jika perlu sediakan mushola tambahan. Sebab faktanya, antrian berjubel bukan hanya di toilet, tapi juga di mushola/masjid di rest area. Hal ini juga menjadi pemicu kepadatan traffic di rest area, dan akhirnya memicu kemacetan.

4. Pastikan tidak terjadi antrian panjang saat mengisi BBM di SPBU. Ekor antrian itulah yang biasanya memicu kemacetan hingga badan jalan tol.

5. Harus dilakukan buka tutup di rest area tertentu. Rest area di jalan tol yang sudah melebihi kapasitas, maka harus ditutup dan dialihkan pada rest area berikutnya, sampai kondisi lalu lintas mencair kembali.

6. Pengelola jalan tol juga harus mengontrol harga makanan dan minuman, agar para pemilik warung tidak menjadikan aji mumpung, mengenakan harga pada konsumen seenaknya. Daftar harga harus dicantumkan pada daftar menu. (dna/dna)

ezgif.com-resize

 

TEMPO.COJakarta -Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menargetkan jalur tol dari Pemalang-Semarang sudah bisa digunakan untuk arus mudik Lebaran 2018.

“Ini ‘checking’ sebelum final. Nanti, 31 Mei 2018, kami akan ‘checking’ final bersama. Dua minggu sebelum mudik,” katanya, saat meninjau pengerjaan tol Pemalang-Batang, Jawa Tengah, Sabtu, 14 April 2018.

Basuki menjelaskan jalur tol Pemalang-Semarang sepanjang 114 kilometer akan bisa ditembus dengan pengoperasian secara fungsional dan tidak ada lagi jalur darurat seperti mudik Lebaran tahun lalu. Turut mendampingi, antara lain Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Murwanto, Direktur Lalu Lintas Polda Jateng Kombes Pol Bakharuddin, dan Direktur Operasional 2 PT Waskita Karya Bambang Rianto.

“Insya Allah, saya targetkan tidak ada lagi jalur darurat. Makin hari perkembangannya makin baik. Sekitar 1,5 bulan lalu kami ke sini belum bisa masuk, sekarang sudah bisa sampai sini,” katanya.

Baca jugaProgram Mudik Gratis 2018, 24 BUMN Gandeng Pelni

Dia melanjutkan pertengahan Mei 2018 sudah dimungkinkan untuk pengaspalan hotmix yang ditargetkan rampung sekitar 1-2 minggu sehingga sudah bisa dilewati pemudik saat mudik Lebaran tahun ini. “Untuk jalur tol Pemalang-Batang sebenarnya dikerjakan PT Sumber Mitra Jaya (SMJ) sepanjang 23 km, tetapi 5 km sudah dikerjakan PT Waskita Jaya untuk percepatan sehingga tersisa 17,8 km,” katanya.

Dari jalur sepanjang 17,8 km itu, kata dia, progresnya sudah bagus dan 9 km di antaranya diupayakan sudah empat jalur A dan B dengan aspal fleksibel, sementara untuk 8 km baru jalur A saja.

“Jadi, sudah bukan darurat, sudah fungsional. Nanti, 2018 ini pasti sudah disambung. Tahun lalu kan masih jalur darurat, sekarang ini insya Allah tidak ada lagi jalur darurat,” katanya.

Untuk jalur tol Pejagan-Pemalang, kata dia, mudah-mudahan pada Mei 2018 sudah bisa dioperasikan, termasuk jalur “exit”-nya yang sudah bisa dirampungkan sebelum memasuki bulan puasa.

“Jalur tol Pejagan-Pemalang, tadi kan masuk dari ‘exit’-nya. Mudah-mudahan bisa kelar sebelum puasa. Jadi, tol dari Jakarta-Surabaya sampai Pemalang sudah bisa operasional,” kata Basuki.

ANTARA

doraemon

okezone:

JAKARTA – Jelang musim mudik pada Lebaran Juli 2018 mendatang, pemerintah terus bersiap. Beberapa jalan tol pun dibangun untuk dapat dilalui para pemudik.

Diantaranya, sejumlah ruas tol yang merupakan bagian dari tol Trans Jawa yakni sepanjang 615 kilometer, pun dirampungkan. Tol Trans Jawa ini membentang dari Cikampek (Jawa Barat) hingga ke Surabaya (Jawa Timur).
Berikut daftar jalan tol yang bisa dilalui pemudik pada lebaran 2018, seperit yang dirangkum Okezone, Minggu (8/4/2018).

1. Tol Pemalang – Pejagan

Kakorlantas Polri Irjen Pol Royke Lumowa mengatakan, pada arus mudik Lebaran nanti, tol di Jawa Tengah yang beroperasi adalah Tol Pemalang – Pejagan. “Sebagian besar (Tol Pemalang – Pejagan) operasional. Ada sedikit titik yang (masih difungsikan sebagai jalur) fungsional,” katanya.

2. Tol Batang – Semarang

Royke Lumowa juga mengatakan bahwa jalur tol Batang-Semarang ditargetkan akan siap digunakan sebagai jalur tol fungsional pada mudik Lebaran 2018. “Optimis ini bisa dilalui secara fungsional pada mudik Lebaran nanti. Kebut terus siang malam sehingga target H-10 Lebaran, berarti awal Juni ini semua sudah fungsional dari Batang ke Semarang,” kata dia.

Bila ini sesuai rencana, maka tol Semarang-Batang akan bisa digunakan untuk kendaraan golongan I pada arus mudik nanti. Diakuinya masih banyak jalan yang masih berupa tanah di sepanjang Tol Batang-Semarang tersebut. “Tapi ini semua on progress,” katanya.

Nantinya akan disediakan empat rest area di sepanjang tol Batang-Semarang ini. Empat rest area tersebut yakni dua di jalur Batang ke Semarang, dua rest area di jalur sebaliknya.

Sementara dalam pembangunan jalan tol Batang-Semarang, ada ruas jalan yang belum bisa diselesaikan karena melewati pemakaman dan masjid seperti yang terjadi di Kali Kangkung, Ngaliyan, Semarang.

3. Tol Pemalang-Batang

Ruas Jalan Tol Pemalang-Batang dapat difungsikan sebagai jalur arus mudik Lebaran 2018. Jalur Tol Pemalang-Batang memiliki panjang ruas 38,20 kilometer (km). Tol ini terdiri dari dua seksi dari keseluruhan proyek Jalan Tol Transjawa yang terbentang sepanjang 661 km dari Jakarta-Surabaya yang diperkirakan selesai pada akhir 2018 ini.

Kepastian tersebut disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat meninjau lokasi proyek Tol Pemalang-Batang di Batang, Jawa Tengah, kemarin.

“Jika pada Lebaran 2017 ruas Jalan tol Pemalang-Batang dan Batang-Semarang diberlakukan sebagai jalur darurat, namun pada Mei 2018, jalan tol ini sudah dapat difungsionalkan,” ujar Basuki.

4. Tol Brebes – Gandulan

Kakorlantas Polri Irjen Royke Lumowa menyatakan Tol Brebes – Gandulan, Pemalang akan siap beroperasi pada mudik Lebaran 2018. Nantinya, pengerjaan proyek itu akan dipercepat dan ditargetkan selesai pada H-10 Lebaran.

Meskipun hingga saat ini, jalan di kawasan Kaligangsa masih dalam keadaan yang belum memadai. Kondisi jalan masih belum layak dilintasi oleh kendaraan roda empat.

“Kaligangsa sampai Gandulan. Exit Gandulan kurang lebih 30 Km. Itu memang masih belum begitu bagus, masih dalam tahap pengerjaan. Namun pada saat arus mudik tepatnya H-10 hari sudah selesai dalam kriteria tol operasional,” kata .

 

5. Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi)

Proyek jalan tol di wilayah Bogor, yakni Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) dan Bogor Outer Ring Road (BORR) menunjukkan progres signifikan.
Tol Bocimi Seksi I (Ciawi- Ci gombong) yang merupakan bagian megaproyek solusi kemacetan yang sempat mangkrak selama 25 tahun saat ini konsruksinya sudah sekitar 77,5%. Pimpinan Proyek Tol Bocimi PT Trans Jabar Tol Joko Susilo mengatakan, progres pembangunan fisik Tol Bocimi Seksi I per 25 Maret sekitar 77,5%.

“Kami optimistis pekerjaan selesai tepat waktu sehingga bisa difungsikan sebagai jalur mudik Lebaran,” ujarnya kemarin.

Pembangunan Tol Bocimi terbagi empat seksi. Untuk seksi II (Cigombong-Cibadak) yang melewati perbatasan Bogor-Sukabumi masuk tahapan pembebasan tanah mencapai 98%.

Sementara, seksi III (Cibadak-Sukabumi Barat) dan seksi IV (Sukabumi Barat- Sukabumi Timur) masih tahap musyawarah untuk ganti untung, bukan ganti rugi kepada masyarakat.

6. Tol Semarang-Solo

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menargetkan Tol Semarang-Solo Seksi IV dan V yang menghubungkan Salatiga dan Kartasura bisa segera rampung. Jalan tol sepanjang 32,24 kilometer ditargetkan akan fungsional pada masa mudik lebaran 2018.

Dengan fungisionalnya Tol Salatiga-Katasura maka proyek tol dari Semarang hingga Salatiga selesai. Sebelumnya proyek Semarang hingga Salatiga sepanjang 40,41 kilometer telah lebih dahulu beroperasi pada tahun lalu.

“Kami targetkan Jalan Tol Semarang hingga Solo Seksi IV dan V ini bisa fungsional pada saat mudik, kecuali di Kali Kenteng yang merupakan titik kritis kami akan tetap upayakan bisa selesai. Bila tidak, kendaraan akan melalui jalur yang bawahnya,” ujarnya melalui keterangan tertulis Kamis (8/9/2018)

7. Tol Pandaan-Malang

Pembangunan proyek jalan tol Pandaan-Malang terus dilakukan percepatan, dan diharapkan dapat menjadi solusi atas tingginya volume kendaraan dari kota Surabaya dan kota Malang, terlebih ketika arus mudik Lebaran 2018.

Dengan progres yang begitu masif, Direktur Utama PT JPM Agus Purnomo mengatakan, bahwa Jalan Tol Pandaan-Malang diproyeksikan akan beroperasi penuh pada penghujung tahun 2018.

“Kami (PT JPM) selalu berupaya melakukan percepatan agar target dapat beroperasi penuh pada akhir tahun 2018 dapat terpenuhi. Selain itu, kami juga berupaya agar Jalan Tol Pandaan-Malang dapat menjadi jalur alternatif bagi para pemudik Lebaran 2018,” tutur Agus dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Rabu (14/2/2018).

Jalan Tol Pandaan-Malang dibagi menjadi lima seksi, yang terdiri dari Seksi I Pandaan – Purwodadi (15.475 Km), Seksi II Purwodadi – Lawang (8.05 Km), Seksi III Lawang – Singosari (7,10Km), Seksi IV Singosari – Pakis (4.75Km), dan Seksi V Pakis – Malang (3.113 Km).

Jalan Tol Pandaan-Malang akan terhubung dengan Jalan Tol Gempol-Pandaan. Nantinya, dengan beroperasinya jalan tol ini akan mampu mengurai simpul kemacetan yang ada di jalan arteri, dan dapat memangkas waktu tempuh dari Malang menuju Pandaan atau sebaliknya.

8. Beberapa tol lainnya

Tol Trans Jawa ruas Tol Salatiga – Kartasura (Solo) juga bisa digunakan saat Lebaran. Kemudian tol penghubung Jateng dan Jatim yakni Tol Solo – Sragen dan Tol Solo – Ngawi, juga dipastikan beroperasi saat Lebaran.

Untuk tol di Jawa Timur, yang akan difungsikan sebagai jalur fungsional adalah Tol Ngawi – Kertosono. Sementara tol yang sudah beroperasi adalah Tol Mojokerto – Jombang. (yau)

(rhs)

long jump iconKOMPAS.com — Sukses mengurai macet di Tol Jakarta-Cikampek, pemerintah berencana memperluas aturan ganjil-genap di ruas Tol Jagorawi dan Tol Jakarta-Tangerang mulai awal Mei 2018. Aturan ganjil genap untuk ruas Tol Jagorawi akan berlaku di Pintu Tol Cibubur 2 arah Jakarta. Gerbang tol ini dipilih karena sebanyak 34.278 kendaraan masuk setiap hari. Sementara ruas Tol Jakarta-Tangerang kemungkinan akan dijalankan di Gerbang Tol Kunciran 2 dan Bitung 2 arah Jakarta karena memiliki trafik cukup tinggi. Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono, mengatakan, uji coba pelaksanaan kebijakan ganjil genap di ruas Tol Jagorawi akan mulai dilakukan 16 April 2018. Baca juga: Sistem Ganjil-Genap di Tol Cibubur Akan Diuji Coba 16 April Ini Setelah uji coba dilakukan, pada awal Mei 2018, aturan itu ditargetkan sudah bisa diimplementasikan sepenuhnya pada kedua ruas jalan tol. Aturan ganjil genap dilakukan karena volume capacity (VC) Tol Jagorawi dan Tol Jakarta-Tangerang sudah di atas rata-rata, yakni 0,8 persen. “Sambil menunggu proses Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) keluar, kami akan uji coba dulu untuk Tol Jagorawi. Kami antisipasi, kan permenhub selesai akhir April, hingga awal Mei bisa diaplikasikan secara reguler,” ujar Bambang, Kamis (5/4/2018). JR Connexion Selain memberlakukan aturan ganjil genap, menurut Bambang, pihaknya juga akan menerapkan sejumlah aturan di ruas Tol Jagorawi. Pertama, menerapkan lajur khusus angkutan umum (LKAU) dari Bogor-Pasar Rebo. Kedua, pengembangan rute bus premium (JR Connection) di beberapa lokasi perumahan. Beberapa lokasi pemukiman yang akan menjadi sasaran pengembangan JR Connection antara lain Legenda Wisata, Citra Grand, Cibubur Country, Metland Transyogi, dan Cibubur Residence. Baca juga: BPTJ Manfaatkan Medsos untuk Sosialisasikan JR Connexion Nantinya, penerapan skema ganjil genap hanya berlaku untuk mobil penumpang pribadi, kecuali mobil pimpinan lembaga negara, mobil pimpinan dan pejabat negara asing, serta lembaga internasional, mobil angkutan umum (pelat kuning), mobil dinas pemerintah, ambulans, dan mobil pemadam kebakaran. Berbeda dengan yang diberlakukan di ruas Tol Jakarta-Cikampek, untuk ruas Tol Jagorawi, pemerintah tidak akan membatasi arus lalu lintas truk barang karena lalu lintas kendaraan angkutan berat di ruas itu tidak sepadat di Tol Jakarta-Cikampek.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Awal Mei, Ganjil-Genap Berlaku di Tol Jakarta-Tangerang dan Jagorawi”, https://ekonomi.kompas.com/read/2018/04/06/151249626/awal-mei-ganjil-genap-berlaku-di-tol-jakarta-tangerang-dan-jagorawi.

Editor : Aprillia Ika

bird smallest

TEMPO.COBrebes – Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian RI Irjen Pol Royke Lumowa memastikan bahwa jalur Tol Trans Jawa bisa digunakan masyarakat untuk mudik Lebaran 2018. “Tol ini sudah tersambung Jakarta – Surabaya,” kata Irjen Royke di Brebes, Jawa Tengah, Jumat, 6 April 2018.

Meski begitu, kata Royke, tidak semua jalan tol sudah bersifat operasional. Beberapa jalan tol masih bersifat fungsional yang hanya bisa dilewati kendaraan golongan I. Adapun yang dimaksud dengan dengan jalan tol bersifat fungsional adalah kendaraan yang melewatinya tidak dipungut tarif, berbeda dengan jalan tol operasional.

Baca: Jasa Marga Targetkan Tol Batang-Semarang Beroperasi Akhir 2018

Royke menjelaskan, pada arus mudik Lebaran nanti, tol di Jawa Tengah yang beroperasi adalah Tol Pemalang – Pejagan. “Sebagian besar (Tol Pemalang – Pejagan) operasional. Ada sedikit titik yang (masih difungsikan sebagai jalur) fungsional,” katanya.

Sementara tol yang digunakan sebagai jalur fungsional adalah Tol Semarang – Batang, Tol Batang – Pemalang dan Tol Salatiga – Kartasura. Selain itu, tol penghubung Jateng dan Jatim yakni Tol Solo – Sragen dan Tol Solo – Ngawi dipastikan beroperasi pada mudik Lebaran nanti.

Untuk tol di Jawa Timur, yang akan difungsikan sebagai jalur fungsional adalah Tol Ngawi – Kertosono. Sementara tol yang sudah beroperasi adalah Tol Mojokerto – Jombang.

Sejumlah tol tersebut merupakan bagian dari tol Trans Jawa yang memiliki panjang 615 kilometer. Tol Trans Jawa ini membentang dari Cikampek (Jawa Barat) hingga ke Surabaya (Jawa Timur).

ANTARA

doraemon

Bisnis.com, JAKARTA — Proyek Jalan Tol Batang-Semarang ditargetkan akan menjadi jalur fungsional pada Lebaran 2018.

Direktur Utama PT Jasamarga Semarang Batang (JSB) Arie Irianto mengatakan hingga awal April 2018, progres pembangunan konstruksi proyek jalan tol dengan total panjang 75 kilometer (km) ini untuk seluruh seksi sudah mencapai 74,78%.

“Progres positif tersebut tidak hanya dialami dari segi pembangunan konstruksi saja,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (5/4/2018).

Dari segi pembebasan lahan, proyek sudah berhasil membebaskan 98,17% lahan kebutuhan proyek.

Arie optimistis proyek yang dikerjakan oleh pihaknya ini dapat dilakukan uji kelaikan dan dioperasikan penuh pada akhir 2018. Hal ini, tuturnya, sesuai dengan target yang telah ditentukan.

Jalan Tol Semarang-Batang merupakan bagian dari proyek Jalan Tol Trans Jawa yang dibagi menjadi 5 seksi, terdiri dari: Seksi 1 Batang-Batang Timur (3,2 km), Seksi 2 Batang Timur-Weleri (36,35 km), Seksi 3 Weleri-Kendal (11,05 km), Seksi 4 Kendal-Kaliwungu (13,5 km), dan Seksi 5 Kaliwungu-Krapyak (10,1 Km)

Sesuai rencana, nantinya Jalan Tol Batang-Semarang akan dibangun lima Gerbang Tol (GT), yaitu GT Tulis, GT Weleri, GT Kendal, GT Kaliwungu, dan GT Kalikangkung.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengaku optimistis bahwa proyek yang menjadi bagian dari mega proyek Jalan Tol Trans Jawa tersebut dapat difungsikan sebagai arus mudik dan arus balik pada Lebran 2018 yang akan jatuh pada Juni.

“Jalur mudik fungsional di Tol Semarang-Batang tahun ini akan lebih baik dari tahun sebelumnya, karena tahun lalu jalan tol ini masih berdebu.” ucapnya.

merah putih

Merdeka.com – Tol Trans Jawa siap dipakai saat musim mudik Lebaran 2018 mendatang. Hal itu dipastikan Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Royke Lumowa saat melakukan peninjauan.

Jika Tol Trans Jawa beroperasi, dia optimis kemacetan parah di Brebes Exit atau Brexit akan berkurang pada arus mudik nanti. Sebab penumpukan volume kendaraan di pintu keluar Tol Brebes akan terurai dengan adanya tol baru Batang-Semarang. Tol sepanjang 74 kilometer itu diprediksi dapat digunakan secara fungsional.

“Saya pikir Brexit berkurang (kemacetannya) karena tolnya sudah panjang. Sudah sampai Krapyak atau Manyaran Semarang. Sehingga dia mengalir sampai ke Semarang,” ujar Royke saat meninjau pembangunan Tol Semarang-Batang, Kamis (5/4/2018).

Menurut Royke, sejauh ini proses pembangunan terbilang lancar. Hanya saja memang masih ada beberapa titik yang krusial karena ada masjid dan pemakaman di jalur tol yang belum dipindahkan.

“Kuburan sudah dibayarkan, cuma mereka masih menunggu hari baik untuk relokasi. Begitu juga masjid, sudah dibuatkan di area lain, tunggu selesai baru dibongkar yang lama,” kata dia.

Pantauan di lokasi, masih ada beberapa titik jalur di Tol Semarang-Batang yang belum dibeton. Beberapa spot tersebut masih berupa tanah yang tengah diratakan dan dipadatkan.

“Kami optimis pada mudik lebaran ini dapat digunakan. Targetnya H-10 diupayakan semaksimal mungkin sudah selesai, tanggal 4-6 Juni,” ucap Royke.

Direktur Utama PT Jasamarga Semarang Batang (JSB) Arie Irianto mengatakan, pihaknya berusaha menyelesaikan minimal satu jalur sebelum lebaran. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait impor beberapa material dari Eropa.

PT JSB, lanjut Arie, memiliki waktu sekitar 60 hari agar tol Semarang-Batang bisa dilalui pemudik meski masih fungsional. Dengan waktu pengerjaan rata-rata 10 hingga 15 jam per hari, dia optimis tol baru itu mampu mengurangi kemacetan di Brexit.

“Prioritas satu jalur dulu. Satu jalur udah sempurna lah untuk tol, tapi masih fungsional untuk warga gunakan gratis. Mudah-mudahan bisa tercapai apa yang ditargetkan,” ucap Arie.

Irjen Royke Lumowa dan tim Korlantas Polri meninjau jalur Tol Trans Jawa untuk arus mudik Lebaran 2018. Peninjauan dimulai dari Surabaya dan masuk ke Tol Jombang-Mojokerto pada Rabu 4 April 2018 kemarin.

Royke bahkan mencoba beberapa tol baru tersebut dengan mengendarai motor gede. Pengecekan jalur mudik ini dilanjutkan ke wilayah Jawa Tengah dan akan berakhir hingga ke Jakarta.

Reporter: Nafiysul Qodar

Sumber: Liputan6.com [lia]

animated-rocket-and-space-shuttle-image-0026

Posted in jalan-jalan dan kulineran | Leave a comment

kuliner KHAS: buah LANGKA

JAKARTA okezone– Gencarnya pembukaan lahan untuk kebutuhan manusia menyisakan sebuah fenomena baru. Di mana tanah hijau semakin sempit dan berujung hilangnya sejumlah pohon.

Tidak pelak situasi itu membuat buah asli Indonesia pun nyaris punah. Apa saja? Berikut selengkapnya.

Kepayang

Buah Kepayang dalamnya mirip dengan alpukat. Dinamakan buah kepayang karena bila memakannya tidak akan bisa berhenti makan karena sangat enak.

Menteng

Rasanya asam-asam manis. Daging buahnya sangat sedikit karena bijinya besar. Buah ini banyak terdapat di Bogor dan sekitarnya. Di Jawa Tengah, menteng disebut dengan mundung.

Kemang

Buah kemang sejenis mangga, apabila telah matang berwarna kuning kecokelatcokelatan. Daging buah berwarna kuning,mengandung banyak cairan dengan rasa asam manis.

Kecapi

Pohon ini ditanam terutama karena diharapkan buahnya, yang berasa manis atau agak masam. Kulit buahnya yang berdaging tebal kerap dimakan dalam keadaan segar atau dimasak lebih dulu dijadikan manisan.

 

Jambu mawar

Jambu mawar alias jambu kraton adalah anggota suku jambu-jambuan atau Myrtaceae yang berasal dari Asia Tenggara. Buahnya berbentuk hampir bulat, agak lonjong atau melebar pada dasarnya.

Sawo durian

Buah sawo durian hijau yang telah tua kulitnya hijau keputihan dan jika masih muda warnanya hijau muda. Sedang daging buahnya lunak dan berwarna putih susu bila telah masak.

Keledang

Buah ini hanya ada di Kalimantan. Sayang di Kalimantan sendiri buah ini juga dinyatakan sudah langka. Buah Keledang mirip dengan buah Nangka namun memiliki bentuk isi berbeda.

Maritam

Buah ini sama bentuknya seperti rambutan namun jika rambutan memiliki rambut, maritam tidak memiliki rambut. Rasanya juga tidak jauh beda dengan rambutan malah cenderung sama. (Bobby Firmansyah)

(dni)

Emoticons0051

Posted in jalan-jalan dan kulineran | Leave a comment

kuliner KHAS: cend0L

menurut CNN.COM: cendoL masuk 50 minuman TERENAK DUNIA

45. Cendol, Indonesia
The iconic Indonesian drink-come-dessert.
The iconic Indonesian drink-come-dessert.
Courtesy Yun Huang Yong/Creative Commons/Flickr
Strictly speaking this is more of a watery dessert than a drink, and is served in a bowl, but at least that way you get to take bigger gulps. The mixture of creamy coconut milk and sweet palm sugar chilled by shaved ice will is the perfect antidote to the hawkers on Kuta beach.

40. Coconut water, Global

One of the freshest fruit juices (look it up) on the beach.
NOEL CELIS/AFP/AFP/Getty Images
You can eat its flesh raw or flaked and cook with its oil, but the best way to ingest the star of so many tropical scenes is to stick a straw inside and drink. Coconuts, technically a fruit, may kill more people each year than sharks, but they taste a whole lot better, too.

19. Es Kelapa Muda, Indonesia

This popular Indonesian drink loved by kids is essentially chilled young coconut juice with colored-syrup and coconut slices. Fresh on the taste that lasts through your whole meal, es kelapa muda is Indonesian tradition at its finest and purest.
Posted in jalan-jalan dan kulineran | Leave a comment

peta jalan kasar: MUDIK LEWAT JALUR TENGAH, kira-kira seh

Emoticons0051

TEMPO.COJakarta – Konstruksi ruas Jalan Tol Pejagan-Pemalang seksi Brebes Timur-Pemalang sepanjang 37,3 kilometer ditargetkan selesai 100 persen pada Mei tahun ini.

Direktur Utama PT Waskita Tol Road Herwidiakto mengatakan, untuk pembangunan ruas jalan Tol Pejagan-Pemalang, semua rigid pavement akan selesai akhir April.

Sementara itu, untuk penyelesaian konstruksi pile slab di Kaligangsa diperkirakan selesai pada pertengahan Mei. Pasalnya, terdapat perubahan dari timbunan ke pile slab karena tanahnya tidak stabil.

Baca jugaTol Pejagan-Pemalang di Operasikan H-10 Lebaran

“Target selesai konstruksi seluruhnya pada Mei. Untuk operasinya tergantung BUJT,” ujarnya pada Senin, 2 April 2018.

Pembebasan lahan di ruas ini tidak memiliki masalah. Saat ini tinggal menunggu pembayaran tambahan pembebasan lahan. “Kami yakin (ruas Jalan Tol Pejagan-Pemalang) bisa dilintasi, minimal bisa fungsional, saat mudik Lebaran,” ucap Herwidiakto.

Pimpinan proyek sekaligus Manager Fisik PT Pejagan Pemalang Toll Road (PTPR), Mulya Setiawan, menuturkan saat ini progres konstruksi ruas Jalan Tol Pejagan-Pemalang seksi III dan IV sepanjang 37,3 kilometer sudah mencapai lebih dari 90 persen. “Semestinya April ini selesai,” ujarnya.

BISNIS

merah putih

Jakarta detik – Jalur tol Trans Jawa yang bisa digunakan untuk mudik Lebaran tahun ini bakal lebih panjang. Pasalnya, pemerintah memastikan Jakarta hingga Surabaya bakal bisa melewati tol. Meski tak sepenuhnya dilalui secara operasional atau berbayar, ada juga yang dilalui sekedar fungsional (tak berbayar) atau masih ada rekayasa lalu lintas yang dilibatkan.

Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) yang diterima detikFinance, Selasa (13/3/2018), setidaknya ada 178 km jalan tol Trans Jawa fungsional yang akan dilalui tahun ini. Jalur fungsional tersebut di antaranya pada ruas Pemalang-Batang, Batang-Semarang, Salatiga-Kartosuro, Wilangan-Kertosono, dan sebagian seksi dari ruas Kertosono-Mojokerto.

Lantas, berapa kira-kira biaya perjalanan mudik menggunakan tol dari rute Jakarta hingga Surabaya?

Berdasarkan data BPJT, detikFinance mencoba merangkum tarif setiap jalan tol yang dilalui dengan asumsi tarif sesuai perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) terakhir dan menggunakan kendaraan golongan I.

Dihitung dari Jakarta dengan pemberangkatan dari Jakarta Pusat, setidaknya terdapat 12 ruas tol yang harus dilewati untuk sampai ke Surabaya. Yakni Tol Jakarta-Cikampek, Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Tol Palimanan-Kanci, Tol Kanci-Pejagan, Tol Pejagan-Pemalang, Tol Pemalang-Batang dan Tol Batang-Semarang.

Baca juga: Mudik JKT-SBY Bisa Lewat Tol, Ini Titik Macetnya

Dari Semarang, perjalanan dilanjutkan melewati Tol Semarang-Solo, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, Kertosono-Mojokerto, dan Mojokerto-Surabaya.

Dengan telah diberlakukannya sistem tol integrasi sejak tahun lalu, maka sistem pembayaran dibagi menjadi dua cluster. Cluster pertama merupakan gabungan dari tol Jakarta-Cikampek dan Cikampek-Palimanan dan Purbaleunyi ke arah Bandung. Jadi, nanti masuk pintu tol Cikarang Utama, ambil tiket. Kemudian, baru bayar di pintu tol Palimanan.

Di Cikarang Utama-Palimanan, pemudik akan dikenakan tarif Rp 117.000. Dengan rincian Cikarang Utama-Cikopo Rp 15.000 dan Cikopo-Palimanan Rp 102.000.

Kemudian, pemudik bisa melanjutkan kembali perjalanan lewat tol secara operasional melalui tol Palimanan-Kanci Rp 11.500 dan Kanci-Pejagan Rp 24.000.

Baca juga: JKT-SBY Bisa Lewat Tol Saat Mudik Lebaran, Ini Jalurnya

Untuk mudik Lebaran tahun ini, pemudik tak perlu keluar dulu di gerbang tol Brexit (Brebes Exit) untuk sampai ke Pemalang karena seksi III dan IV sudah beroperasi. Pada ruas Pejagan-Pemalang sepanjang 57,5 km, pemudik dikenakan biaya sekitar Rp 57.500 hingga ke Pemalang.

Di ruas tol Pemalang-Batang, jalur tol operasional yang bisa dilewati sepanjang 6 km dari Segmen Sewaka ke Pemalang. Dengan asumsi tarif Rp 1.100/km (berdasarkan PPJT), maka biaya yang dibutuhkan melewati ruas ini adalah Rp 6.600.

Lalu, dari Batang hingga ke Semarang, pemudik bisa melewati tol secara gratis karena masih dibuka secara fungsional. Setelah sampai di Semarang, pemudik bisa kembali melanjutkan perjalanan lewat tol hingga Salatiga secara operasional sepanjang 40,4 km dengan biaya Rp 40.400 (tarif Rp 1.000/km).

Setelah tol bisa dilewati secara operasional hingga Salatiga, pemudik masih bisa melanjutkan perjalanan hingga ke Solo lewat tol fungsional (gratis) dari Salatiga hingga Kartosuro. Setelah itu, pemudik bisa menuju Jawa Timur dengan melewati tol Solo-Ngawi yang sudah beroperasi sepanjang 90,42 km dengan biaya Rp 117.546 (tarif Rp 1.300/km).

Dari Ngawi, perjalanan lewat tol operasional bisa terus dilanjutkan hingga Nganjuk Wilangan sepanjang 49,51 km dengan biaya Rp 64.363 (tarif Rp 1.300/km). Dari Nganjuk Wilangan, perjalanan lewat tol dilanjutkan secara fungsional sepanjang 37 km sampai Kertosono.

Sebelum sampai di Surabaya, pemudik harus melewati dua ruas tol lagi yang kini sudah bisa dilewati penuh secara operasional, yakni Kertosono-Mojokerto 39,6 km dan Mojokerto-Surabaya 36,47 km. Biaya untuk kedua ruas tol tersebut masing-masing Rp 28.116 (Kertosono-Mojokerto) dan Rp 38.293 (Mojokerto-Surabaya).

Dengan demikian, total biaya transportasi lewat tol menggunakan kendaraan pribadi (golongan I) dari Jakarta hingga Surabaya diperkirakan mencapai Rp 395.927.

Berikut rincian tarif per perjalanannya:

Cikarang Utama-Palimanan Rp 117.000
Palimanan-Kanci Rp 11.500
Kanci-Pejagan Rp 24.000
Pejagan-Pemalang Rp 57.500 (57,5 km)
Pemalang-Batang Rp 6.600 (6,6 km)
Semarang-Solo Rp 40.400 (40,4 km)
Solo-Ngawi Rp 117.546 (90,42 km)
Ngawi-Kertosono Rp 64.363 (49,51 km)
Kertosono-Mojokerto Rp 28.116 (39,6 km)
Mojokerto-Surabaya Rp 38.293 (36,47 km) (eds/zul)

 

Bisnis.com, BATANG – PT Jasa Marga (Persero) Tbk menjamin  jalan tol fungsional Batang-Semarang seksi Batang hingga Weleri layak dilalui pemudik sejak H-10.

Berdasarkan pantauan Bisnis.com, ruas tol Batang-Semarang yang telah terlapisi beton sepanjang 36,1 kilometer dari total 36,5 kilometer yang fungsional. Sementara sepanjang 400 meter masih berupa struktur tanah.

Saat melakukan penelusuran dengan kecepatan 40 km/jam, terdapat banyak debu beterbangan hingga menutupi kaca mobil. Jarak pandang pengemudi pun menjadi terbatas.

Mengenai hal ini, Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Arryani menyatakan, pihaknya masih memiliki waktu hingga H-10 untuk melakukan pembetonan pada lantai kerja dan melakukan pembersihan jalan tol  dari debu dan kerikil.

“Masih ada titik yang menunggu cor jembatan, nanti H-10 sudah bersih semua. Untuk area lean concrete disapu, di luar itu disiram untuk membersihkan debu,” ujarnya di sela-sela peninjauan, Minggu (11/06).

Untuk mengantisipasi terjadinya fenomena Brebes Exit pada tahun lalu, pihaknya juga menyediakan sejumlah jalan akses darurat di sepanjang jalan tol. Jalan akses itu bisa digunakan untuk mengalihkan kendaraan bila kapasitas jalan tol Batang-Semarang telah penuh.

Dia menambahkan, di sepanjang jalan tol Batang-Semarang nantinya terdapat empat tempat istirahat di setiap 10 kilometer. Tempat istirahat tersebut dilengkapi dengan fasilitas seperti toilet, mushala, tim kesehatan, dan bahkan helipad khusus di posko terpadu.

Akhir pekan lalu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bersama wartawan meninjau kesiapan ruas tersebut yang terbagi menjadi tiga ruas tol yakni ruas tol Pejagan-Pemalang mulai dari Brebes Timur-Pemalang sepanjang 37,3 km dan ruas tol Pemalang-Batang sepanjang 39,2 km.

Peninjauan oleh Menteri Basuki juga dilakukan hingga malam hari Menteri Basuki bertujuan untuk mencoba kelayakan jalan apabila dilalui pemudik pada malam hari.

“Jalan Tol fungsional Brebes Timur – Weleri akan dibuka pada H-10 Lebaran dan dapat dilewati 24 jam satu arah ke dari Jakarta menuju Semarang (Mudik) dan satu arah ke Jakarta (arus balik) mulai H+4,” ujarnya.

Kondisi jalan tol sepanjang ruas tersebut sudah cukup baik walaupun masih dalam tahap perkerasan beton tipis (lean concrete).

Menteri Basuki menghimbau pemudik untuk memacu kendaraannya dengan aman pada kecepatan rata-rata 40 km/jam.

“Saya sudah sampaikan kebutuhan untuk menambah lampu  penerangan jalan di waktu malam dan  reflektor lampu mobil agar lebih aman. Selain itu penanda arah keluar/masuk tol. Untuk jalanan yang masih berdebu akan segera dibersihkan dan seluruh pekerjaan konstruksi akan dihentikan pada H-10 Lebaran,” ujarnya.

Pada ruas ini tengah diselesaikan pembangunan Jembatan Kali Sambung yang menjadi titik kritis yang kini dalam tahap penyelesaian lantai jembatan. Ditargetkan pada Selasa (13/6) sudah selesai dilakukan pengecoran dengan metode fasttrack dengan aditif yang akan membuat beton lebih cepat kering dalam waktu tiga hari dibanding biasanya dua minggu. Ditargetkan bisa dilewati pada H-10 Lebaran atau tanggal 16 Juni 2017 mulai pukul 00.00 WIB.

Selain jembatan tersebut, salah satu titik kritis yang telah diselesaikan yakni jalan layang Kandeman di Kabupaten Batang, Jawa Tengah yang membelah jalur Pantura.

doraemon

Jakarta detik – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan, seluruh ruas jalan tol yang bakal dibuka secara fungsional saat mudik Lebaran nanti bakal bisa dilalui 10 hari sebelum Lebaran.

“Nanti dibukanya H-10 Lebaran. Jadi misalnya yang sampai Weleri, dari Pejagan 110 km, kemudian dari Solo ke Kertosono 245 km. Palindra, Bakauheni-Terbanggi Besar akan kita buka H-10 Lebaran,” katanya saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (7/6/2017).

Jalan Tol Trans Jawa baru yang akan difungsikan untuk mudik lebaran tahun ini sendiri cukup panjang. Mulai dari Brebes, Jawa Tengah hingga Surabaya, Jawa Timur. Setidaknya ada 319,82 km ruas tol di Trans Jawa yang bakal dibuka secara fungsional. Ruas-ruas tol baru ini akan dilalui secara gratis.

Dimulai dari ruas Pejagan-Pemalang sepanjang 57,5 km bakal bisa dilewati pada keempat seksinya. Adapun seksi I dan II sepanjang 26,85 km telah dioperasionalkan pada tahun lalu. Jalan tol baru yang bisa dilewati dimulai dari seksi III di Brebes Timur hingga akhir ruas ini di Pemalang, Jawa Tengah.

Ruas Trans Jawa selanjutnya yang baru difungsionalkan tahun ini adalah ruas Pemalang-Batang sepanjang 39,2 km dan Batang-Semarang sepanjang 39,7 km hingga ke Weleri, sekitar 30 km sebelum Semarang.

Sementara pada tol Trans Sumatera, akan ada 65 km total panjang tol yang bakal dibuka H-10 Lebaran tahun ini. Tol-tol tersebut antara lain Medan-Kualanamu-Tebingtinggi, Medan-Binjai, Palembang-Indralaya, dan Bakauheni-Terbanggi Besar.

Berikut adalah daftar ruas tol yang bisa dilalui pada mudik Lebaran tahun ini.

Tol Trans Jawa

Ruas Tol Pejagan-Pemalang
Seksi I Pejagan-Brebes Barat 17,8 km (operasi)
Seksi II Brebes Barat-Brebes Timur 9,05 km (operasi)
Seksi III Brebes Timur-Tegal Timur 10 km
Seksi IV Tegal Timur-Pemalang 26,9 km

Ruas Tol Pemalang-Batang
Seksi I Pemalang IC-Pekalongan IC 23,3 km
Seksi II Pekalongan IC-Batang IC 15,9 km

Ruas Tol Batang-Semarang
Seksi I Batang-SS Batang Timur 3,2 km
Seksi II SS Batang Timur-SS Weleri 36,35 km

Ruas Tol Semarang-Solo
Seksi I Semarang-Ungaran 11 km (operasi)
Seksi II Ungaran-Bawen 11,95 km (operasi)
Seksi III Bawen-Salatiga 17,6 km

Ruas Tol Solo-Ngawi
Seksi JC Kartosuro-SS Karanganyar IC 20,9 km
Seksi I segmen Karanganyar-Sragen 13,8 km
Seksi I segmen Sragen-Mantingan 21,3 km
Seksi II Mantingan-Ngawi IC 20 km

Ruas Tol Ngawi-Kertosono
Seksi I Ngawi IC-Madiun IC (segmen klitik gulungan) 11 km
Seksi II Madiun IC-Caruban IC (segmen sawahan-kedung jati) 6 km
Seksi III Caruban IC-Nganjuk IC (segmen purworejo-wilangan) 18 km

Ruas Tol Mojokerto-Kertosono
Seksi I Bandar-Jombang 14,4 km
Seksi II Jombang-Mojokerto Barat 19,7 km

Ruas Tol Surabaya Mojokerto
Seksi IA Waru-Sepanjang 2,3 km
Seksi IB Sepanjang-Western Ring Road 4,3 km
Seksi II Western Ring Road-Driyorejo 5,1 km
Seksi III Driyorejo-Krian 6,1 km

Ruas Tol Gempol Pasuruan
Seksi Gempol-Bangil 6,8 km

Tol Trans Sumatera

Ruas tol Bakauheni-Terbanggi Besar
Paket 2 (Sidomulyo-Kotabaru) segmen SS Kotabaru-SS Lematang 5 km.

Ruas Tol Palembang-Indralaya
Seksi 1 (Palembang-Pamulutan) 7,75 km.

Ruas Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi
Seksi II-VI (Parbarakan-Sei Rampah) 41,6 km

Ruas Tol Medan-Binjai
Seksi II (Helvetia-Semayang) 6,18 km
Seksi III (Semayang-Binjai) 4,28 km. (dna/dna)

TEMPO.CO, Brebes – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membagi tiga jalur lalu lintas saat mudik lebaran tahun 2017 ini. Ketiga jalur yang dimaksud melalui jalan tol, Jalur Pantura, dan Jalur Selatan. Budi mengatakan kendaraan kecil seperti mobil pribadi dan mini bus akan diarahkan melalui jalan tol darurat dari Brebes Timur hingga Weleri Kendal.

Jalur tersebut disiapkan satu lajur selebar tujuh meter dengan kondisi jalan masih lantai dasar. “Diperkirakan sekitar 60 persen kendaraan kecil akan masuk ke tol,” kata Budi saat berkunjung ke Tol Brebes Timur (Brexit), Ahad, 21 Mei 2017.

Sedangkan kendaraan berat seperti bus dan truk akan diarahkan ke Jalur Pantura dan Jalur Selatan. Kendaraan besar dilarang melintas ke jalan darurat lantaran kontruksi jalan yang tidak diperuntukan untuk itu.

Selain hanya memiliki ketebalan 10 sentimeter, menurut Budi, jalan darurat juga dibangun tanpa tulang. Karena itu, jika kendaraan besar dipaksakan melintas, dikhawatirkan akan merusak jalan tersebut. “Kendaraan besar akan dibuang ke pantura dan jalur selatan,” ujarnya.

Kepala Cabang Tol Kanci Pejagan Pemalang, Zulmarlian Iskandar, menjelaskan, pihaknya sudah menyiapkan 10 gardu pintu keluar yang ada di dekat Exit Tol Brebes Timur. Gerbang itu nantinya digunakan untuk pembayaran bagi pengendara yang melintasi tol Pejagan-Brebes Timur dan akan melanjutkan perjalanan ke Semarang melalui jalan tol darurat. “Itu bisa melayani 70 ribu kendaraan per hari,” katanya.

Kedatangan Budi ke Brexit untuk meninjau kesiapan infrastruktur yang akan digunakan pada musim mudik lebaran tahun ini. Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan arus mudik lebaran nanti berlangsung aman dan lancar. Dalam kesempatan itu, ia meminta agar peristiwa kemacetan seperti tahun kemarin bisa dihindari.

Kementerian, kata Budi, sudah berkoordinasi dengan PT Pertamina untuk mengantisipasi kelangkaan BBM saat arus mudik. “Selain dengan Polri kami juga berkoordinasi dengan Pertamina untuk mengantisipasi peristiwa seperti tahun lalu seperti tahun lalu,” ujar dia.

MUHAMMAD IRSYAM FAIZ

doraemon

BREBES okezone – Jalan Lingkar Utara (Jalingkut) yang menghubungkan Brebes dengan Kota Tegal dinilai sebagai solusi mengatasi kemacetan parah yang terjadi saat arus mudik Lebaran lalu. Tahun depan Jalingkut diharapkan menjadi jalur alternatif jika jalan tol macet total.

Karena itu, pembangunan proyek yang mangkrak sejak 2012 ini diprioritaskan untuk dilanjutkan kembali. Bupati Brebes Idza Priyanti mengatakan, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memprioritaskan agar proyek Jalingkut Brebes-Tegal yang mangkrak bertahun-tahun segera dilanjutkan kembali.

Hal ini setelah dilakukan evaluasi terhadap kemacetan parah di jalur mudik Brebes. Keberadaan Jalingkut diharapkan dapat mencegah terjadinya kemacetan parah pada arus mudik tahun depan. “Saat datang ke Brebes dari Kementerian PU sudah merespons baik. Mudah-mudahan Jalingkut bisa digunakan saat arus mudik tahun mendatang,” ucapnya kemarin.

Menurut Idza, selain melanjutkan proyek Jalingkut, Kementerian PU juga berencana membangun underpass di jalur selatan Bumiayu untuk mengatasi kemacetan selalu terjadi di wilayah tersebut karena keberadaan perlintasan kereta api. “Mudah-mudahan benar-benar bisa direalisasikan,” ujarnya.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bina Marga Wilayah Losari-Brebes-Tegal Wahyu Supriyo mengatakan, kelanjutan pembangunan Jalingkut masih harus menunggu proses lelang ulang. Pengerjaan baru diperkirakan bisa dimulai tahun depan. “Masih harus dilakukan lelang ulang lebih dulu.

Tapi kami upayakan pengerjaan sudah dimulai tahun depan,” katanya kemarin. Menurut Wahyu, proses pembangunan hanya melanjutkan pengerjaan fisik yang terhenti di tengah jalan Sebab, pembebasan lahan yang dibutuhkan sudah rampung sebelum proyek berjalan. “Lahan sudah beres semua. Jadi nanti tinggal melanjutkan saja. Sebelum berhenti, pengerjaan sudah mencapai 50%,” ujarnya.

Wahyu mengaku keberadaan ruas Jalingkut di Kota Tegal sudah bisa dimanfaatkan sebagai jalur alternatif selama arus mudik meski belum sepenuhnya rampung. “Sebenarnya tidak juga (karena macet parah arus mudik). Kan sudah dipakai juga saat arus mudik,” ujarnya. Untuk diketahui, proyek Jalingkut dikerjakan sejak 2010 dengan anggaran Rp205 miliar.

Dana tersebut merupakan sharing APBN sebesar 30 persen dan 70 persen dari bantuan Bank Dunia. Pada Februari 2012, proyek tersebut terhenti karena Bank Dunia menghentikan pendanaannya dengan alasan molor dari batas kontrak. Saat dihentikan, pengerjaan proyek baru mencapai 48 persen dari total panjang sekira 17,3 kilometer.

Akibat penghentian itu, PT BRD menggugat Bina Marga ke Badan Arbitrase Nasional (BANI) pada Mei 2013 senilai Rp161 miliar. PT BRD menganggap molornya pengerjaan proyek karena Bina Marga terlambat mengeluarkan justifikasi teknis. Dalam sidang 28 Januari lalu, BANI memenangkan sebagian gugatan PT BRD dan meminta Bina Marga membayar kerugian Rp26,8 miliar ke BRD Setelah diputuskan harus membayar kerugian kepada PT BRD oleh BANI, Bina Marga mengajukan peninjauan kembali (PK) ke MA.

Langkah PK itu diajukan Bina Marga sekitar dua bulan yang lalu. Bina Marga juga belum membayar kerugian ke BRD dengan alasan masih menunggu proses audit dari Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk menentukan angka pembayaran yang akan dimasukkan ke Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2015.

(rai)

bird smallest

Jakarta detik- Arus pemudik masih ramai di Idul Fitri hari kedua. Untuk menghindari macet akibat antrean pintu keluar Tol Brebes Timur Exit (Brexit), cobalah lewat gerbang Tol Pejagan.

Bagi para pemudik yang hendak menuju Jalur Pantura dan ingin mengindari macet, keluar lah melalui Tol Pejagan. Pada Rabu (6/7/2016) tengah malam, antrean di gerbang tol ini relatif normal.

Memang ada antrean, namun tidaklah panjang seperti situasi antrean di Brexit. Antrean di Tol Pejagan tidak stagnan dan pemudik masih tetap bisa memacu kendaraannya.

Setelah keluar dari Tol Pejagan, ambilah jalan ke kiri pada pertigaan pertama, tepatnya di Jalan Ketanggungan-Tanjung. Di pertigaan berikutnya, ambilah jalan ke kanan untuk masuk Jalur Pantura Losari-Bulakamba.

Hingga memasuki Kota Brebes, lalu lintas masih lancar. Pengendara yang melewati jalur arteri ini akan bertemu dengan pemudik yang keluar dari pintu keluar Tol Brexit saat memasuki Jalur Pantura Brebes-Tegal. Di jalur ini, lalu lintas sedikit padat sehingga polisi memberlakukan contra flow satu lajur.

Meski begitu, pengendara tidak terjebak dengan kemacetan panjang bahkan contra flow tidak terlalu panjang sebab ketika hendak memasuki Kota Tegal, lalu lintas semakin longgar. Kendaraan tampak ramai kembali ketika memasuki wilayah kota.

Di sejumlah SPBU yang ada di Tegal, terlihat ada banyak mobil terparkir. Tampak juga antrean pengedara yang sedang mengisi BBM. Mayoritas adalah pemudik yang tengah beristirahat usai kena macet panjang di Brexit. Sebagian ada yang memarkirkan kendaraannya di bahu jalan dan sempat sedikit membuat lalu lintas tersendat.

Saat melintasi Kota Tegal, kendaraan kembali terlihat padat. Namun lepas dari Tegal, lalu lintas sudah cukup lancar dan kendaraan dapat dipacu hingga kecepatan rata-rata 60 km/jam.

Meski lalu lintas Pantura selepas Tegal ramai lancar, pengendara diimbau waspada. Sebab pada Kamis (7/7) dini hari ini, gerimis mengguyur di sejumlah lokasi.
(elz/hri)

ezgif.com-resize

BREBES kontan. Berkat dihapusnya empat dari total tujuh barrier gate di Jalan Tol Jakarta-Cikampek hingga Brebes Timur menjadi tiga, membuat waktu perjalanan hanya 4,5 jam dengan nilai total transaksi Rp 165.000.

Tim “Merapah Trans-Jawa” Kompas.com, menyusuri ruas baru Tol Trans-Jawa sejak Sabtu (25/6) hingga Minggu (3/7).

Perjalanan dimulai pada pukul 06.00 WIB, kondisi lalu lintas di Tol Dalam Kota Jakarta menuju Cikampek ramai lancar.

Beberapa kendaraan pemudik mulai terlihat padat di Gerbang Tol (GT) Cikarang Utama dengan antrian hingga 500 meter.

Di GT Cikarang Utama ini, pemudik mengambil tiket tol dan kemudian membayarnya di tempat tujuan masing-masing.

Tim Kompas.com, melakukan transaksi pertama di GT Palimanan secara tunai dengan nilai sebesar Rp 109.500.

Antrian kendaraan menjelang GT Palimanan sekitar 300 meter. Banyak pemudik yang masih melakukan transaksi secara tunai, namun tak sedikit pula yang membayar dengan skema e-payment atau kartu elektronik.

Setelah membayar dan sekaligus mengambil tiket di GT Palimanan, Kompas.com melanjutkan perjalanan ke Brebes Timur dengan satu kali transaksi di GT Brebes Timur dengan nilai Rp 55.500.

Sistem pembayaran terintegrasi ini merupakan bagian dari langkah awal pelaksanaan peta jalan Electronic Toll Collection jalan tol di Indonesia, menuju diterapkannya pembayaran secara free flow (tanpa henti) dalam beberapa tahun ke depan.

Dua Klaster 

Integrasi sistem ini mencakup tujuh ruas jalan tol sepanjang 364 kilometer yang dibagi dalam dua klaster, yaitu:

Klaster I meliputi Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Cipularang, Padalarang-Cileunyi yang dikelola PT Jasa Marga (persero) Tbk dan Jalan Tol Cikopo-Palimanan yang dikelola PT Lintas Marga Sedaya (LMS).

Klaster II mencakup Jalan Tol Palimanan-Kanci (PT Jasa Marga Tbk), dan Jalan Tol Kanci-Pejagan, Pejagan-Brebes (PT Semesta Marga Raya).

Sebanyak empat barrier gate dihapuskan, artinya pengguna hanya lewat saja, tidak ada transaksi. Keempat barrier gate tersebut ada di Cikopo, Plumbon, Ciperna dan Mertapada.

Sementara khusus Klaster I, Gerbang Tol (GT) Cikopo tidak dioperasikan lagi sehingga pengguna dapat langsung melanjutkan perjalanan melalui tanpa harus berhenti.

Gerbang Palimanan menjadi gerbang tol bersama (joint gate) bagi ruas-ruas di Klaster I dan Klaster 2, serta dioperasikan oleh PT LMS.

Di masing-masing klaster, pengumpulan tol (baik tunai maupun non-tunai) dilakukan secara terintegrasi dengan sistem tertutup (tarif berdasarkan jarak tempuh), tanpa dibatasi barrier antar ruas tol.

Besaran tarif tol yang dikenakan tetap menggunakan ketetapan yang berlaku. Sebagai ilustrasi, kendaraan dari Jakarta tujuan ke Jawa Tengah yang semula 7 kali berhenti (yaitu di Cikarang Utama, Cikopo, Palimanan, Plumbon, Ciperna, Mertapada, dan Brebes Timur), menjadi hanya 3 kali berhenti.

Pengguna mengambil tiket tol di GT Cikarang Utama, lalu berhenti di GT Palimanan untuk membayar tarif tol Klaster I  Jakarta-Cikopo-Palimanan senilai Rp 109.500 (tarif Gol-1 Rp 13.500 + Rp 96.000) sekaligus mengambil tiket Klaster 2, dan berhenti GT Brebes Timur untuk membayar tarif tol Klaster 2 Palimanan-Kanci-Pejagan-Brebes Timur senilai Rp 55.500.

Jadi total tarif yang harus dibayar pengguna untuk melintasi Jakarta-Brebes Timur sebesar Rp 165.000. (Hilda B. Alexander)

 

PALIMANAN okezone – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya memaksimalkan pelayanan bagi para pengguna jalan tol. Salah satu caranya adalah dengan cara mengintegrasikan sistem pembayaran antar jalan tol yang pengelolanya berbeda.

Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) hari ini, melakukan uji coba sistem transaksi terintegrasi dua jalan tol, yakni Jakarta-Cikampek dan Cikopo-Palimanan. Untuk melewati ruas tol ini, pengemudi akan dikenakan tarif Rp109.500.

“Uji coba hari ini tidak dibatasi waktu. Apabila ada yang kurang, akan dilakukan evaluasi. Sehingga waktu tempuh akibat kendaraan berhenti akan kita hilangkan. Tentu akan mempercepat pengemudi mencapai tujuannya,” ujar Kepala BPJT Herry Trisaputra Zuna, di Gerbang Tol Palimanan, Palimanan, Senin (13/06/2016).

Dia menjelaskan, uji coba sistem transaksi terintegrasi ini dilakukan dalam rangka memperlancar arus lalu lintas antara jalan tol yaitu menghubungkan Jakarta-Cikampek dengan Cikampek-Palimanan, dan juga ruas Cikampek-Purwakarta-Padalarang, Padalarang-Cileunyi, Palimanan-Kanci, Kanci-Pejagan, serta Pejagan-Pemalang.

“Sistem transaksi terintegrasi pada ruas-ruas tersebut harus sudah diimplementasikan sebelum masa arus mudik Lebaran 2016,” jelasnya. (Baca Juga: Jalan Tol Jakarta-Palimanan Sekali Bayar Rp109.500)

Lebih lanjut dia menerangkan, proses sistem transaksi terintegrasi ini diharapkan mampu mengurai antrean kendaraan secara optimal. Para pengendara nantinya hanya perlu melakukan transaksi pembayaran di gerbang tol tujuan, sehingga tidak perlu lagi bertransaksi di Barrier Gate, yaitu Gerbang Tol Cikopo, Gerbang Tol Plumbon, Gerbang Tol Ciperna dan Gerbang Tol Mertapada.

“Nanti di Cikarang Utama pengendara ambil kartu, sesampainya di Palimanan, pengendara bayar tarif dan diberi kartu lagi nanti bayar di tempat keluar,” lanjutnya.

Selain masuk tol Jakarta-Palimanan, integrasi pembayaran juga akan dilakukan pada ruas Jalan Tol Palimanan-Kanci, Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang yang saat ini baru tersambung sampai Brebes Timur.

Dengan demikian, pemudik dari Jakarta yang meneruskan perjalanan hingga Brebes Timur, cukup melakukan transaksi pengambilan kartu di Gerbang Tol Cikarang Utama, melakukan pembayaran di Gerbang Tol Palimanan sekaligus mengambil kartu dan melakukan pembayaran lagi di Gerbang Tol Brebes Timur. “Kalau mau keluar di Brebes Timur, bayarnya di Brebes Timur,” pungkasnya.

Sekadar informasi, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) melakukan uji coba integrasi sistem transaksi di Gerbang Tol Palimanan, hal ini dilakukan berdasarkan surat dari Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) No. UM.01.11-P/08 tanggal 16 Februari 2016 dan No. PW.01.01-P/11 tanggal 13 Mei 2016.

Untuk diketahui, sistem transaksi akan dibagi menjadi dia cluster yaitu Cluster I meliputi Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Jasa Masa), Jalan Tol Cipularang (Jasa Marga), Jalan Padaleunyi (Jasa Marga), serta Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Lintas Marga Sedaya).

Sedangkan untuk integrasi Cluster II meliputi Jalan Tol Palimanan-Kanci (Jasa Marga), Jalan Tol Kanci-Pejagan (Semesta Marga Raya), dan Jalan Tol Pejagan-Pemalang (Pejagan Pemalang Toll Road).

(mrt)

rose KECIL

BAWEN. Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Tengah memberikan sejumlah catatan kepada PT Trans Marga Jawa Tengah (TMJ) tentang kesiapan ruas jalan tol Bawen-Salatiga jika akan digunakan sebagai jalur alternatif arus mudik Lebaran 2016.

Sebagaimana diketahui ada 4 titik dijalan tol seksi III Semarang-Solo tersebut yang belum tersambung, sehingga PT TMJ sebagai pihak operator telah menyiapkan sejumlah jalur alternatif jalan tol sepanjang 17.5 kilometer ini bisa dilalui pada H-7 hingga H+7 Lebaran 2016.

Dirlantas Polda Jateng, Kombes Pol Herukoco mengatakan, pihaknya kemarin telah melakukan rapat koordinasi bersama TMJ, Pemkab Semarang serta jajaran Polres Semarang dan Polres Salatiga.

Dari paparan pihak TMJ dilanjutkan dengan tinjauan ke lapangan, pihaknya melihat banyak titik yang rawan bagi keselamatan pemudik.

“Memang ada beberapa lokasi yang dari segi keselamatan harus diperhatian dengan benar. Karena ada bukit yang ditembus dengan jalan berkelok-kelok, itu dari segi keselamatan harus benar-benar diberi peringatan diberi alat pengaman jalan. artinya masyarakat jangan sampai tidak tahu bahwa itu adalah tanjakan dan turunan,” kata Herukoco, Kamis (9/6).

Selain kontur jalan yang masih belum landai mengingat pekerjaan fisik baru berjalan 43,8%, lanjutnya, jalur yang disiapkan ternyata masih banyak menemui persimpangan sebidang. Yakni, jalur tol yang bersingungan dengan jalan-jalan poros desa atau jalan perkampungan.

Dengan demikian pada titik-titik yang rawan tersebut perlu disiapkan petugas.

Titik lainnya yang perlu segera ditangani adalah, pada gerbang keluar tol Salatiga di kelurahan Tingkir. Sebab di titik ini, kendaraan yang keluar dari jalan tol akan menemui jalan reguler yang relatif sempit, yakni 5 lebar 5 meter.

Padahal jalan Tingkir ini tergolong padat terutama pada saat hari libur. Sehingga jika tidak diatur sedemikian rupa, akan menimbulkan antrian atau kemacetan baik di jalur keluar tol maupun di jalur reguler.

“Perlu ada pengaturan lalu lintas karena memang di titik ini sudah padat sekali. Tentunya ketika dari Bawen sudah diaktifkan, di sini jangan ditutup. Jangan sampai di sini memanjang ke belakang,” lanjutnya.

Melihat konsisi yang ada, pihaknya memperkirakan saat jalan tol Bawen-Salatigadioperasikan pada masa arus mudik 2016 mendatang, akan diperlukan rekayasa lalu lintas dengan sistem buka tutup.

Selain itu, petugas juga perlu mengurai kemacetan di sekitar pasar Suruh dan pertigaan Tingkir akibat dampat kepadatan kendaraan di keluar tol Salatiga.

“Jadi kita pantau disini, kalau memang di exit tol Salatiga sudah padat, ke arah jalan alternatif di Bawen kita tidak gunakan dulu. Sehingga kalau di jalur alternatif macet atau panjang antriannya, (maka) di exit tol alternatif ini ditutup, sambil melakukan pengaturan di Suruh dan di pertigaan tingkir,” lanjutnya.

Terlepas dari itu, Herukoco berpendapat, pada arus mudik 2016 prioritas kendaraan dari Bawen ke Salatiga tetap akan diprioritaskan melalui jalur utama dibandingkan mengarahkan ke jalur alternatif termasuk tol.

“Ini bukan rekomendasi, artinya alternatif pertama ketika arus berjalan lancar tentunya kita menggunakan jalur utama. Tetapi seandainya panjang sekali kita pelu gunakan jalur aternatif,” tandasnya.

Herukoco menambahkan, pihaknya tidak memiliki kapasitas untuk memutuskantol Bawen-Salatiga bisa digunakan atau tidak. Melainkan sebatas memberikan masukan kepada pihak yang lebih berwenang, dalam hal ini TMJ sebagai operator.

“Ini kan jalan belum jadi ya. Artinya ada tim bersama melibatkan dari Bina Marga, dari Dinas Perhubungan dan juga dari kepolisian,” ucapnya.

Berdasarkan target waktu yang telah ditentukan, PT TMJ akan meminta penilaian dari tim penilai kelayakan jalan pada tangal 21 juni mendatang. Tim penilai akan memutuskan apakah jalan tol Bawen-Salatiga berikut didalamnya jalur-jalur alternatif yang disiapkan, layak atau tidak dilalui kendaraan pemudik.(Syahrul Munir)

bird smallest

Bisnis.com, JAKARTA – Masa liburan panjang (long weekend) 5-8 Mei 2016 sudah di ambang pintu. Di masa ini, sudah bisa dipastikan lonjakan kendaraan yang melalui jalan tol akan terjadi.

Untuk menghadapi kondisi itu, PT Lintas Marga Sedaya (LMS) selaku operator jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi.

Wakil Direktur Utama LMS Hudaya Arryanto, mengatakan dibandingkan kondisi traffick harian normal yang berkisar 12.000-15.000 kendaraan per arah, diperkirakan terjadi lonjakan volume kendaraan di GT Cikopo mencapai lebih dari dua kali lipat.

Puncak arus lalu lintas keluar dari wilayah Jakarta diperkirakan terjadi pada Rabu-Kamis, 4-5 Mei 2016 dengan volume traffick di GT Cikopo sekitar 30.000 kendaraan per hari.

“Saat arus balik yang diperkirakan berlangsung pada Sabtu hingga Senin dini hari, kepadatan diprediksi mencapai 38.000 kendaraan per hari,” katanya, Selasa (3/5/2016).

Hudaya menjelaskan antisipasi di lapangan di antaranya dengan membuka maksimal gardu tol di gerbang-gerbang utama, yaitu 15 gardu di GT Cikopo dan 11 gardu di GT Palimanan.

Selain itu, masih ada tambahan 6 gardu satelit. Petugas tol di dua gerbang tol itu juga ditambah dari semula 90 personel menjadi 140 personel. Pihak LMS juga melakukan penambahan uang kecil untuk kembalian pembayaran tarif tol.

Menurutnya, masyarakat dapat membantu mempercepat transaksi di gerbang-gerbang tol Cipali dengan mempersiapkan uang pas atau dengan membayar secara non-tunai menggunakan Kartu Flazz BCA.

“Kami juga mengimbau agar masyarakat dapat mengatur jadwal perjalanannya tidak bersamaan supaya tidak terjebak kemacetan.

Hindari perjalanan bersamaan pada Rabu sore/malam (4 Mei 2016) saat keluar wilayah Jakarta, dan saat arus balik hindari perjalanan bersamaan pada Minggu sore/malam (8 Mei 2016),” tuturnya.

bird smallest

 

BERITA1: Bekasi- Polresta Bekasi menyiagakan sebanyak 633 personel gabungan dalam pengamanan libur panjang, 5-8 Mei 2016. Personel disiagakan untuk mengamankan tiga lokasi seperti rumah ibadah, tempat wisata dan Tol Jakarta-Cikampek atau jalur Pantura.

Dari 633 personel gabungan tersebut, 50 personel berasal dari Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi, 16 personel petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bekasi yang mengerahkan dua unit damkar, 20 personel PT Jasa Marga dan 10 personel menyiagakan dua unit mobil ambulans. Sisanya, anggota kepolisian dari Polsek, Polresta Bekasi serta Polda Metro Jaya. “Para personel kepolisian mulai bersiaga pada Rabu (4/5) sore,” ujar Wakil Kapolresta Bekasi, AKBP Sonny Mulvianto Utomo, Selasa (3/5).

Di Tol Jakarta-Cikampek dia mengatakan, personel kepolisian akan disiagakan mulai KM 17-41 sebanyak sembilan titik. Di antaranya,

  • rest area KM 19 Tambun Selatan,
  • bawah jembatan Grand Wisata Tambun,
  • off ramp Cikarang Barat,
  • gerbang tol Cikarang Utama,
  • rest area KM 33, off ramp Cibatu,
  • off ramp Cikarang Pusat Deltamas dan
  • rest area KM 39.

Sebaliknya, arus balik dari Cikampek menuju Jakarta, akan diperkirakan pada Minggu (8/5). Kekuatan personel disiagakan 10 titik utama yakni

  • perbatasan Karawang KM 41,
  • off rampDeltamas KM 36,
  • off ramp Cibatu,
  • rest area KM 32,
  • off ramp Cikarang Barat,
  • gerbang Tol Cikarang Utama,
  • gerbang tol Colorobia,
  • gerbang Tol Cibitung,
  • off ramp Tambun.

Selain itu, Polresta Bekasi juga menyiagakan personel di tempat ibadah, masjid dan gereja, se-Kabupaten Bekasi. “Tujuannya, agar pelaksanaan ibadah pada Kamis bagi umat Nasrani dan Jumat bagi umat Muslim dapat berjalan aman dan tertib,” katanya.

Dia menjelaskan, ada sekitar 39 gereja yang dilakukan pengamanan pada Kamis (5/5). Terkait hal itu, Wakil Kapolresta Bekasi menepis adanya indikator gangguan keamanan di wilayahnya. “Sampai saat ini, tidak ada tanda-tanda gangguan kamtibmas laporan dari intelijen. Pengamanan yang kami lakukan sifatnya preventif dan mempersempit ruang gerak apabila ada pihak yang ingin mengganggu keamanan. Kami juga meminta kerja sama dengan masyarakat untuk menjaga kondisi aman di sekitarnya,” kata Sonny.

Terakhir, lokasi yang juga menjadi perhatian kepolisian untuk dilakukan pengamanan adalah tempat wisata atau tempat keramaian liburan keluarga. “Akan ada peningkatan kegiatan masyarakat di tempat wisata pada 6-7 Mei nanti,” imbuhnya.

 

Mikael Niman/WBP

Suara Pembaruan

ezgif.com-resize

Jakarta detik-Musim mudik lebaran segera tiba. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pun mengumpulkan perusahaan pelat merah yang berkaitan langsung dengan momentum rutin tahunan tersebut.

Hasil dalam rapat tersebut adalah menyegerakan penerapan rencana penghapusan gerbang antar tol. Pada musim mudik lebaran nanti pemudik yang melintas jalan tol cukup melakukan pembayaran dua kali saja dari Jakarta hingga Brebes Timur.

“Beliau (Menteri BUMN) memesan kepada kami agar supaya kenyamanan penumpang atau pengguna jalan menjadi nomor satu, ini akan kita lakukan. Dengan menggabungkan sistem pembayaran nanti ada dua cluster,” kata Direkur Utama Jasa Marga, Adityawarman di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (3/5/2016).

Adapun cluster pertama yang sistem pembayarannya digabung adalah tol Jakarta-Cikampek dan Cikampek-Palimanan dan Purbaleunyi ke arah Bandung.

“Jadi nanti masuk Cikarang Utama, ambil tiket. Baru bayar di Pintu Tol Palimanan. Nggak ada lagi pintu tol Cikopo. Sama, yang dari Bandung juga begitu, langsung bayar satu kali di Palimanan,” jelas Adit.

Cluster kedua, adalah penggabungan sistem pembayaran Jalan Tol Palimanan-Kanci, Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang yang saat ini sudah terbangun hingga Brebes Timur.

“Saat dia (pemudik atau pengguna jalan) keluar di Palimanan kan sekalian bayar dikasih tiket nanti keluarnya langsung di Brebes Timur. Jadi kita bisa memotong tiga gerbang. Ini kemajuan yang luar biasa. Lebih efisien dan cepat,” tutur dia.

Sekedar informasi, rencana penggabungan sistem pembayaran Jalan Tol telah menjadi agenda utama Pemerintah sejak akhir tahun lalu. Lewat Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Kementerian PUPR, mulai mengumpulkan operator jalan tol untuk merumuskan rencana tersebut.

Sebelum ada penggabungan sistem pembayaran ini, pemudik yang menggunakan jalan tol harus berhenti melewati sedikitnya 6 pintu tol hingga Brebes Timur. Yakni, Pintu Tol Cikarang Utama, Pintu Tol Cikopo, Pintu Tol Palimanan, Pintu Tol Kanci, Pintu Tol Pejagan dan Pintu Tol Brebes Timur.

Dengan adanya penggabungan sistem pembayaran ini maka pemudik cukup berhenti di Pintu Tol Cikarang Utama, Palimanan dan Brebes Timur saja.

(dna/hns)

bird smallest

Bisnis.com, JAKARTA – Penggunaan instrumen nontunai dalam pembayaran jasa jalan tol diestimasi dapat mengurangi kemacetan hingga 40% ketika puncak arus mudik Lebaran. Implementasi program ini akan dimulai pada Juni.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan instruksi Presiden Joko Widodo untuk melakukan intensifikasi penggunaan sistem sensor di gerbang tol guna mereduksi kepadatan arus mudik sangat mungkin untuk dilaksanakan.

Menurutnya, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) telah melakukan estimasi tersebut. Dia juga mengatakan, Kementerian PUPR telah memiliki roadmap penggunaan transaksi nontunai sepertie-money dan e-toll.

Hitung-hitungannya BPJT itu bisa mengurangi kemacetan 40% dari antrean pintu tol utuh. nanti bayarnya dipintu keluar seperti Brebes Timur, atau yang di Bandung, dan kami dari BPJT juga telah membuat. Itu baru satu klaster belum nanti klaster lain,” ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan.

Basuki mengestimasi, pembayaran tunai memakan waktu selama 20 detik per kendaraan, sedangkan nontunai 10-12 detik. Untuk itu, dia menyampaikan akan berusaha melakukan integrasi seluruh pintu tol yang akan dimulai dari Cikopo, Palimanan-Pejagan.

“Jadi cuma ambil kartu, pas pintu keluar baru bayar, ini open system. Kita coba bertahap per klaster, pertama itu Cikarang Utama sampai Brebes Timur, nanti Solo-Ngawi sampai Surabaya,” ujarnya.

Basuki menjelaskan, Tol Cipali juga telah diintegrasikan dan tidak ada lagi pintuya. Sehingga, katanya, dari Cikarang Utama sudah tidak ada lagi hambatan. “Cikarang Utama, Bandung, sampai Brebes Timur itu satu cluster.”

Menteri PUPR mengatakan fokus implementasi ini ada di Pulau Jawa. Dia menyebutkan, percobaan ini juga membutuhkan waktu karena bank dan investor yang terlibat beragam, serta tidak hanya menggunakan sistem terbuka, melainkan juga tertutup.

Untuk persiapan arus mudik Lebaran, Basuki menjanjikan perbaikan sejumlah ruas jalan di Pantura seperti wilayah Ciasem, Pamanukan dan Pusakajaya akan usai pada akhir Mei.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memerintahkan seluruh kementerian untuk melakukan antisipasi dan mengamankan pelaksanaan libur panjang Lebaran, yang diprediksi akan terlaksana pada 6-7 Juli 2016.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyatakan persoalan keamanan, transportasi dan energi harus dijaga pada momen Ramadan dan Lebaran. Adapun, akan ada satu kali Rapat Terbatas lagi untuk melakukan evaluasi pelaksanaan pengamanan.

Pengamanan itu mencakup arus transportasi orang dan barang, stabilisasi dan ketersediaan harga pangan serta ketersediaan harga komoditas energi.

“Kebetulan kan posko mudik tahun ini lebih lama, H-4 sampai H+4, jadi mudah-mudahan lebih baik karena lebih lama poskonya. Koordinatornya nanti Kemenhub, dan ada kami , Polri dan Kementerian Kesehatan,” ungkapnya.

Posted in jalan-jalan dan kulineran | Leave a comment

wisata TEGAL (2017)

gw lage pengen jalan2 di wisata TEGAL, JAWA TENGAH neh: 35 tempat wisata TEGAL

Posted in jalan-jalan dan kulineran | Leave a comment